Islam mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam ucapan. Bahkan sesuatu perbuatan yang berupa dosa pun, kita menahan diri untuk mengatakannya. Karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi esok hari.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻟَﻴَﺘَﻜَﻠَّﻢُ ﺑِﺎﻟْﻜَﻠِﻤَﺔِ ﻟَﺎ ﻳَﺮَﻯ ﺑِﻬَﺎ ﺑَﺄْﺳًﺎ ﻳَﻬْﻮِﻱ ﺑِﻬَﺎ ﺳَﺒْﻌِﻴﻦَ ﺧَﺮِﻳﻔًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
“Sesungguhnya ada seseorang yang berbicara dengan satu kalimat, ia tidak menganggapnya berbahaya; dengan sebab satu kalimat itu ia terjungkal selama tujuh puluh tahun di dalam neraka.”
(HR. At-Tirmidzi, Hasan Shahih)Kesombongan merupakan 'pakaian' Allah Yang maha Kuasa, sedangkan hamba tercipta sangat bergantung pada Allah. Janganlah kita merasa suci dan lebih baik terus perbaiki diri kita sendiri. Karena masih terlalu banyak noda-noda di diri yang perlu kita bereskan.
Ibrahim An-Nakha’i berkata,
” إني لأرى الشيء أكرهه، فما يمنعني أن أتكلّم فيه إلا مخافة أن أُبتلى بمثله”
“Aku melihat sesuatu yang aku tidak suka, tidak ada yang menahanku untuk berkomentar dan membicarakannya kecuali karena aku khawatir aku yang akan ditimpakan masalahnya di kemudian hari.”
(HR. Ibnu Abid Dunya dalam kitab Ash-Shamt)
KAMU SEDANG MEMBACA
Luaskan Kapasitas Hati
SpiritualMemaparkan bagaimana seorang muslim dan muslimah bisa meluaskan hati agar tidak terus-menerus dihinggapi rasa kecewa. Bisa berserah, tidak terpaku pada keinginannya sebagai hamba, melainkan tunduk serta patuh pada pilihan terbaik dari Allah.