7

53 7 0
                                    

"Happy birthday untuk yang kedua kalinya anak mamahh." Ujar Rania memeluk anak tercintanya.

"Sama-sama mamah."

"Kamu lanjutin pesta nya mamah mau pulang."

"Iya mah."

"Nikmatin pesta nya yaa, jangan aneh-aneh." Ucap nya kepada semua teman Faisal.

"Cuma satu aneh aja Tan." Jawab Kiki yang di hadiahi tawa ringan dari semua orang.

"Happy birthday Faisal anak mamah." Ujar farsya.

"Happy birthday bro."

"Selamat hari brojol."

Dan ucap selamat lain-lain nya, pesta berjalan dengan lancar acara terus berlanjut sampai jam menunjukkan pukul 11 malam.

Faisal yang melihat ke arah Alina sedang asik mengobrol bersama teman temannya.

"Alina Lo mau gak jadi pacar gue, emang gak romantis kaya orang lain. tapi ini gue beneran suka sama Lo." Ucap Faisal dengan lantang, Alina yang merasa dirinya di sebut menoleh kebelakang dengan wajah terkejut dan malu.

"M-mau." jawab Alina, semua orang bertepuk tangan heboh.

Sedangkan di lain tempat Nino sedang berada di rumah Fernando, ia menatap wajah dirinya sendiri yang mulai kurus.

Bugh bugh bugh

"Bayar sekarang juga! atau anak itu saya bawa sebagai jaminan!."

Fernan berlutut di depan orang yang memakai pakaian serba hitam itu. "Saya minta tempo 1 Minggu lagi."

"Baik jika bohong, anda tau konsekuensinya!."

Pria yang memakai baju serba hitam itu pergi dari hadapan Fernando yang sedang berlutut.

Fernando bangun dari duduk nya. "Kalo bukan anak sialan itu gak mungkin saya jatuh bangkrut."

Nino yang mendengar itu kaget, bahkan di situasi seperti ayah nya masih membenci dirinya?

Nino menarik nafasnya melihat sekali lagi tubuh dirinya yang sudah ringkih dia ingin segera kembali ke dalam tubuhnya tapi bagaimana caranya? mustahil jika harus menyatakan cinta kepada Faisal, itu membuat dirinya frustasi.

Dia kembali ke apartemen Faisal yang sedang mengadakan ulang tahun itu, suara musik DJ yang menggema membuat dirinya pusing berkali-kali lipat lebih baik dia masuk ke dalam kamar untuk tidur.





Keesokkan harinya dimana mata indah itu terbuka kembali mengerjap untuk beberapa kali ia melihat ke samping dimana disana ada Faisal yang sedang tertidur.

"Kalo lagi tidur polos banget, giliran udah bangun galak nya ngelebihin harimau." Ujar Nino dengan sedikit tersenyum.

Nino membenarkan rambut Faisal yang menjuntai ke arah mata nya, mengelus pipi nya dan menjalar ke arah bibir nya pahatan yang sempurna.

"Udah puas liatin muka gue." Tanya Faisal yang tiba-tiba memegang tangan mungil Nino, Nino yang di tanya menjadi gugup sendiri.

"Siapa juga yang liatin kamu GR banget." Jawab nya dengan nada gugup.

"Lo tau gak? kemarin gue nembak Alina! di terima anjirr seneng banget." Ujar Faisal senang, Nino sudah tau ini akan terjadi jadi dirinya sudah menyiapkan rasa sakit ini.

Tapi dengan cepat Nino merubah raut wajahnya. "Wah selamat ya!."

Setelah itu Nino pergi meninggalkan Faisal yang merasa heran.

FANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang