-Sang Badut-

338 29 5
                                    

"ya..kau benar michi"

Suara dentuman pistol kembali terdengar, bisingnya sirine memenuhi pendengaran milik Takemichi.

"Huh...seperti marathon lari saja" oceh takemichi dengan seulas senyum

"Yosh....mari kita lihat siapa yang menang" ujar nya sembari pergi dari lokasi itu.

"Dor dor" dua kali tembakan telah meluncur ke arah takemichi lantas dia menghindar dan tanpa diketahui masih tersisa satu peluru yang dilandaskan alhasil salah satu tangan miliknya terluka.

"Brutal juga mereka" ujar lelaki sembari melemparkan pisau ke arah mobil polisi.

"Prakk" kaca mobil polisi tersebut pecah berkeping- keping, salah seorang kehilangan kesadaran akibat pisau yang menancap pada kepalanya

Dengan keadaan menguntukan itu takemichi mengeluarkan sebuah pistol yang dia curi dari anak buah draken, dia luncurkan satu peluru tak bersuara alhasil ban mereka meletus tiba-tiba

"Fantastis" Ucap takemichi

__sementara itu

"Taka-chan!!"

"Sial...si brengsek itu memang tak tahu diri"

"Aku akan membalas perbuatannya"

"Hakkai" lirih mitsuya dengan intonasi yang sangat pelan.

"....taka-chan?"

"Ta-tangkap..."

Perkataan tersebut tak dilanjutkan oleh mitsuya, semakin berjalan nya waktu darah yang dia keluarkan mulai memenuhi tanah.

"Tenang saja taka-chan..takemichi akan berakhir di tanganku"

"Aku berjanji"

_________

"Senjata si kepang naga itu berguna juga ya!" Seru takemichi girang

"Haha...akhirnya, lelah sekali harus menjadi badut diantara mereka" Ujar takemichi yang masih setia berlari.

"Takemichi hanagaki!!" Teriak seseorang di antara sunyinya jalan raya.

"Menyerahlah atau kau kubunuh!" Ujar orang tersebut dengan emosi yang tergambar jelas di wajahnya.

"Memang kau bisa membunuhku..wahai hakkai?" Ucap takemichi dengan senyuman sungging.

"Mudah saja..kau itu lemah" Ucapnya singkat.

"Kalau begitu....cobalah"

"Dor"
"Dor"
"Dor"

Tiga kali dentuman pistol telah melesat ke arah Takemichi
Lantas dengan sigapnya dia menghindar dari 3 peluru itu
"Tch..brengsek." umpat hakkai

Saat itu..
Takemichi berhenti berlari
dia menatap langit, tak mengalihkan pandangan bahkan mengabaikan kehadiran hakkai disana
Dia tersenyum ke arah hakkai yang menodongkan pistol lantas membuka mulut tuk berkata
"Kau kalah...hakkai shiba"
"Hah...apa maksudmu?" Ujar hakkai bingung

3..
2..
1..

"Bumm!!"
Sebuah bom telah meledak, menyisakan asap-asap yang menghalangi penglihatan hakkai tuk menembak takemichi
"Dor!"
Satu dentuman pistol telah mengenai punggung hakkai, membuatnya jatuh tersungkur beralaskan aspal kasar

"Kau gila...takemichi!"

"Kau tidak pantas disebut pahlawan!"

Teriak hakkai dengan emosi yang menggebu-gebu

"Aku bukan pahlawan hakkai."
"Kau benar"

Ujar takemichi dengan tawa menggema
"Bagaimana bisa kalian percaya kepada badut sepertiku"

"Hahaha...dasar bodoh"

"Pahlawan cengeng, penyelamat toman? Menjijikkan sekali"

"Sejatinya kalian hanya mengemis perlindungan pada orang lemah sepertiku" Ujar takemichi panjang lebar.

"Kau benar benar menghianati mikey-san!" Seru hakkai

"Aku atau dirimu? Konyol sekali menuduhku padahal jelas-jelas kau membela ryuuguji ken"

"Hah...jangan sampai kau berkata karena draken adalah hatinya mikey"

"Kalimat badut macam apalah itu..aku sangat membenci nya"

"Lihat saja.." lirih hakkai yang mulai kehilangan kesadarannya.

"Iya aku melihat mu mati kok hehe" ujar takemichi tertawa

Suara sirine terdengar takkala ketika hakkai kehilangan kesadaran

"Time to run again" ucap takemichi
Dia berlari entah ke mana tujuan nya saat ini, jika boleh berharap dia hanya ingin bertemu Sano Manjirou
Meski sepersekian detik sekalipun

Dengan jarak sepersekian meter, netra takemichi mendapati hal yang tak asing, terlihat sangat familiar baginya

"Kau?"

________

Kembali merasakan hangat setelah dingin menaungi~

  𝐸𝓃𝒹 - MaitakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang