#2 : 27 [Bunga ilang wehh!]

6.6K 237 42
                                    

Bunga menggeleng, "Land ini salah sialan minggir!"

"Gak ada yang salah Bunga.."

"Land gue serius, kalo lo gak lepasin lo bakal nyesel." Arland tersenyum mengecup pipi Bunga.

"Tau gak? Aku sekarang udah tau perawan itu apa." Katanya dengan senyum lebar yang berhasil membuat Bunga kaku bak patung.

"Arland gak sebrengsek itu kok.. Arland gak akan ngilangin keperawanan Bunga.." lanjutnya ia berucap. "Bunga jangan takut ya."

"Gila lo Land anjing."

"Syuttt." Arland menempelkan telunjuknya pada bibir Bunga. "Jangan ngomong kas-"

BUGH!

"Hah? Jangan ngomong kasar? Kenapa? Dosa? Gak baik? LO PIKIR KEK GINI BAIK?!" Pekik Bunga setelah ia menonjok muka bocah itu dengan siku. pengen minggat aja dari bumi rasanya, minggu kemarin, kejadian bersama Lintang trus sekarang? Apa ini?

Jangan salah faham dia gak ngapa ngapain sama Lintang cewek itu cuman mengerjai Bunga dengan memvideo bagaimana takutnya gadis itu.

Tapi masalahnya ya kenapa minggunya penuh dengan adegan senonoh? Trus kenapa Arland bisa seliar ini?!

"Siapa yang ngajarin lo kayak gini HAH?!"

"Bunga bilang sendirikan.. kalo Arland harus jadi laki-laki dewasa." Sambil mengusap hidungnya yang mimisan Arland berucap. Ya gak salah tapi dewasanya bukan berarti ngelakuin hal yang.. AGHH tolong siapapun jelasin ke Arland.

"Tapi bukan gini! Arlandnya gue itu masih bocah, manja, dan cengeng, trus dia suka masuk kamar gue diem-diem tiap malem!" Arland tampak terkejut mendengar ucapan Bunga.

"Bunga.. tau?"

"Gue tau semuanya!" Arland kembali tersenyum, "bagus kalau gitu."

"Apa?"

Arland terkekeh, mengecup bibir Bunga, "Aku gak perlu cape-cape ngaku kalo gitu."

"Bener-bener, stres lo."

Arland tak memperdulikan malah melumat bibir Bunga yang sudah membengkak karnanya, hampir badan Bunga terekpos, kalau saja cewek itu tak menahan Arland.

"Bantuin Arland.. sekali aja." Pintanya, dengan wajah memelas.

Hening, Bunga membisu. Hingga beberapa saat kemudian dengan otak yang mendidih karna amarah Bunga dengan sekali gerakan mautnya memukul wajah Arland dengan kencang lalu membalikkan tubuh keduanya menjadikan Arland dibawah kendali miliknya.

Arland meringis kuat menutupi matanya yang sakit.

"Gue dah bilangkan lo bakal nyesel." Amuk Bunga bak singa betina.

A few minutes later.....

Bunga menatap kedepan dengan tenang nan damai, setangkai poky terselip diatara bibirnya, tangannya bergerak-gerak pelan untuk menahan keseimbangan mobil.

Berbeda dengan Bunga yang tenang, sosok cowok dengan baju serta rambut berantakan dibelakang jok sedang berusaha melepaskan diri dari tali yang mengikat tubuhnya.

My Childish Baby Big ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang