13. Jareth Rincewind

58 6 0
                                    

"Bisa kau bayangkan? Melawan naga... Aku bisa mati!", Harry masuk ke dalam mode panik setelah apa yang ia saksikan semalam ketika Hagrid menyuruhnya menemuinya. Tangannya bergetar dan sulit ia kendalikan, wajahnya pucat.

"No turning back Harry, kau harus bisa melakukannya dan tetap hidup atau aku tidak akan pernah memaafkanmu", Selene menangkup wajah Harry lalu menatap lurus ke matanya memberi dukungan.

Harry yang malang, seakan tahunnya di Hogwarts kali ini belum cukup menyedihkan, ada saja hal-hal yang membuat tahun ini menjadi lebih buruk untuknya. Besok adalah hari dimana mereka para pejuang melawan naga-naga itu, tidak hanya Selene tapi Hermione juga khawatir.

Selene duduk bersama Ginny dan juga Luna sedangkan Hermione tampaknya pergi ke tempat dimana para pejuang mempersiapkan diri. Selene menoleh melihat Ginny yang tampak khawatir sekali, ia menggenggam tangan Ginny lalu tersenyum kepadanya.

"Tidak apa Ginny, Harry pasti bisa!", Ginny tersenyum kepada Selene namun ia masih khawatir dan bimbang, Selene tentu tahu kalau Ginny menyukai Harry.

Tidak lama kemudian Hermione kembali duduk di antara Selene dan Ron, ia mengomel dengan suara yang cukup keras, sesuatu tentang jurnalis yang memuat berita-berita mengenai pertandingan Triwizard.

Hermione menceritakan semuanya kepada Selene, Ron, dan juga Ginny. Selene hanya bisa terkekeh pelan, nyatanya bukan Harry yang di sukai oleh Hermione. Jurnalis itu keterlaluan tapi apa yang bisa diharapkan dari jurnalis seperti itu, orang-orang seperti itu suka melebih-lebihkan segalanya dan membuat beritanya lebih menarik untuk dibaca walaupun hal itu hanya dibuat-buat.

Pejuang pertama yang akan melawan Naga Moncong Pendek Swedia adalah Cedric Diggory, ia tampak gugup sekali namun berusaha kuat dan tegar. Fleur Delacour melawan Naga Hijau Wales, Victor Krum melawan Naga Bola Api Cina dan Harry Potter melawan Ekor Berduri Hungaria.

Harry mendapati urutan terakhir untuk melawan naga, Selene berdoa untuk mereka terutama Harry di dalam hatinya, Tuhan, Dewa ataupun Dewi mana pun semoga mereka melindungi Harry dan juga para pejuang lainnya.

Ginny berkali-kali memeluk Selene dan memalingkan mukanya dari arena karena Harry yang berkali-kali nyaris dihabisi oleh naga itu. Harry menaiki sapu terbangnya dan rantai yang menahan naga itu terlepas sehingga naga itu pun terbang mengejarnya keluar arena.

Selene merangkul Ginny dan Ron merangkul Hermione menenangkan mereka berdua, tak lama kemudian Harry Kembali ke arena dan mengambil telur emas yang berada di tengah arena, semua bersorak untuknya terutama Ginny dan Hermione yang cemas setengah mati, Selene membuang nafas lega, lututnya terasa lemas dan ia duduk memejamkan matanya untuk waktu yang cukup lama.

-

"Harry mungkin tidak akan mengajakku ke Pesta Dansa Yule", Ginny tersenyum pahit, Selene dan Hermione merangkulnya memberi semangat.

"Ron juga tidak akan mengajakku ke Pesta Dansa Yule, kau tidak sendiri Ginny", Hermione bersandar kepada Ginny kemudian menatap lurus ke lantai.

"Jangan begitu, aku yakin akan ada orang lain yang akan mengajak kalian ke Pesta."

"Jangan memberi kami harapan palsu Selene, kau sendiri bagaimana? Belum berbaikan?", kini Hermione dan Ginny mengalihkan pandangan mereka kepada Selene.

Yang ditanya hanya menggeleng pelan, "Sejak awal aku memang tidak suka berdansa... Aku tidak berminat, dan aku lebih suka duduk melihat orang berdansa.", kebohongan muncul begitu saja dari mulut Selene.

Selene suka berdansa, dulu ia sering berdansa dengan pamannya kemudian posisi pamannya digantikan oleh Draco.

Flashback

Slytherin Girl || Draco FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang