[ Toro pov]
Seperti malam yang lainnya aku melihat jendela besar rumah sambil meminum coffee yang baruku buat
Setelah beberapa kali menyicipi coffee itu. Aku melihat ke arah ibu, dia sedang membaca buku yang aku recommend kemarin
Hening sekali.
Bibirku tersenyum senang melihat dunia yang sangat tenang seperti ini
Pada saat sedang menatap ke bintang bintang di langit hp-ku berdering.
*Krringg- kringg*
*Upi calling...upi calling*
Dengan tersenyum aku menjawab telphonenya
" kenapa kamu telphon malem malem begini? Mau minta contekan ya? Gak boleh." gue jawab dengan seringai soalnya ini bukan pertama kalinya dia menelpon malem malem.
" *Hiks* "
"Upi? Kamu kenapa?"
aku kerasin suara telphonenya dan disana terdengarlah suara angin kencang dan ceprikan air
Dan aku tau dia berada dimana
Hatiku terasa jatuh ke ujung kakiku
" Toro aku capek. "
"Upi kamu mau ngapain?" Aku bertanya kepada upi sambil bergegas mengambil jaket dan payung sebelum keluar aku izin ibu terlebih dahulu
" Saya keluar sebentar ya!"
Pada saat sudah berada diluar aku bergegas lari kelokasinya
"Upi tunggu, kamu jangan kemana mana"
"Toro kamu pasti juga ingin gua matikan?"
" Apa maksudmu Upi! Gak mungkin aku menginginkan kamu mati! Semua orang sayang kepadamu! jangan melakukan sesuatu yang sembrono! "
Aku masih menelpon upi sambil lari sekencang mungkin
Ya allah upi tolong jangan melakukan hal yang bodoh...
Aku mengendarai motorku secepat mungkin
5 menit terasa seperti 5 jam
Disana terlihat seorang perempuan berambut berantakan sedang berdiri tegak di dekat sungai
Aku bergegas mendekatinya
" Upi, tunggu! Kau mau ngapain?!"
Upi langsung menoleh ke hadapan ku
Ah... Mukanya suram banget...
Pada saat dia melihat diriku
Upi langsung jatuh kelututnya tangisan yang sepertinya dia tahan untuk lama akhirnya menetes
Melihatnya begitu menyedihkan menghancurkan hatiku
Aku peluk dirinya erat sekali dan tangisannya menempel di jaketku tetapi aku gak peduli yang ku pedulikan saat ini adalah dia tidak apa apa
Setelah beberapa menit dia berteriak dan menangis aku langsung mengajaknya pergi ke supermarket terdekat
Aku membelikannya teh hanget dan duduk disampingnya
" Makasih banyak ya toro." Aku langsung menoleh kearahnya, sambil tersenyum aku jawab
" Apapun demi kamu upi, all that i care is that you're safe." Saat menjawab pertanyaannya aku melihat ke bintang bintang di atas
Malem ini benar benar indah
Tetapi yang lebih indah dari bintang di langit ada dia
Matanya yang terpesona dengan langit tersenyum manis lalu dia tertawa kecil
" Hehe... Padahal baru beberapa menit yang lalu gue menangis kayak bayi" upi menatap ke teh hanget yang aku belikan
" Kamu nginep di rumah ku aja malem ini upi. Kan besok libur jadi kita ngak usah khawatir tentang sekolah" tawarku.
" Oh gak usah toro! I'm fine tadi hanya depresif episode ku kau gak usah khawatirin gue!" Upi menjaminkan
" Baiklah, tetapi kamu yakin? Aku gak keberatan kok. Dirumahku ada kamar tamu kamu bisa pakai sumpah." Aku bersikeras
Upi terdiam sejenak
" Okay deh kalau kau paksa " dia terima
Dia menyenderkan kepalanya kebahuku
* Zzzz*
Dia tertidur dibahuku
Aku tersenyum sepertinya akan aku biarkan dia tidur sebentar dibahuku
Sleep tight my princess
KAMU SEDANG MEMBACA
her. [WEE!!!] Upi x Harem
Fanfiction" gue ambil aja ya semuanya " - request dari follower pertamaku jadi here you go! (Setiap chapter adalah oneshot!) •kata kasar •topik sensitif •jomblo nyengir lu • suicide mentions - semua karakter disini milik amoeba.uwu