"Jungkook, kemana ya?"
"Jungkook siapa sih, ma?"
"Temennya taehyung, pa."
"Laki-laki?"
"Iya. Bentar, mama bangunin taehyung dulu."
"Cepet bangunin, kita sarapan."
Langkah kaki baekhyun semakin terdengar dari dalam kamar. Lelaki cantik berumur itu seperti kebakaran jenggot karena tidak menemukan jungkook dimanapun.
"Taehyung! Tae, buka pintu! Kamu belum bangun ya? Tae, lihat jungkook nggak?"
"Gimana, ma?"
"Belum bangun, pa."
"Udahlah, biarin. Kita sarapan duluan."
"Nggak bisa gitu dong, pa. Mama mau cari jungkook dulu."
"Sarapan dulu aja."
"Cari Jungkook dulu, pa."
"Ayo, sarapan!"
"Pa!"
Sepasang dua anak adam yang berada didalam kamar tampak baru membuka mata karena suara berisik yang terdengar dari luar kamar. AC yang masih menyala membuat keduanya kedinginan karena kondisi tubuh hanya berbalut selimut.
"Jung, udah bangun?" Tanya taehyung dengan suara serak.
"Hm."
Taehyung mengintip, mata jungkook masih terpejam. Tetapi, dia tahu kalau jungkook sudah bangun. Taehyung berinisiatif untuk merapikan helaian rambut jungkook. Wajah jungkook terlihat sangat cantik meskipun baru bangun tidur.
"Jung, kamu lapar? Aku dengar suara perut kamu," gurau taehyung.
"Lapar, tapi aku malu." Cicit Jungkook
Tadi malam jungkook yakin meskipun dia menyesali perbuatannya, dia tidak akan ambil pusing soal itu. Namun, jungkook tidak memprediksi bagaimana respon kedua orang tua taehyung bila mengetahui kelakuannya ini.Taehyung sedikit mengangkat kepalanya agar bisa melihat dengan jelas. "Jungkook?"
Mata pemuda manis itu sudah terbuka sempurna. Dia menghela napas panjang sambil menaikkan selimutnya. Jujur saja dinginnya AC cukup membuat nya menggigil.
"Kenapa melamun?"
Jungkook menggeleng. "Capek," keluhnya.
Taehyung terkekeh. Ya, jujur taehyung semalam begitu bersemangat menggempur jungkook. Bagaimana tidak bertahun-tahun dia tidak melakukan itu. Rasanya taehyung semalam seperti balas dendam Karena sudah lama berpuasa.
"Wajar sih, sampe capek. Taejun juga katanya capek," canda taehyung dengan gigi yang berjejer. "Tapi, katanya dia masih mau, gimana tuh?".
Jungkook sontak melotot. Kekuatannya sudah terkumpul menjadi satu diujung tangannya. Tanpa belas kasih dia menonjok dada taehyung.
"Dasar sinting!" Kesal Jungkook.
"Taejun mau bernostalgia, Jung. Nggak ada puasnya," sahut taehyung enteng.
"Dasar maniak!"
"Bukan maniak. Tapi, candu."
"Taejun jelek kamu tuh dikasih hati, malah minta jantung!"
Taehyung membelalak. "Jelek apa? Kamu nggak liat bentuknya sempurna gitu, kokoh perkasa, dan tangguh. Beda dengan punyamu, mungil. Lagian taejun juga mintanya lubang kamu, bukan hati apalagi jantung."
KAMU SEDANG MEMBACA
My love
FanfictionPastikan dulu usia anda cukup.👉 Selama tiga tahun tak pernah bertemu, taehyung akui mantan kekasihnya telah berubah menjadi lelaki manis, cantik dan mempesona. Dulu hanya sebuah senyuman berhasil memperdaya taehyung, namun sekarang mendengar namany...