CHAPTER 9

370 38 7
                                    

MATURE CONTENT







Sesi sarapan Jinae dan Baekhyun adalah hal terlama yang mungkin bisa tercatat sejarah dalam sebuah buku record dunia jika memang itu diperlukan.

Bagaimana tidak? Tidak hanya duduk diam mengunyah lalu telan melainkan keduanya seolah tak kenal lagi waktu juga tempat.

Panas dan juga bergairah. Padahal cuaca di luar sedang mendung hampir hujan, tapi itu tak berlaku bagi pasangan yang tengah di mabuk asmara saat ini.

Pancake yang sempat dibuat Baekhyun beberapa jam lalu kini harus terbuang sia-sia lantaran kue itu sudah tergeletak di bawah di atas lantai keramik bersamaan pecahan piring yang juga berserakan di sana.

Meja makan yang semula rapi akan piring dan gelas kini menjadi tak karuan lantaran beralih fungsi menjadi tempat di mana Baekhyun terus menghentak-hentak miliknya pada Jinae yang kini telah sepenuhnya bergairah mendesah keras sambil memejamkan mata menikmati sesi percintaan mereka yang entah sudah keberapa kalinya sejak semalam.

"Eunghh Baekhyunnn... ahhh."

Tarikan kuat pada rambut Baekhyun cukup membuat pria itu tersadar bahwa Jinae hampir mengeluarkan pelepasannya untuk yang kesekian kalinya.

"Akhhh!!"

Erangan Jinae semakin menjadi-jadi setiap kali Baekhyun tak menggerakkan pinggulnya keras juga cepat. Cengkraman tangannya yang sejak tadi berada di pinggang ramping Jinae kini beralih menuju pada dada wanita itu lalu meremasnya kuat tak lupa juga memuaskannya di sana.

Jinae sudah seperti cacing kepanasan yang terus menggeliat, bergerak menyeimbangi juga mendesah tanpa henti menjadikan Baekhyun tersenyum kecil melihatnya.

Dan ya, pria Byun itu mengakui jika tubuh Jinae sungguh menggairahkan juga sangat menggoda. Wajah polos dan lugunya wanita ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang kini Baekhyun lihat.

Luar biasa.

"Ahhhh." Erang keduanya bersama.

Hembusan nafas Baekhyun yang memburu sambil memeluk Jinae menjadikan wanita Oh itu semakin tersenyum mengembang teramat bahagia.

"Apa kita bisa selamanya seperti ini?" Tanya Jinae membuka suara setelah menormalkan nafasnya yang sempat memburu akibat percintaan keduanya.

"Wae? Kau akan pergi meninggalkanku?"

Jinae tertawa menundukkan kepalanya mempertemukan sepasang netranya pada Baekhyun yang juga kini telah menatapnya lamat.

"Ani..aku hanya bertanya.---apa kau takut kehilanganku?"

Baekhyun bungkam rengkuhan tangannya kembali menarik erat tubuh Jinae untuk memeluknya lagi menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher wanita Oh itu dengan ekspresi wajahnya yang tak terbaca.



×××××



Kai termenung diam memandang pemandangan kota dalam lamunan. Ingatannya kembali terngiang akan ucapan wanita itu yang tadi siang sempat ia temuinya. Wanita yang selalu Kai sebut gila namun mengatakan hal yang tak pernh terduga.

"Baekhyun adalah orang yang membunuh Yerim malam itu."

"Baekhyun. Apa mungkin dia adalah pria yang sama?" Gumamnya mengerutkan kening berpikir keras.

Ddrrt...ddrrtt...

Getaran pada ponselnya sukses membuat pria itu menoleh malas menatap arah sofa namun terbelalak terkejut dan langsung mengambilnya lantaran nama Jinae tertera di sana.

SILLY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang