Semua anggota Jevins baru saja menyelesaikan acara lepas jabatan ketua dan wakil ketua Jevins. Sekarang Altair dan Syam bukan lagi ketua dan wakil Jevins.
"Jadi mulai sekarang ketua Jevins Dilan, wakilnya Roman," ujar Altair.
"Selamat buat lo, urus yang bener. Kalau bisa bikin Jevins makin maju." Syam menjabat tangan Dilan.
"Siap Bang." Dilan membalas uluran tangan Syam.
"Serius, urusin yang bener. Jangan sibuk bucin sama Wulan lo," celetuk Jey.
"Gue tuh pernah nonton film, cowoknya namanya Roman terus ceweknya namanya Wulan. Ini kok yang jadi pacarnya Wulan malah si Dilan," ujar Chiko heran.
"Pacarnya si Roman di tikung kalik." Seperti biasa ucapan Altair tidak pernah di filter.
Dilan berdecak sebal, mana mungkin dirinya menikung pacar Roman. Dilan bukan lelaki yang tidak laku sampai-sampai akan merebut pacar orang lain.
"Ya kagak lah bang Al, lo pikir gue nggak laku sampek-sampek nikung pacar orang!" sewot Dilan.
"Pagi-pagi makan menyan, gue sukanya sama Leo bukan Wulan." Roman mulai mengeluarkan pantunnya, cowok itu sangat suka sekali berpantun.
Evin berhenti memakan oreo nya. "Heh sadar! Masa suka sama jeruk, apa kata orang-orang nanti kalau wakil Jevins suka sama jeruk."
"Lo suka sama cowok?" Altair menatap Roman tak percaya.
"Ya nggak lah bang, gebetan gue tuh namanya Leona. Dia cewek lah, ya kalik cowok," ucap Roman.
"Makannya kalau ngomong yang jelas Bambang!" Jey merasa kesal sendiri.
"Ya beginilah hidup gue, nggak ada kejelasan. Leona aja tiap hari gue kasih pantun romansa tapi tetep aja dia nggak kecantol sama gue," balas Roman.
Dilan menepuk bahu Roman, kisah cinta memang merepotkan. Dilan tahu jika Leona menolak Roman kerena namanya, Leona tidak menyukai film Roman. Gadis itu lebih suka film sejenis Rama dan Shinta.
"Sabar Man sabar." Dilan berusaha untuk menghibur Roman.
"Lo di tolak karena apa?" tanya Syam.
"Karena nama gue Roman, dia nggak suka film Roman. Dia pengen punya cowok yang namanya Rama," balas Roman.
Dilan mengangguk pelan. "Padahal nih ya Bang, Rama tuh udah punya pacar namanya Juliet."
"Udah cukup! Pusing gue dengerin kisah lo pada, Dilan sama Wulan, Rama sama Juliet, terus habis ini apalagi Rahwana sama Susana." Lama-lama Chiko merasa emosi.
Jey memegang kepalanya. "Bisa gitu ya, terus si Romeo sama si Manis jembatan Ancol."
***
Syam merasa sedikit lega saat Friska kemarin meneleponnya dan bilang bahwa orang tuanya setuju untuk membatalkan perjodohan itu. Mungkin orang tua Friska sudah berbicara kepada Theo.
Syam tidak tahu apakah Theo akan setuju jika perjodohan itu di batalkan. Syam tidak mau memikirkan hal itu, pagi ini Syam ingin menemui Nasya untuk memberitahukan tentang kabar itu.
"Pagi kak," sapa Nasya.
Syam tersenyum tipis. "Pagi."
"Kakak mau ngomong apa?" Nasya ingin tahu dengan hal penting yang akan di bicarakan oleh Syam.
"Soal perjodohan itu, orang tua Friska udah setuju buat batalin perjodohan itu," ucap Syam.
Nasya terdiam sejenak. "Kalau orang tua kakak? Setuju nggak buat batalin perjodohan itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Syam Story
Teen FictionDia Syam Kavalen, laki-laki yang menjabat sebagai wakil ketua geng Jevins dan mempunyai cita-cita menjadi dokter. Syam selalu memasang wajah kalem dan selalu terlihat tenang. Syam mencintai gadis berhijab bernama Nasya, namun Syam harus terjebak cin...