___
Kristoff tetaplah Kristoff yang sama sekali tidak bisa bersabar menunggu pekerjaannya usai. Sekretarisnya bahkan sampai lelah membujuk pria tua itu untuk menunda keberangkatannya ke Indonesia. Tapi.. ah sudahlah.
Polipco International benar-benar seperti perusahaan terhoror di dunia, dimana aura seram selalu menghantui mereka. Belum lagi kalo atasan mereka sedang dalam mood yang buruk. Jangan pernah berharap pria tua itu bersuasana hati buruk, atau kau yang tidak bersalah pun bisa dijadikan sasaran kesuramannya. Tapi dibalik itu semua tentu saja diimbangi dengan gaji yang besar, yang bisa jadi gaji dari perusahaan itu 3x lebih besar dari rata-rata gaji di perusahaan lain. Maka dari itu, para karyawan betah meskipun harus menahan diri.
"Bawa bedebah yang melukai cucuku ke ruang eksekusi!!"
Ya, Kristoff sudah ada di Indonesia. Ia membeli sebuah rumah di perumahan elit seharga hampir 445 milyar, karena tidak ingin menunda keberangkatan ya hanya karena terlalu lama membeli rumah.
Yang penting dapat.
Setelah mendapatkan hunian, langkah pertama yang ia lakukan tentu saja merombak rumah itu sesuai dengan keinginannya.
"Tch!! Bayi kemaren sore ini.. Berani-beraninya kau melukai cucuku!!"
Seorang pria pertengahan kepala 2 yang terikat rantai diseluruh jengkal kaki dan tangannya itu hanya bisa melihat tanpa bisa bergerak. Pergerakannya dikunci. Mulutnya dilakban. Hanya mata, dan hatinya yang masih bisa melayangkan protes. Akan tetapi, ia tetaplah manusia tak berdaya yang tidak bisa apa-apa dihadapan pria tua itu.
"Kau tau siapa yang telah kau lukai, bedebah??"
Kristoff melangkah mendekati pria yang terikat silang dan menggantung itu.
Srekk!!
Lakban itu ia buka dengan paksa, mengakibatkan kumis yang tumbuh disana ikut tercabut beserta kulit yang terangkat di beberapa bagian.
"ARGHH!!!"
"LEPASKAN AKU, TUAN!! AKU SAMA SEKALI TIDAK MELUKAI SIAPAPUN!! TERMASUK CUCUMU."
Kristoff terkekeh, pemuda itu masih ingin bermain-main. Baiklah, itu pilihannya. Akan lebih baik kalau ia ikut meladeni.
Pria tua itu mencengkeram mulut pemuda itu.
"Kau mau tau siapa cucuku? Sini-sini biar kuberi tau." Bisik pria tua itu.
Kristoff tersenyum sinis merasakan tubuh pemuda itu gemetar ketakutan. Padahal ia belum melakukan apapun.
"Dia adalah Andromeda, gadis itu cucuku. Hahahaha.. hidupku sebagai pria tua sebahagia itu mempunyainya. Tapi bedebah seperti dirimu malah melukainya, sialan!!" Kristoff menggeram diakhir kalimatnya, ia ingin menunjukkan seberapa geramnya ia melihat cucunya yang baru pertama kali ditemuinya malah terbaring tanpa kesadaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROMEDA
FantasíaBagaimana bisa?? Dia seharusnya sudah mati Tapi Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk tau mengapa ia mati, dan apa alasan ia bisa mati. Lalu kenapa ia kembali? Lagi- lagi, ia terkejut dengan fakta bahwa Tuhan memberinya berkah dengan kesempatan k...