57

68 6 0
                                    

"Lho lho, Apin? Ngapain lu di rumah gue?"

Calvin tersenyum sambil mengangkat mie kuah dan mie goreng tukang nasi goreng. "Bawain pesenan kak Reese," jawabnya.

"Pesenan gue?" Calvin menganggukkan kepalanya.

Aurora menunjuk dirinya sendiri kemudian menunjuk Calvin. "Gue nyuruh lu? Beli itu?" Calvin mengangguk lagi.

Ia lalu melihat Reza yang tengah asik memakan martabak sambil menonton televisi tanpa mempedulikan kedua manusia lainnya.

"Martabak juga dari lu?"

"Iya!" Jawab Calvin ceria.

Aurora mengambil bantal yang berada tak jauh di samping Reza kemudian..

BUK!

Ia menggeplak kepala Reza dengan bantal tersebut sampai kepala Reza terlempar ke samping.

"AWW, SAKIT KAK RORAAAAA! Ihhh," Reza mengusap kepalanya.

"Tos dulu dong?" Aurora mengangkat telapak tangannya di hadapan Reza sambil duduk di sebelahnya. Reza mengangkat telapak tangannya juga dan bertos ria.

"Kalo lu begini lagi.. bilang dong. Biar gue juga bisa mesen yang lain, jangan mau enaknya sendiri doang lu," ujar Aurora.

Ia tidak marah, hanya kesal karena Reza tidak bilang padanya jika ia meminta sesuatu pada Calvin apalagi mengatas namakan dirinya. Aurora kan jadi tidak bisa meminta hal lain.

Bercanda.

Calvin sedikit kaget tadi saat Aurora menggeplak kepala Reza dengan bantal sofa namun terkekeh saat mendengar ucapan Aurora selanjutnya.

"Emang kak Reese mau apa?"

"Es krim, ciki, biskuit, sama susu beruang." Jawabnya semangat.

"Oke. Mau Apin beliin sekarang?" Tawar Calvin, hendak berdiri.

"Eh gak usah-gak usah. Udah lu duduk lagi aja." Titah Aurora, Calvin menurut. "Lain kali jangan gini lagi ya, jadi enak kan gue." Calvin tertawa.

"Oh iya, lu bawa mie dua bungkus kan? Yaudah kita makan bareng aja. Kalo si Eja udah makan mie tadi jadi gak boleh makan mie lagi." Ucap Aurora. Ia berdiri.

"Nanti kak Reese gak kenyang," balas Calvin.

"Tenang, gue masih ada satu bungkus lagi tapi nanti. Masih dalam perjalanan," Calvin dan Reza menatap bingung Aurora.

"Udah lah, pokoknya satu-satu. Gue ambil mangkok sama piringnya dulu." Aurora lalu berjalan ke arah dapur.

"Pedes dua-duanya kan?" Tanya Aurora dengan semangat.

"Sedeng." Jawab Calvin lembut.

Aurora memanyunkan bibirnya.

"Dih, di kata imut kali begitu," cibir Reza.

"Anj—"

"Kakak lu emang imut kok Ja, makanya gua suka." Potong Calvin.

"Bagus, itu baru adek angkat gue. Gak kayak lo, siapa lu?" Kelakarnya sambil menatap Reza di akhir kalimat.

Reza menatap Calvin. "Ih, sejak kapan lu jadi adek angkat kakak gua? Katanya mau jadi kakak ipar gua?"

Calvin mengangkat kedua bahunya. "Lain kali jangan adik angkat ya kak Reese, tapi calon pacar. Kan kak Reese udah ngasih tiga kesempatan buat Apin jadi pacar kak Reese," ingat Calvin sambil tersenyum.

"Ye. Lu mau mie kuah apa mie goreng?"

"Terserah kak Reese aja," jawab Calvin.

"Ck ck, kayak cewek aja terserah-terserah."

𝐎𝐥𝐝𝐞𝐫 𝐌𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang