[past]
[Name] dengan gugup berdiri didepan cermin. Hari ini acier ingin membawanya bertemu dengan anak-anaknya, dengan kata lain dia akan pergi ke istana dan dia ingin memakai pakaian yang pantas.
[Name] memakai gaun yang mencapai lututnya dengan warna (f/c) ditambah aksesoris pita dan bintang.
Seorang mengetuk pintu kamarnya lalu bersuara "[Name]-sama, Acier-sama sudah ada diruang tamu." Pelayan miliknya memberitahunya dari depan kamar.
"Aku akan segera keluar." [Name] melakukan sesuai perkataanya. Dia bergegas keluar dan menuju ruang tamu.
Diruang tamu, nampak Acier yang sedang duduk di sofa sembari menunggu [Name] selesai bersiap.
[Name] menghampiri acier dan menyapanya ala bangsawan, "Selamat pagi Acier-sama" gadis itu mengembangkan gaun yang ia gunakan.
Acier membalas sapaan gadis berumur 10 tahun itu, mereka berbincang sesaat lalu beranjak pergi ke kediaman milik keluarga Silva.
***
Mereka berdua telah sampai di kediaman Silva dengan sihir diperjalanan [Name] terus-terusan kagum dengan sihir yang ditunjukan oleh Acier.
Didepan kediaman silva, seorang anak laki-laki yang umurnya tidak beda jauh dari diri [Name]. Anak laki-laki itu nampak sedang menunggu seorang.
Kala melihat Acier, dia tampak senang dan langsung Menyapa Acier. "Ibu, Selamat datang!"
Acier tersenyum dan mengelus kepala anak laki-laki itu, "Nozel, ini [Name] ibu sudah cerita bukan? dan [Name]-chan ini nozel, putraku."
Nozel dan [Name] saling menatap sesaat. [Name] menjulurkan tangannya untuk jabat tangan dengan senyum ramahnya, "Halo. Aku [Name], [Name] Hyas. Senang bertemu denganmu."
Anak laki-laki itu menatap lebih lama,'anak ini yang mencuri perhatian ibu!' saat si gadis memperkenalkan diri dan menjulurkan tangannya nozel berdecih, "Tch nozel silva." Dia memperkenalkan Diri tanpa ada niatan membalas jabatan tangan [Name].
Acier menghela nafas melihat tingkah putranya, dia mencoba membunuk putranya, "Nozel.. kamu tidak boleh seperti itu.."
"Daijoubu Acier-sama, saya paham dia bertingkah seperti itu karna masih asing dengan saya." [Name] menenangkannya dengan senyuman manis.
"[Name]-chan memang anak yang baik ya." Acier tersenyum mengalihkan Pandangannya kearah [Name]
nnya ke []
[Name] melirik kearah nozel, senyuman manisnya berubah menjadi senyuman sombong, jika bisa diartikan ekspresi [Name] ke nozel seperti 'Kihat, dia memujiku, dan kamu membuatnya menghela nafas lelah.'
Tentu saja itu membuat nozel menjadi kesal, perempatan muncul dikepalanya, 'Gadis ini...'
"Kalau begitu, nozel tolong ajak [Name] berkeliling mansion ya?" Pinta Acier dengan harapan nozel menyetujuinya, pasalnya jika pertama kali bertemu dan nozel tidak menyukai orang itu, Nozel sama sekali tidak mau berinteraksi.
"Baik okaa-sama."
Acier tersenyum lega ia menepuk kepala putranya dengan pelan, "Kuharap kalian berdua bisa akur~"
Sekarang berganti nozel yang tersenyum sombong kearah [Name]. Sedangkan [Name] hanya berdecih dalam hatinya.
Sesudah Acier meninggalkan kedua insan itu, nozel berbalik dan berkata "Ikuti aku." dengan intonasi memerintah.
[Name] hanya bisa mengikuti dengan kesal mendengar intonasi si anak laki-laki.
Mereka berdua berjalan dengan hening mengelilingi mansion, sampai ada satu tempat yang menarik perhatian [Name].
"Ne, nozel-san, apa itu tempat berlatih?"
Nozel menengok kearah yang ditunjuk oleh [Name], "Iya" balasnya singkat.
[Name] tersenyum atau lebih tepatnya menyeringai, "Oh ya, apa sihirmu sama seperti acier-sama?"
Nozel mengangkat alisnya "Iya..?"
"Wah, aku penasaran, sekuat apa kamu. Karna Acier-sama itu salah satu komandan terkuat."
[Name] menunjukan senyumannya yang sedikit sombong? Dan nozel menanggapi itu sebagai tantangan, tentu saja ia terima.
"Yang pasti aku lebih kuat darimu, akan aku tunjukan." Nozel tersenyum sombong setelah merasa tertantang.
Mereka berdua berjalan menuju tempat latihan itu. Nozel mengeluarkan sihir merkurinya dan membentuk panah lalu menyerang papan sasaran hingga hancur.
Nozel menengok kearah [Name] dengan senyum sombongnya. [Name] tersenyum, "Wah, hebatnya! Tepat sasaran."
Nozel berdehem sebagai jawaban. Jika saja [Name] lebih memperhatikan, ada sedikit noda pink kemerahan dipipi Nozel setelah dia dipuji.
[Name] berjalan kesamping Nozel, ia mangarahkan tangannya ke papan sasaran dan menembakan cahaya berwarna keemasan dan membuat papan sasaran itu hancur menjadi kepingan kecil.
Nozel mengerutkan dahinya, "Boleh juga, tapi itu tidak ada apa-apanya!"
Dan sisa hari itu mereka habiskan untuk beradu sihir hingga kelelahan. Mereka berdua berbaring dibawah pohon yang rindang hingga tanpa sengaja tertidur.
Ketika Acier mencoba mencari kedua anak itu, dan mendapatkan keduanya tertidur dengan lelap. Dia tersenyum gemas melihat pemandangan itu.
Bersambung
Rencananya sih ini cerita alurnya Past-Now-Past-Now.
Jadi episode ganjil itu past, episode genap itu masa kini(alur bc dimulai)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast || Black Clover x Reader (Remake)
FanfictionCommander Remake [Name] Hyas, berasal dari keluarga bangsawan terkenal. Saat menyebut nama Hyas mereka langsung tahu siapa mereka, tidak ada satupun orang yang tidak tahu. Tapi dalam suatu kejadian, keluarga itu hampir hancur, meninggalkan anak beru...