"Papa..." Teriak seorang anak memanggil ayahnya, sambil berlari dengan pianika di tanganya menuju sang ayah.
"Iya sayang.." Jawab sang ayah, seraya menangkap anaknya dalam pelukan.
"Papa, Key mau tanya!" Ucap anak itu dengan ceriahnya namun tetap sopan. "Apa bener ini note 'c' ?" Sambumg anak itu bertanya pada ayahnya, dengan menekan tombol pinikanya yang secara bersamaan ia tiup.
"Bener! Pinter banget anak papa!" jawab sang ayah pada anak geniusnya, bangga!. Tak lupa juga untuk memberi jempol pada sang anak.
"Kan Key pinter kayak papa!" jawab anak itu, seraya memeluk papanya.
Dan sang ayah pun menjawab dengan mencium dan menggendong anaknya gemas!. Dan disaat bersamaan seluruh keluarga yang sedang berkumpul dan memperhatikan percakapan itu pun ikut tertawa melihat betapa menggemaskannya anak berumur 5 tahun itu.
. . .
Kurang lebih, seperti itulah gambaran masa lalu yang sedang terlintas pada ingatan Issabella. Di cerahnya langit sore, yang lagi-lagi membuatnya menitikan air matanya. Setelah mengingat puing-puing kenangan hangat keluarganya dulu. iya, itu dulu!. Yang sangat berbeda dengan sekarang. Issabella sangat merindukan kehangatan keluarganya kembali.
Seperti yang saat ini sedang terjadi!. Dimana ia sedang duduk sendiri di teras rumahnya sambil memandang iri hangatnya langit sore, dan menunggu kepulangan putra tunggalnya yang telah sering pulang terlambat. Namun, entah kenapa ia tetap menunggunya.
Sudah 4 jam Issabella menunggu putranya yang baru saja pulang tepat pukul 09:00 malam. Issabella pun tersenyum melihat kedatangan putranya yang telah berada di depannya.
Namun anak itu begitu saja melewati Issabella, meski ia tau pasti sang ibu telah menunggunya berjam-jam sebelum kedatangannya. Entahlah, dia hanya merasa lelah untuk hidup.
"Key.." Panggil Issabella pada anaknya, sambil menarik tangannya lembut.
"Hm" Jawab anak itu acuh.
"Kamu habis minum lagi sayang?" tanya Issabella pada anaknya, yang telah ia pastikan berbau alcohol. "Pasti belum makan, makan dulu yuk! Mama udah buatin makanan kesukaanmu lo!." Sambung Issabella, mengajak makan anaknya dengan senyum lembutnya.
"Key udah kenyang!" Jawab anak itu malas, dengan melepas tangan mamanya.
"Kenapa gak makan dirumah aja sayang? Mama nungguin lo!." Ucap Issabella kecewa.
"Ma.. Key capek! Key pengen istirahat! Mending mama besok kalo mau makan, makan aja! Gak usah nungguin Key!. Jawab Key dengan suara lelahnya.
"Tapi Key.."
Key yang mendengar itu pun menghela nafas beratnya dan menarik tangan mamanya lembut untuk menuju ruang makan dan menyuruh duduk mamanya di kursi yang telah Key siapkan. Dan ia pun duduk di seberang sang mama.
"Udah, mama makan!" suruh Key pada mamanya singkat.
"Kamu?"
Yang hanya di balas dengan menidurkan kepalanya di atas tangannya yang dilipat di atas meja makan.
"Maafin Key ma.. Key gak tau harus gimana!." Batin Key
Dan Issabella pun mulai mengambil makan dan melahapnya.
Dengan tersenyum Issabella menatap wajah lelah putranya. Meski tak tau harus bagaimana mengubahnya. Tapi Issabella tau, jika putranya tetaplah anak yang baik yang tak akan tega membiarkannya sendiri. Meski Key sendiri telah banyak berubah dari sebelum kejadian itu.
. . .
Park Key Note umur 5 tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guitar
Teen FictionBagaimanakah jadinya, jika seorang pecinta music tanpa sengaja bertemu dengan seorang genius music? Yang tanpa ia sadari, dialah orang yang ia cari-carinya selama ini!. "Meski dunia terkadang tak berpihak pada kita. Namun tetap saja, hidup itu pi...