101. pacar sehari pak Hardin

2K 109 6
                                    

⚠️ 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ 2.382 kata

"Berhenti disitu Jiskala," 

Hardin memberi peringatan kepada Jiskala yang saat ini berdiri di depan pintu kamar tamu, pasalnya Jiskala tidak berbohong ketika di whatsapp dirinya mengatakan ingin tidur dengan Hardin dan nekat menerobos pintu kamar tamu. 

"Kamu kurang ajar masuk kamar orang sembarangan," protes Hardin yang posisinya masih di atas kasur. 

"Saya sudah ketuk pintu tiga kali. Lagian pintunya gak dikunci, ini bapak ngode biar saya masuk kan?" Jiskala menggoda Hardin sambil menaik turunkan alisnya membuat Hardin kembali berbaring memunggungi Jiskala. 

"Terserah kamu," 

"Pak? Boleh gak saya tidur sama bapak? Saya tetap berdiri disini nunggu jawaban bapak," 

Hardin menoleh dan benar saja, Jiskala masih berdiri di depan pintu dengan boneka ice bear di tangan kanan. 

"Ice bear nangis minta tidur sama papanya," 

"Ya sudah ice bear sama saya kamu kembali ke kamar kamu," 

"Kata ice bear harus tidur sama mama papanya kalo gak dia ngambek. Masa tidur sama papanya doang? Ini saya sebagai mama tidak dianggap?" 

Hardin menghembuskan napasnya kasar. Ia benar-benar lelah, tetapi gadis itu memancing untuk berdebat dengannya. Inginnya ia iyakan ajakan Jiskala untuk tidur bersama, tapi ia ingat perkataan Daris. Bukan masalah candaan Daris yang mengatakan bahwa ia akan memotong penisnya, tetapi kalimat 'tidak boleh' membuatnya harus mematuhi perintah ayah Jiskala. 

"Saya cape saya mau tidur," 

Ucap Hardin final. Pria itu kembali memunggungi Jiskala agar tidak luluh karena melihat wajah gadis itu. 

"Pak.. saya cape. Saya butuh pelukan," 

Suara Jiskala bergetar bahkan terdengar seperti menahan tangis berhasil memancing perhatian Hardin untuk menoleh ke arahnya. Hardin mendapati ekspresi Jiskala yang terlihat lelah dengan mata yang berkaca-kaca. Gadis itu terlihat benar-benar lelah bukan sekedar kebohongan untuk menggoda Hardin. 

"Jiskala?" 

"Saya bilang saya cape. Saya butuh pelukan," 

Isakan terdengar, tangannya ia gunakan untuk menutupi wajahnya. Hardin panik sendiri, ia segera turun dari kasurnya lalu menghampiri Jiskala yang masih di depan pintu. Pria itu menarik pelan Jiskala agar masuk ke kamar, lalu menutup bahkan mengunci pintunya. Hardin menarik pelan tangan Jiskala yang menutupi wajahnya, hingga ia mendapati pipi gadis itu sudah basah karena air mata. Wajahnya terlihat lelah seperti perkataannya tadi. 

21 to 28 dosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang