9.I'am antagonis

2.7K 332 15
                                    

Rukmi menarik nafas kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rukmi menarik nafas kasar. Mata gadis itu berotasi malas saat anak manusia yang beberapa waktu lalu ia angkat menjadi 'peliharaan' tidak sadarkan diri di depan matanya.

Barsha pingsan. Manusia penakut satu itu langsung kehilangan kesadaran ketika Yatha tersenyum lebar ke arahnya.

Tidak. Ini bukan tentang visual Yatha yang memang luar biasa dan tidak bisa di tolak oleh siapapun hingga membuat Barsha pingsan. Siapapun tahu maksud lengkungan bibir yang di beri Yatha.

Saat ketahuan menahan tawa mendengar 'gombalan' Yatha---Cowok bergingsul itu langsung memiringkan kepalanya ke samping menghadap Barsha, lalu dengan 'polos' menghadiahi gadis itu dengan senyum manisnya.

Semua orang pun tahu isi pikiran Yatha---'lo bakal mati di tangan gue'

Sejak awal Barsha memang yang paling sial disini. Gadis itu bahkan harus terlibat dengan orang-orang berbahaya akibat ulah Rukmi.

Malangnya hingga detik ini, Barsha masih terlentang di lantai dengan kaki yang tersangkut di bangku. Masalahnya ketika pingsan Barsha langsung terjungkang ke belakang dan lansung tidak sadarkan diri.

"Tolongin dia ..."
Melody yang pertama sadar dengan keadaan Barsha. Namun meskipun demikian, belum ada seorang pun yang bersedia beranjak dari posisinya untuk menolong Barsha. Kebanyakan warga kantin lebih berpura-pura sibuk ketimbang berurusan dengan orang-orang semacam mereka.

Tidak ada yang peduli. Bahkan Nares, Kaivan, Yatha, dan Gantari yang duduk persis di dekat Barsha tidak ada niat menolong sama sekali.

Shaka?

Manusia satu itu malah asik makan dan masih sempat-sempatnya ingin menyuapi Rukmi. Memang tidak waras. Rukmi bingung harus takut atau tertawa melihat kemalangannya saat ini.

Tersadar bahwa tidak ada yang mau menolong Barsha, Melody sendiri pun bahkan hanya memekakkan telinga tanpa ada langkah membantu. Jadi, dengan niat yang sebenarnya ingin kabur, Rukmi berdiri dari posisinya lalu bergerak memapah Barsha keluar kantin.

Warga kantin tentu sangat luar biasa heran dengan sikap Hanna. Siapa yang percaya bahwa gadis yang sering berperilaku setan itu menolong manusia? Kaivan bahkan lebih percaya bahwa alien nenek moyang manusia. Namun meskipun bingung, tidak ada yang berani mempertanyakan perilaku aneh seseorang seperti Hanna.

Ya, semua heran kecuali satu orang yang memperhatikan pemandangan itu dengan sorot lain.

"Menarik," ucap Yatha sambil tersenyum lebar. Nares yang kebetulan melihatnya bahkan sampai takut sudut bibir cowok itu akan robek.

•••

"Akhirnya sampe juga. Sialan lo juminten. Gue jadi punya alesan kan jatohin lo dari lantai tiga."
Kalau saja Barsha sadar dan mendengar apa yang Rukmi bilang, ada kemungkinan gadis cengeng itu akan mencium kaki Rukmi meminta ampun.

LOVE TO SURVIVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang