Part 24

25.5K 4.8K 671
                                    

Saat tiba di Jakarta. Mereka tak langsung ke rumah, Farid menitipkan Citra di rumah Abyan dan Zara, membuat Citra sangat bingung.

"Kamu tunggu disini dulu, aku ingin menyelesaikan masalah."

"Maksudnya? Kenapa kita kerumah Zara dan Kak Abyan? Kenapa gak pulang kerumah?"

"Untuk saat ini kita gak bisa pulang kerumah, karena di rumah banyak wartawan."

"Citra gak ngerti--"

"Nanti aku jelaskan, sekarang aku harus pergi."

Farid beralih menatap Zara, "titip Citra."

Setelah itu Farid dan Abyan pergi entah kemana, Citra semakin dibuat bingung.

"Zar, sebenernya ada apa sih?" Tanya Citra.

"Aku juga gak tau, Cit. Abyan juga gak bilang apa-apa sama aku."

"Zar, kenapa perasaan gue gak enak? Pasti ada sesuatu yang terjadi. Gue gak bisa diem aja, Zar. Gue mohon bantu gue cari tau ini."

"Cit.."

"Zar, bantu gue."

Zara menghela napas, akhirnya ia mengangguk, "aku harus bantu apa?"

"Pinjem laptop lo, gue mau cari tau sebenernya ini ada apa."

Zara mengambil laptopnya, Citra membuka laptop Zara, mencari tahu di laptop tersebut, tetapi ia tak menemukan jawaban.

Tetapi akhirnya ia ingat jika dirinya pernah memakai email Perusahaan atau email khusus sebagai Sekretaris Farid, akhirnya ia membuka email tersebut dan mencari tahu disana.

Terdapat banyak email dari banyak kolega, juga terdapat sebuah link artikel disana.

Pengusaha Farid Wiraatmaja pemilik Perusahaan Wiraatmaja Company melakukan penggelapan dana sebesar 120 miliar rupiah.

"Bang Farid? Engga, gak mungkin Bang Farid korupsi. Ini pasti gak bener."

Citra terus mencari berbagai sumber informasi. Dan ia menemukan banyak berita bahwa Farid benar-benar melakukan korupsi.

****

Hingga malam, Farid dan Abyan tak kunjung pulang. Baik Citra ataupun Zara tak mengetahui bagaimana kabar suami mereka.

"Zar, gue gak bisa diem aja," ucap Citra.

"Kita tunggu aja, aku yakin Kak Farid gak mungkin korupsi, Kak Farid dan Abyan pasti lagi menyelesaikan masalah ini, Cit."

"Tapi gue harus bantu cari bukti, Zar."

"Citra, jangan gegabah."

Citra berdecak, ia beranjak dari sofa dan mengambil tas nya, setelah itu berlalu pergi.

"Citra!" Panggil Zara.

Suara tangis Zyana terdengar, Zara tak bisa mengejar Citra. Ia kembali masuk kedalam rumah dan menghampiri anaknya yang menangis.

Sedangkan Citra pulang kerumah menaiki taksi, didepan rumahnya terdapat banyak sekali wartawan. Tetapi Citra tak mempedulikan itu, ia berlari menerobos wartawan untuk masuk kedalam rumah.

Sesampai di dalam, Citra menuju ruang kerja Farid, mengecek semua laci untuk mencari dokumen-dokumen yang bisa membantunya untuk meluruskan masalah ini.

SAVIOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang