Darma Widyaiswara di Era New Normal

1 0 0
                                    

“Darma Widyaiswara di Era New Normal”

Ari Yulianti
Magelang, Jawa Tengah

Menurut KBBI darma adalah kewajiban atau tugas. Kewajiban adalah tindakan yang harus diambil seseorang, baik secara hukum maupun moral.  Sedangkan, widyaiswara menurut KBBI adalah jabatan fungsional yang diberikan kepada pegawai negeri sipil dengan tugas mendidik, mengajar dan/atau melatih secara penuh pada unit pendidikan dan pelatihan dari instansi pemerintah. Mengajar adalah suatu profesi, yaitu suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus seperti seorang guru dan tidak ada yang bisa melakukannya di luar bidang pendidikan, sekalipun pada kenyataannya masih ada pekerjaan di luar bidang pendidikan. Purwanto (1997:138) menjelaskan bahwa orang yang diserahi tanggung jawab pendidik di lingkungan sekolah adalah guru.
Wina Senjaya (2008) mengemukakan bahwa sebagai fasilitator, guru berperan memberikan pelayanan untuk memfasilitasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Mengajar adalah suatu profesi, yaitu suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus seperti seorang guru dan tidak ada yang bisa melakukannya di luar bidang pendidikan, sekalipun pada kenyataannya masih ada pekerjaan di luar bidang pendidikan. Purwanto (1997:138) menjelaskan bahwa orang yang diserahi tanggung jawab pendidik di lingkungan sekolah adalah guru. Wina Senjaya (2008) mengemukakan bahwa sebagai fasilitator, guru berperan memberikan pelayanan untuk memfasilitasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
Diakui, munculnya Covid19 menimbulkan gangguan di berbagai bidang, gangguan selanjutnya berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti ekonomi dan sosial. , politik sedang kacau, belum lagi dunia pendidikan yang dimiliki pemerintah. menerapkan kebijakan menutup sementara semua sekolah di negeri ini (kecuali area hijau) dan membiarkan pembelajaran berlangsung di rumah. Memasuki new normal seperti saat ini, kebijakan pemerintah di bidang pendidikan tidak banyak berubah, sekolah sebenarnya diperbolehkan dengan prosedur yang sangat ketat dan pembelajaran masih kebanyakan homeschooling melalui jaringan. Menurut Ketua  Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19, New Normal adalah istilah yang melekat pada kondisi bahwa suatu negara telah berpartisipasi, berinteraksi, dan berusaha untuk menahan pandemi. Sederhananya adalah penyesuaian kebiasaan baru masyarakat dengan kondisi pandemi agar dapat bertahan dan tetap sehat dalam segala aktivitas kehidupan manusia. Pandemi telah merambah ke segala aspek, termasuk dunia pendidikan. Wiku Adisasmita, aturan baru itu sendiri adalah perubahan perilaku untuk tetap beraktivitas seperti biasa namun dengan penambahan fasilitas sanitasi untuk mencegah penularan. dari Covid19. Menurut Wiku, prinsip utama dari new normal self adalah mampu beradaptasi dengan gaya hidup. (Kompas, 16052020).
Saat ini pemerintah terfokus pada pemulihan kondisi bangsa. Saat ini, Indonesia sudah mulai Kembali pulih dan masyarakatnya sudah beraktivitas seperti biasa, tak terkecuali di bidang Pendidikan. Saat ini, sekolah di Indonesia sudah mulai mengizinkan siswanya untuk berangkat sekolah dan mengikuti kegiatan pembelajaran secara tatap muka seperti sedia kala. Meskipun belum 100% tatap muka tetapi sudah ada titik terang.
Peran guru di era new normal ini sangat penting, selain dituntut untuk menyampaikan materi pembelajaran. Guru di Indonesia saat ini dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Terlebih siswa sudah terbiasa bermain dengan gadget nya bahkan banyak dari mereka yang sudah kecanduan gadget. Oleh karena itu, guru sangat ditunut untuk mampu mengalihkan perhatian mereka dari gadget untuk Kembali fokus mengikuti kegiatan pembelajaran.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan guru di era seperti ini. guru agar lebih kreatif dan inovatif, tidak hanya itu, guru perlu bijak dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan baik. Kedua, guru perlu mengubah pola pikir belajar mereka. Diakui, perubahan pembelajaran yang tiba-tiba memberikan banyak tekanan pada guru, siswa, termasuk orang tua. Guru dan siswa tampaknya tidak siap untuk perubahan yang begitu cepat. Ketiga, guru harus merancang pembelajaran dengan sebaik mungkin, bukan yang terbaik. Pembelajaran di era new normal saat ini bergantung pada metode pembelajaran berteknologi, meskipun pembelajaran tatap muka terkadang diatur. Keempat, memperluas jaringan (personal network). Pembelajaran di  new normal menuntut guru banyak belajar tentang bagaimana melakukan pembelajaran yang efektif dan efisien, tentunya untuk mencapai hal tersebut diperlukan banyak pengetahuan baik metode, materi, maupun sumber, materi dan sarana pembelajaran. Kelima, kerjasama dan sinergi dengan orang tua siswa. Pembelajaran  dilakukan di era new normal seperti saat ini yang membuat interaksi antara guru dan siswa  sangat terbatas, tidak hanya interaksi tetapi juga  perhatian yang  diberikan  guru kepada siswa menjadi berkurang. Keenam, menekankan pembinaan moral dan motivasi. Diakui, pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi COVID-19, termasuk di era new normal saat ini, membawa berbagai permasalahan, kurangnya persiapan guru terhadap model online, tidak banyak perangkat yang dibutuhkan guru dan siswa untuk belajar secara online,
Guru juga berperan sebagai inovator bagi siswanya. Guru harus berinovasi dengan cara dan metode yang selalu berubah. Sesuai dengan situasi saat ini, guru perlu menguasai beberapa cara pembelajaran online, misalnya via zoom, google classroom, wa, line, dan lainnya. Kedua guru harus berperan sebagai motivator. Guru harus memberikan motivasi yang bersifat posiif sehingga tidak menimbulkan rasa takut pada siswa. Selain 2 itu guru juga harus berperan sebagai evaluator yang arinya guru harus mampu mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Selain itu, guru harus mampu menemukan kekurangan serta masalah yang terjadi dan mampu menyelesaikan masalah yang terjadi.
Pendidik perlu mengambil peran guru sebagai fasilitator bagaimana layanan yang diberikan kepada siswa untuk memfasilitasi pembelajaran. Setiap guru pasti memiliki cara dan sarana yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan utama mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, guru merupakan salah satu alat terpenting dalam kemajuan bangsa Indonesia.
Dalam konteks pendidikan, istilah fasilitator terutama diterapkan pada manfaat pendidikan orang dewasa (andragogi), terutama di lingkungan pendidikan informal. Namun seiring dengan perubahan makna pendidikan yang lebih menekankan pada aktivitas siswa, istilah fasilitator akhir-akhir ini mulai diterapkan di Indonesia dalam lingkungan pendidikan formal sekolah, terutama yang berkaitan dengan peran guru dalam kinerja. pengajaran dan pembelajaran interaktif. Sebagai fasilitator, sebagai seorang guru, tugas terpenting adalah “memfasilitasi belajar” (memberikan kemudahan belajar), bukan sekedar mengajar atau mengajar, apalagi mengajar. bersedia dikritik oleh siswanya. . Untuk itu, pentingnya pembelajaran integratif, pembelajaran akselerasi, mobile classroom, konstruktivisme, pembelajaran kontekstual, dan pembelajaran kuantum yang digunakan sebagai modal belajar dapat memotivasi siswa. Untuk itu guru merupakan faktor penting yang mempunyai pengaruh besar  terhadap keberhasilan belajar, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya belajar siswa. Rogers (dalam Knowles, 198) sebagai berikut :
1. Jangan terlalu mendukung pandangan dan keyakinan mereka, atau tampil lebih jarang.
2. Dapat lebih mendengarkan siswa, terutama tentang aspirasi dan pemikirannya.
3. Mau dan mampu menerima ide dari siswa yang inovatif dan kreatif, bahkan yang paling sulit sekalipun. Peningkatan perhatian terhadap hubungan siswa dan materi pembelajaran.
5. Dapat menerima umpan balik, baik  positif maupun negatif, dan menerimanya sebagai pandangan  konstruktif tentang diri dan perilaku.
6. Toleransi atas kesalahan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran.
7. Menghargai prestasi siswa, meskipun  mereka sering tahu apa yang telah mereka capai.
Guru sebagai pendidik dalam new normal harus mampu menekankan pembelajaran yang beretika dan motivasional karena ketika etika dan motivasi dikembangkan dengan baik pada diri siswa maka pembelajaran akan berjalan dengan baik. Semua itu harus dihadapi bersama, tidak hanya guru, siswa dan orang tua, tetapi semua sektor harus diperhatikan bersama  agar pendidikan anak-anak negara yang menjadi tanggung jawab negara  dapat tercapai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Darma Widyaiswara di Era New Normal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang