Fransisca Yovie Widianto — atau biasa dipanggil Sisca — terbangun karena suara bising alarm yang berasal dari smartphone nya. Dengan masih setengah sadar, Sisca bangun dari tempat tidurnya lalu beranjak kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Sesampainya Sisca di kelasnya dia di sambut oleh ke 3 sahabatnya —Silvi Titian maheswara, Novelyn Eritha Kamalia, Denvardara Anindita Ningrum — yang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
" Lo tugas PKN udah? Tanya Silvia kepada sisca.
Lo nanya gue? "
" Ya iyalah masa nanya setan "
" Gue mah jelas belom anjir, emangnya ada tugas? " Tanya Sisca kepada ke 3 sahabatnya.
" ada, yang disuruh ngeprint itulohh. " Jawab velyn.
" Emang dikumpulin kapan? "
" Minggu depan "
" Alah lo wong masih minggu depan ok santaii "
" Mau ngeprint kapan lo? "
" Ga tau "
"Nitip. " Jawab Silvia dan Novelyn kompak.
" Hmm. "
Setelah bercakap-cakap seputar tugas bersama sahabatnya, Sisca lantas duduk di tempatnya.
" Eh dit lo tugas PKN udah? "
" Belom "
" Ayo bareng ngeprint nya "
" Kapan? "
" Nanti abis pulang sekolah mau? "
" Oke "—·—
" Eh nanti kalian mau ngeprint? " — Natasya Hasna, teman sisca yang duduk dibelakangnya— mau tak mau Sisca dan dita menoleh kebelakang, sebenarnya mereka berdua ini sangat malas dengan Tasya tapi mau bagaimana lagi, dia masih tetap teman Sisca dan Dita.
" Iya kenapa? " Tanya Sisca
" Nitip boleh "
" Ya "
" Gue juga nitip dong " — Amelie putri audinatha, teman sebangku Tasya —
" Iya. " Jawab Sisca—·—
Sehabis pulang sekolah Sisca dan Dita pergi ke fotokopian untuk ngeprint tugas mereka.
" Lo yang ngomong ya. " Jelas Sisca
" Gamau ah lo aja " Jawab Dita.
" Gue malu njay "
" Lo mana punya malu, cepetan ah "
" Sumpah anying, suit ajalah ayo "
" Ck, ayo "
1
2
3
...
Sisca kalah, ya seperti perjanjian awal yang kalah harus ngomong ke mbak mbak fotokopian yang mukanya judes minta ampun.
" Permisi mba" sapa Sisca.
" Mau apa? " Jawab mba mbak fotokopian dengan judes.
" Mau ngeprint mba " timpal Sisca.
" Cari sendiri apa dicariin "
" Cari sendiri, potong Dita "
" Lah anying emang lu bisa make komputer? "Bisik Dita pada Sisca.
" Gabisa " jawab Dita.
" Lah asu terus ini gimana njing? "
" Ya lo cari "
" Ya gue gabisa make komputer jancuk "
" Terus gimana njing? "
" Ya gatau "
" Yaudah cari dihp aja "
" Gue udah ada, tadi pas dikelas gue nyari "
" Lah asu kenapa ga ngomong dari tadi anjing "
" Lo anjing, ngapain lo ngomong mau cari sendiri "
" Ah mboh jancuk "
" Cepet ngomong sama mbak mbak nya sana"
" YO "—·—
Cukup sekian untuk hari ini segini dulu ya. Saya Jocelyn Fidelya Adira McGidv memohon maaf apabila ada kesalahan kata pada cerita saya atau ada beberapa kata yang menyinggung para pembaca. Karena ini adalah cerita pertama saya, mohon di maklumi ya kalau ada kesalahan kata atau typo. Terimakasih telah membaca cerita saya semoga kalian menikmatinya 🙏
Dirangkai dengan 436 kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisca's story
Teen FictionBercerita tentang gadis berumur 14 tahun yang mementingkan perasaan orang lain tanpa memperdulikan perasaannya