Minggu, 15 Mei 2022..
Aku baru banget selesai nonton Link Click Season 1 dan langsung buat fic ini. ಥ‿ಥKarena jujur aja, aku nyaris selalu panik sepanjang episodenya. Kenapa? Mungkin terlalu menghayati cerita?
Oke pokoknya aku buat ini, kalo suka tolong di vote. Aku baru terjun di fandom ini.
Happy Reading...
***
Lu Guang adalah rekan kerjaku.
Teman semasa SMA-ku.
Sahabatku.
Dan...
Seseorang yang begitu spesial karena dapat membuat hari-hariku jauh lebih berwarna.
Haha, meski dia orang yang cukup serius, kaku, dan terkadang agak galak. Aku menyukai caranya memperlakukanku.
Pertemuan pertama kami adalah di lapangan basket ketika bola menggelinding keluar lapangan dan Lu Guang mengambilkannya untukku.
"Aku Cheng Xiaoshi, kau tampaknya baru disini, mau bertanding satu lawan satu denganku?".
Saat itu aku cukup menyombongkan kemampuanku dalam bermain basket yang tidak pernah kalah pada siapapun.
Dan dia menyetujuinya, "Lu Guang, aku mau".
Lalu seperti yang ku katakan, aku menang telak dan merasa puas dengan permainan yang kami lakukan, "Kau cukup baik juga, mulai sekarang kau adalah temanku".
Siapa yang menyangka bahwa Lu Guang akan menerimaku yang menjengkelkan ini begitu mudahnya? Bahkan sejak itu dia yang menjadi teman terbaikku selain Qiao Ling.
Dia adalah teman hidupku, segalanya bagiku disamping yang lainnya dan kami mulai melakukan segala hal bersama-sama.
Bahkan setelah lulus. Lu Guang membangun bisnis studio foto dengan tempat yang disediakan oleh Qiao Ling. Sementara aku yang bekerja dibawah komando Lu Guang.
Memang benar bahwa aku terlalu bergantung padanya, Lu Guang membimbingku dan melakukan banyak hal untukku. Dia memahamiku, dia yang membuat hidupku jauh terasa lebih mudah sejak orang tuaku meninggal.
Dia bahkan sudah menjadi sosok terpenting dalam hidupku.
....
Aku bukanlah orang yang cukup melankolis untuk menceritakan orang lain sedramatis ini.
Seharusnya begitu.
"LU GUANG!! LU GUANG!! KAU MASIH BISA MENDENGARKU?! LU GUANG BUKA MATAMU!!".
Air mataku luruh membasahi kedua pipiku. Aku putus asa dihadapkan pada Lu Guang yang terbaring bersimbah darah dipelukanku. Wajahnya semakin kehilangan warnanya dan apapun yang coba ku lakukan tak dapat menghentikan pendarahan pada luka tikaman di perutnya.
Qiao Ling menangis ketakutan melihat tangannya sendiri bersimbah darah. Aku mengutuknya karena melakukan ini pada Lu Guang.
Tepatnya pada orang yang ada di belakang semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, don't cry Xiaoshi [Shiguang Dailiren // Link Click]
FanfictionKu harap waktu berhenti di detik ini. Detik dimana jantungmu masih berdetak. Detik ketika nafasmu masih membaur dalam udara yang ku hirup. Biarkan aku tetap tinggal bersamamu, dan aku akan mengambil foto kita berdua. Lembaran ini akan menjadi bukti...