[ 3 ]

3 1 0
                                    

[ 18.48 ]

Pemilik dan angannya

-

3.° amar dilema°

Hari yang mulai menggelap dan matahari yang sudah terbenam bermenit menit yang lalu disertai
Hujan yang begitu lebat menambah suasana di dalam kamar amar begitu suram. yang awalnya suram karna pemiliknya sedang gundah di tambah cuaca yang mendukung kegundahan seorang amar falah , komplit sudah .

Dilain sisi Sang pemilik kamar hanya melamun menatap buku tugas matematikanya dengan tatapan kosong. entah apa yang dia pikirkan sampai mengabaikan buku tugas yang ia anggurkan di depannya .

Matanya lalu menatap komputer di depannya dengan tatapan yang sama ; kosong...seperti tak ada kehidupan di sana .

Tangannya tanpa sadar mulai menghidupkan komputer tersebut . Saat sudah menyala tanpa aba aba muncul layar bewarna putih yang setengahnya sudah berisi serangkaian kata kata cantik penuh makna disana .

" Aduh gimana sih ini anjirr . Ayo dong berpikir pliss ini otak ga ada guna banget sih ahh.lagi butuh juga " amar mengacak acak rambutnya penuh frustasi . Otak yang satu satunya ia harapkan bahkan tak bisa membantunya untuk memikirkan cerita apa yang akan ia tulis agar bisa diterima oleh penerbit .

Sudah tiga kali ceritanya di tolak oleh penerbit . entah itu alasan kurang menarik , kata kata yang masih berantakan , atau kalimat kalimat yang sulit untuk dipahami . amar sungguh tidak tau dimana letak kesalahannya itu.

Amar akui ia tak pandai merangkai kata kata
ia tak pandai untuk mengekspresikan perasaan lewat sebuah tulisan
Ia hanyalah seogok daging hidup tanpa bakat namun mempunyai impian tinggi
Ia tak mempunyai bakat apapun..... Sungguh amar berani bertaruh atas nama ginjal aletha .

Amar yang tak mempunyai bakat apapun akhirnya bertekad menjadi seorang penulis , ia pikir menjadi penulis itu mudah . Hanya mengetik serangkaian kata lalu dibumbui sedikit perasaan , tapi nyatanya ??? Sangat sulit . Apalagi jika feel nya ga kerasa itu sakitnya nembus dimensi tau .

Walaupun sulit tapi apalah daya ?? Amar sudah bertekad ingin menjadi seorang Penulis melegenda seperti pramoedya Antara Toer , Buya Hamka dan yang lainnya .

Karya karya mereka yang sangat indah dan penuh makna ...
Nama mereka yang dikenang banyak orang bahkan nama nama mereka tercatat di sejarah dunia . Keren bukan??

Panggil saja amar terobsesi... tak apa karna memang seperti itu kenyataannya.

Agak egois memang tapi itulah satu satunya cara agar Amar bisa membuktikan jika dirinya ini bukan hanya beban keluarga yang dimana selalu rebahan sepanjang waktu dan mengunci dirinya dikamar sepanjang hari seperti kalian kalian ini.

Sudah sadar jika beban keluarga namun tidak tau harus berbuat apa agar tidak menjadi beban keluarga , benar bukan?? Tidak usah berkecil hati begitu karna amar juga begitu.

Yang ada hanya rasa malas yang menyerang untuk tidak melakukan apa apa . Sudah beban keluarga beban negara juga , sangat merepotkan pikir amar.

" Agghhh , otak g ada guna ilang aja lu bangsat " amar memukul mukul kepalanya cukup kuat sampai membenturkan kepalanya beberapa kali ke meja yng ada didepannya dan menimbulkan bunyi yang cukup nyaring di telinga .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pemilik Dan Angannya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang