Chapter 5 : Soulmate?

268 28 2
                                    

Previously...

"Mohon kerja samanya Jim, aku sedang mencari soulmateku. Dan inisialnya itu adalah 'J' jadi mohon kerja samanya. "

"Apa hubungannya dengan diriku? Itu kan urusanmu bukan urusanku." Ketusnya

"Sebentar" Yoongi beranjak dari ranjangnya dan berjalan ke arah pintu, setelah pintu ditutup Yoongi meninggalkan Jimin sendirian.

Setelah kepergian Yoongi, Jimin kembali memejamkan matanya dan menjelajahi alam mimpi.

Pagi harinya Seokjin dan Hoseok sudah ada di pondok kesehatan untuk melihat keadaan Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi harinya Seokjin dan Hoseok sudah ada di pondok kesehatan untuk melihat keadaan Jimin.

"Sudah tidak terlalu parah, apa masih sakit?" Tanya Hoseok

"Tidak juga, hanya sedikit perih. Ini seharusnya di jahit." Ujar Jimin.

"Jahit? Kami melakukan itu, tapi untuk membuat baju."

"Maksudku, luka ini seharusnya dijahit."

"Oh, waw... Kami tidak tahu bagaimana cara nya, tapi itu kedengaran mengerikan. Kami terbiasa mengobati luka seperti ini." Ucap Seokjin.

"Ouh... Seperti itu kah? Okey... "

"Ah, Jim kami harus pergi, ada urusan. Kau tidak apa sendiri disini? Jangan beraktivitas terlebih dahulu, oke! Sampai jumpa, ayo Hoseok." Ujar Seokjin lalu pergi meninggalkan Jimin sendiri lagi.

"Aku akan berjalan jalan sebentar!" Teriak Jimin dan tentu saja tidak terdengar oleh Seokjin.

Jujur saja Jimin malas beranjak dari ranjang nya, tapi dia juga bosan jika terus menerus berada di sini.

.

.

.

.

Dan di sinilah Jimin berada, dimana lagi kalau bukan di pondoknya sendiri atau Jimin lebih suka menyebutkan kamarnya. Karena tak  harus kemana akhirnya Jimin memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

Dia duduk sambil membaca buku yang ia bawa dari Seoul, yang ia sedang baca adalah buku pembelajaran kedokteran miliknya, walaupun sebenarnya ingin membaca sebuah novel, tetapi Jimin lebih memilih mempelajari buku pembelajaran kedokterannya. Karena itu akan sangat dibutuhkan didesa ini.

Tak lama kemudian ada yang mengetuk pintu pondoknya, dengan malas Jimin beranjak dari zona nyaman nya untuk membukakan pintu.

"Siapa? O-ouh Seokjin-nim ada apa? "

"Bodoh! Sudahku bilang diam saja di pondok kesehatan. Aku mencari mu ke mana mana! Kau membuatku dan Hoseok panik Jim, astaga" Ucap Seokjin menggebu-gebu.

"Maaf, aku hanya bosan di sana terus menerus tanpa melakukan apapun, lagipula aku sudah izin padamu tapi kau tidak dengar." Elak Jimin.

"Cih, kau bisa menemui diriku terlebih dahulu Jim."

𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐡α𝐝𝐨𝐰 • YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang