86. Bocah Culun

7 4 0
                                    

           Anggi keluar dari UKS bersama Gino keduanya telah menanyakan dimana keberadaan Rizal yang tak ia temukan di UKS.

"Jadi kita kerumah sakit nih?" tanya Gino menoleh pada Anggi yang mengangguk keduanya segera berjalan menuju parkiran dan menaiki motornya.

"Heh! Lo berdua!" seru seseorang membuat keduanya menoleh dengan heran dan mendapati Fani yang menatap keduanya juga.

"Ember bocor, ngapain?" tanya Anggi membuat Fani memutar bola matanya.

"Lo udah tanya Bu Marya Rizal dimana?" tanya Fani membuat keduanya saling pandang.

"Jiahahahaha, lo belum move on?" tanya Gino dan tertawa bersama Anggi. Fani mendekat dan memukul keduanya dengan keras membuat Anggi dan Gino meringis.

"Anjir!! Tenaga kuli lo?" tanya Anggi mengusap bahunya.

"Gue tanya serius!" seru Fani menatap keduanya tajam.

"Ah elah! Lo khawatir kan sama Rizal? Dia di rumah sakit!" sahut Gino menatapnya heran.

"Ngapain dia di rumah sakit?"tanya Fani dengan penasaran.

"Mana gue tau, udah gue mau cabut! Bye!" jawab Anggi dan segera tancap gas meninggalkan nya diikuti Gino yang tersenyum jahil padanya.

"Khawatir mantan nieehhh" ledek Gino dan tertawa melewatinya. Fani mendengus sebal dan berjalan meninggalkan area parkir sekolah.

40 menit kemudian...

"Pasien nya bernama Ramahfa Rizal Mas" ucap Anggi pada resepsionis yang langsung melihat daftar nama di komputer nya.

"Ruang rawat 30 Kak" ucap nya membuat Anggi mengangguk.

"Makasih" sahut Gino dan mengikuti Anggi berjalan menuju ruang rawat Rizal yang ada di lantai dua, cukup jauh.

Keduanya berjalan menaiki tangga yang memutar dan melangkah kan kaki di lorong koridor yang panjang sesekali keduanya melihat ke arah balkon untuk melihat pemandangan kota.

"Anjir capek co" keluh Anggi melihat nomor -nomor ruangan.

"Bentar lagi" seru Gino tanpa menoleh.

"Eh Tesa! Lo disini juga?" tanya Anggi yang sudah mengenalnya membuat Gino menoleh, gadis itu mengusap air matanya dengan cepat.

"Kak? Kak Anggi?"tanya Tesa memastikan membuat Anggi mengangguk.

"Ini Gino temen gue" kata Tesa membuatnya tersenyum menatap Gino begitupun sebaliknya.

"Lo abis jenguk Rizal? Lo kayak abis nangis?"tanya Anggi menunjuk matanya sendiri membuat Tesa memalingkan wajahnya sejenak.

"Owh enggak kok enggakpapa. Ada kok Kak Rizal disana ruangannya" kata Tesa menunjuk sebuah pintu.

"Oke, makasih" sahut Anggi menganggukan kepalanya.

"Kalau gitu, Tesa pamit ya Kak Anggi Kak Gino" kata Tesa tersenyum manis diangguki keduanya.

"Hati-hati" seru Anggi dan mereka pun berpisah, keduanya kembali lanjut berjalan.

"Lo kenal dia?" tanya Gino penasaran.

"Hhm, gak sengaja ketemu. Dia nempel sama Rizal"

"Kok bisa?"

"Mana gue tau" kedua manusia itu sudah sampai di depan ruang rawat 30 keduanya mengetuk pintu dan membuka nya perlahan.

"Zal? Lo di dalem?" tanya Anggi dan masuk diikuti Gino. Keduanya melihat Rizal yang memasang wajah masam, membuat keduanya heran.

"Lo kenapa? Muka lo di tekuk gitu?" tanya Gino menghampiri diikuti Anggi.

Kulkas Aktif《Completed》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang