00 I Prolog

8 4 1
                                    

Aku menyusun tangkai demi tangkai tulip putih yang selalu diidam-idamkan Bintang. Seperti hari-hari lalu aku membawakannya bunga favoritnya. Aku hanya mencuatkan kata yakin bahwa Bintang pasti bahagia mendapati bunga-bunga ini. Jika pun Dia marah, aku tidak peduli yang aku tahu Dia menyukai segala sesuatu yang tenang.

"Bintang, nanti jangan lupa tersenyum yah. Semua bunga ini milik kamu. Aku sudah janji. Untuk memberikan bagianmu utuh."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Iya, Dia Bintang!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang