•••
"Jaem? Kau mengatakan apa tadi? Aku tidak mendengarnya," tanya Haechan sembari menatap Jaemin menunggu jawaban darinya.
Jaemin pun terbuyar dari lamunannya dan langsung menoleh ke arah Haechan. "t-tidak.. Aku tidak mengatakan apa apa," jawab Jaemin lalu tersenyum pada Haechan.
"Baiklah, mungkin aku salah dengar.." balas Haechan lagi lalu setelahnya dia pun kembali fokus menonton film.
Setelah selesai menonton film, Jaemin dan Haechan turun kebawah untuk sekedar berkumpul dengan keluarga sebelum menjelang makan malam tiba. Jaemin terlihat melamun sedari tadi, Jeno yang menyadari hal itu langsung mendekati Jaemin laku berniat bertanya padanya.
"Sayang, apa kau sedang memikirkan sesuatu?" tanya Jeno membuyarkan lamunan Jaemin seketika.
"Ah Jeno.. Tidak-shh akh." ringis Jaemin sembari memegangi perutnya.
"Apa kenapa??" tanya Jeno sedikit panik membuat semua orang menoleh ke arah mereka berdua.
"Bayinya menendang!!" senang Jaemin sembari terus mengusap usap perutnya, senyum mengembang di bibir nya.
"Benarkah?" tanya Jeno senang dan diikuti anggukkan oleh Jaemin.
"Gemas sekalii.." ucap Haechan sembari tertawa kecil.
Jeno pun langsung menaruh telinganya di perut buncit Jaemin membuat Jaemin sedikit malu. Pasalnya sekarang ini mereka sedang berkumpul dengan daddy Jaehyun, mommy Taeyong, Mark, dan juga Haechan. Bisa bisanya Jeno melakukan hal itu.
"Mana? Dia tidak menendang lagi?"
Dug.
"Akh- itu dia menendang," ujar Jaemin lalu mengusap perutnya lagi.
"Oh? Iya! Mommy anakku menendang perut bundanya!!" senang Jeno.
Sedangkan Taeyong terkekeh pelan lalu menggelengkan kepalanya. "dasar anak muda," ucapnya.
Setelah bercanda dan mengobrol, semuanya pun memilih untuk segera makan malam. Makan malam kali ini di siapkan oleh para maid, tidak oleh Haechan ataupun Jaemin. Mereka berdua juga butuh istirahat.
Jeno tidak mau berlama-lama karena dia ingin berduaan dengan istrinya itu, alhasil setelah selesai makan Jeno langsung mengajak Jaemin untuk segera pergi ke kamarnya, Jeno hanya ingin mengusap usap perut buncit Jaemin, itu hobi barunya.
"Sayang, apakah jika dia menendang perutmu terasa sakit?" tanya Jeno tiba-tiba ditengah tengah keheningan.
"Tentu sakit, tapi tidak papa aku malah senang dia menendang seperti itu," ungkap Jaemin lalu mengelus perutnya sembari tersenyum.
"Huh? Jika sakit kenapa senang?"
"Kau bisa merasakannya sendiri Jeno, jika dia menendang itu tandanya dia aktif dan sehat di dalam. Aku sangat senang walau rasanya sedikit sakit, itu sudah terbayar dengan rasa senang ku," jelas Jaemin lalu menatap Jeno tanpa memudarkan senyum manisnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Substitution | NoMin
Fanfiction[ COMPLETED ] ❝terimakasih atas pengorbananmu Hyung, aku mencintai kalian berdua.❞ Na Jeimin. [LEE JENO X NA JAEMIN] ⚠BIG NO SEBAR LUASKAN CERITA AUTHOR KE TIKTOK! ⚠BXB, YAOI, BL, NOMIN! ⚠tidak di sarankan untuk homophobic ⚠angst, sad romance ⚠...