47. Ikhlas

3.8K 333 11
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Hari hari terus Jeno lalui, tanpa dia sadari, sudah lewat 1 minggu Jaemin kritis di rumah sakit, dan bayinya pun masih ditangani oleh dokter. Jeno masih setia setiap hari selalu mengunjungi rumah sakit hanya untuk melihat bagaimana keadaan Jaemin dan juga bayinya.

Saat Jeno memasuki ruangan Jaemin, Jeno masih melihat Jaemin terbaring lemah dengan posisi yang masih sama. Tidak ada perubahan darinya, Jeno hanya melihat perubahan dari selang selang ingusan yang berada di tubuh Jaemin, tampak lebih banyak dari sebelumnya.

Jeno beralih duduk di bangku yang sudah di sediakan untuk orang menjenguk Jaemin di ruang ICU nya, Jeno terdiam sejenak menatap Jaemin yang masih setia memejamkan matanya.

"Jaemin? Apakah kau mau memaafkan ku? Apa kau malah akan pergi membawa anak kita bersamamu? Aku sangat berharap kau mau memaafkan ku.. Walaupun kejadian ini begitu singkat, tapi kejadian ini membuatmu dan anak kita menjadi tidak baik baik saja karena aku. Harusnya anak kita tidak dilahirkan sekarang, dia terlahir prematur dan itu karena ku." monolog Jeno sembari menundukkan kepalanya, jika mengingat ingat, dia semakin merasa bersalah atas ini. Jeno meninggalkan Jaemin sendirian di belakangnya, terlebih lagi Jeno tidak mendengar teriakan Jaemin, padahal itu sangatlah penting karena dari samping kiri Jeno ada sebuah mobil yang melaju kencang.

"Hah~ aku memang seperti anak kecil, aku belum bisa mendewasakan diriku. Aku masih belum bisa memahami hal ini," sesal Jeno.

Jeno memang belum dewasa dari sikap nya, wajar saja dia anak bungsu dari keluarga Jung. Jeno selalu dimanja, dan itu mengakibatkan sikapnya belum dewasa hingga saat ini, berbeda dengan Mark.

Perlahan Jeno kembali menatap Jaemin, Jeno pun meraih tangan Jaemin dengan lembut lalu menggenggamnya dengan erat, Jeno pun mencium punggung tangan Jaemin lalu beralih mengusapnya dengan lembut. Entahlah, hati Jeno rasanya campur aduk. Dia tidak tahu saat ini apa yang sedang ia rasakan, yang pasti dia benar benar merasa bersalah atas kejadian ini.

Jeno menangis, air matanya mengalir mengingat kejadian ini. Dia juga menangis ketika mengingat, bahwa kekasihnya itu telah pergi meninggalkannya, yang ada di hadapannya sekarang ini bukan orang yang ia cintai, yang pasti orang yang ada di hadapannya saat ini adalah Hyung dari kekasihnya.

Kejadian yang tidak pernah Jeno duga sebelumnya, ini benar benar sebuah kejutan yang paling mengejutkan yang pernah Jeno alami dalam hidupnya, Jeno jadi mengingat film yang pernah dia tonton waktu itu, sangat persis seperti ini.

Lama kelamaan Jeno terlelap, di cukup lelah karena bekerja, ditambah lagi banyak sekali hal yang dia fikirkan membuat dia merasa terbebani. Jeno tidur dengan posisi yang kurang mengenakkan, tapi Jeno tetap merasa nyaman karena dihadapannya sekarang ini ada Jaemin juga yang sedang tertidur nyenyak.

Jeno terbangun dari tidurnya dan melihat ke arah sekitar, ini bukan di dunia nya. Jeno pun tampak memakai baju putih, hanya ada cahaya saja di sekitarnya yang silau menusuk mata Jeno bahkan menyinari tubuh Jeno.

[✔] Substitution | NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang