i

16 7 0
                                    

Sialan, dia kurang ajar menyusup ke pikiran. Ini sudah lewat tengah malam, sebentar lagi Ayam akan berteriak membangunkan manusia. Dan si penyusup hati masih enggan pergi dari peraduan. Kirino Arkana ini benar-benar tidak adil. Jahat.

Beranjak, mengganti setelan lalu meraih sepasang sepatu yang tertata rapi. Jogging sepagi ini tidak terlalu buruk.

Ngomong-ngomong sepatu, kita dapatkan banyak hal dari nya. Menyukai memang tidak salah, tapi jika sepatu nya bukan ukuran kita. Ya tidak bisa. Cocok pada kaki tapi tidak pas pada ukuran.

Benar, cocok dan pas punya perbedaan besar.

Melambat tepat di depan rumah luas ber cat abu-abu. Kamar lelaki itu terang, lampu nya menyala. Sedetik berikutnya sosoknya menampakkan diri dengan sebatang rokok.

"Kemana kamu!?"

Itu setengah berteriak, apa dia lupa waktu?

"Jogging"

"Tunggu"

Sejujurnya tidak menghindar, tapi bertemu juga bukan bagian dari rencana.

Tuan dengan kaos hitam didepan hanya berjalan, dan aku susah payah berlari dibelakang nya. Disini, mari sadarkan diri bahwa mengejar memang sesulit itu.

Tidak ada cakap dalam langkah, bungkam bak bisu mendadak padahal semalaman penuh si penyusup hati ini memberontak dalam pikiran. Apa pangeran bisa memikirkan perihal percintaan juga?

"Pagi banget Bapak bangun nya"

"Saya ga tidur"

Oh bagus, setidaknya kantuk ini ada teman. Derita ini ada iringan.

"Kenapa?"

"Ya ga tidur"

"Saya juga ga tidur"

"Mikirin saya?"

"Sejak kapan Bapak jadi geer?"

Tidak ada jawab, ia sibuk mengatur nafas padahal hanya berjalan sedari tadi. Tidak masalah, faktor usia mungkin.

Raut nya tampak lelah, mata nya sedalam palung mariana yang menenggelamkan tanpa mengembalikan ke permukaan. Tenang tapi beriak dalam dasar.

"Saya hari ini ga ke sekolah"

"Kenapa? Bapak sakit?"

"Saya ada urusan"

"Urus apa?"

"Lia, kamu emang banyak tanya ya?"

Mengambil tempat disamping adam beraroma lemon. Apa lelaki ini mandi sepanjang waktu? Aroma sabun lemon miliknya tidak pernah luntur.

"Saya mau tau aja"

"Saya mau nyiapin pertunangan saya"

Kita ulang beberapa menit ya?

Pilihan untuk jogging seperti nya buruk, astaga pasti akan sakit setelah ini. Tersandung kemarin belum sembuh, apa harus didorong sampai patah lagi?

"Lia"

Aku mendongak, tatapan nya dalam. Tolong, aku tenggelam. Dalam pesona nya, sial adam ini begitu licik dalam menjerat.

"Kamu sakit?"

"Iya"

"Berhenti?"

"Ga bisa"

"Kamu jatuh sendirian"

"Dari awal juga sendirian kali"

Arus listrik kenapa tersesat? Tangan ku menghangat dengan sengatan listrik. Astaga, rupanya tangan besar milik tuan ini tengah mendarat di tangan ku, menangkup habis menyalurkan hangat. Ini candu baru, boleh kan?

"Kalau gitu tetap berperang lewat langit?"

"Iya"

"Saya antar nanti pagi"

"Yah Bapak mah gitu"

"Kenapa?"

"Saya tambah jatuh cinta"

"Selamat jatuh cinta"

Selamat jatuh pada pesona adam yang tidak terbantahkan
Selamat terperosok pada mata indah setenang danau
Selamat menyelam pada rasa semu yang tercipta oleh nya
Lalu selamat sakit pada yang tersandung hingga lumpuh

Dan

Selamat Jatuh Cinta.

𝖀𝖏𝖚𝖓𝖌 𝕽𝖆𝖘𝖆 | Lee Know ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang