Happy reading guys
Jangan lupa Vote, Comment dan Share..
.
.
✨✨✨"Inget deh, Binomial newton itu kan teorema yang menjelaskan mengenai penjabaran bentuk eksponensial aljabar dua suku. jadi Binomial Newton menggunakan koefisien-koefisien (a + b)n."
Chenle terus menatap wajah Lean yang sibuk menjelaskan persoalan matematika dibuku. Secarik senyum merekah. "Cantik banget ya ciptaan Tuhan yang satu ini?"
Lean menengok suami di sampingnya yang malah melihat dia. "Lele! Serius dulu. Liatnya ke buku tau! Bukan ke aku!" Dia sekarang mencubit lengan Chenle pelan.
Chenle tertawa kecil, "Kamu kok makin sini makin cantik sih? Auranya beda banget." Goda Chenle sambil menatap wajah Lean. Bahkan Dengan sengaja Chenle merapatkan duduknya dengan Lean.
"Aw!" Pekik Chenle saat Lean mencubit lagi dengan sedikit kencang.
"Ga usah gitu deh! Bisa serius ga? Bentar lagi kita ujian."
"Oke bu guru oke." Balas Chenle memulai kembali belajar bersama dengan Lean.
Setelah mengulang beberapa pelajaran penting, akhirnya mereka pun selesai.
"Akhirnya selesai juga," ujar Chenle merapikan buku di lemari buku. Sedang Lean memilih untuk berbaring di karpet berbulu.
"Eh Le, kamu kok bisa ngerti semua pelajaran sih? Aku kira kamu bukan orang yang peduli sama pelajaran."
"Aku ga juara karena emang sering bolos. Tapi kalo nilai aku sih bagus semua. Orang kegiatan aku di sekolah baca mulu."
"Kalo gitu berarti anak kita ini bakalan jadi anak jenius ya? Papanya pinter, mamanya juga pinter. Kalo di satuin pasti jenius."
"Ya pasti, terus nanti banggain kita berdua deh," balas Chenle ikut berbaring di samping Lean.
"Bisa ga ya aku masuk kuliah di kedokteran nanti?" Lirih Lean dengan nada sedih, tetapi berusaha untuk tersenyum.
Chenle kini memindahkan kepala Lean untuk tiduran di tangannya.
"Percaya sama aku. Setelah dia lahir, aku dukung kamu buat kuliah di sana."Lean memiringkan tubuhnya menghadap Chenle. "Tapi anak kita butuh ibu."
"Kamu emang mau kemana? Kuliah kan? Bukan keliling dunia? Tenang aja, ini anak kita berdua. Jadi yang jagain kita berdua. Bukan kamu sendiri. Ngerti?"
Lean mengangguk, lalu mengecup bibir Chenle. "Makasih ya udah ngertiin aku."
"Aku yang seharusnya makasih. Karena udah tetep setia di samping aku."
"Ga kebayang banget, ga pernah punya pacar, tiba-tiba punya suami sama anak aja."
"Tapi kamu suka ga?"
"Lebih dari ekspetasi sih ini." Jelas Lean lalu ia bangkit.
"Kenapa?" Tanya Chenle bingung.
"Lee...." wajah Lean memelas, "Tiba-tiba mau makan Sushi le. Gimana ya? Aduh keknya enak banget ga sih," jelas Lean sembari menelan ludah.
"Sekarang juga?" Tanya Chenle bangkit dari tidurnya. Ia melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 10 malam.
"Emang masih ada?" Tanyanya lagi.
"Gatau, aku mau makan Sushi ih le." Rengek Lean sambil menggoyangkan lengan suaminya itu.
"Kalo ga ada gimana? Udah malem soalnya."
"Coba dulu, masa pada tutup sih?"
"Kan udah malem, lagian Kok bisa tiba-tiba?"
KAMU SEDANG MEMBACA
She Pregnant My Baby | Chenle X Winter
Fiksi Penggemar[Revisi] "pak Chenle?" "Iya, gimana keadaan nya dok?" "Selamat, seperti yang anda duga. Istri anda tengah hamil." Inilah kisah kasih yang tidak disengaja antara Leandra Winter dan Zhong Chenle. Insiden yang mengubah hidupnya 180°. Dan perjalanan k...