"Itachi! Itachi! tau tidak?! ternyata kita tak perlu merubah bola mata jika ingin mengganti warna nya!"
"Ha?!"
Itachi tidak pernah mengerti seberapa penting merubah warna mata itu. dipikirnya, saat Menma mengatakan bahwa ia akan melakukan operasi pertukaran mata beberapa bulan yang lalu, hanyalah sebuah lelucon abstrak saja.
"memang nya kenapa dengan mata mu?" tanya nya polos.
bocah berbaju biru gelap itu memiringkan kepalanya kesamping, menerka-nerka sambil menatap dalam pada iris biru shappire sang sahabat. menurutnya tak ada yang salah dengan iris secerah musim panas itu.
sejauh yang ia ingat dan dapat ia mengerti, satu-satu nya operasi mata adalah operasi lasik, sebab ibu nya dulu pernah melakukan itu meskipun ia tak tau bagaimana prosedur rincinya.
"ck! kau tidak akan tau perasaan ku 'sih!" Menma mengatakannya dengan menggebu-gebu, memukul lengan Itachi sampai bocah itu mengaduh.
"memang nya kenapa 'sih? mata mu bagus, dia berwarna cerah. saat kau besar nanti, aku yakin kau bisa mendapatkan banyak wanita dengan mata itu." ungkap nya jujur, percakapan yang agak diluar nalar yang di ucapkan oleh bocah berusia 7 tahun, tapi memang shappire milik Menma tiada dua nya.
sejujurnya Itachi selalu iri dengan iris cerah yang seolah-olah tidak pernah mengenal lelah itu. warna pirang dan biru selalu cocok dengan kepribadian Menma yang luar biasa aktif. makanya, Itachi tidak pernah mengerti kenapa Menma tak ingin surai nya menjadi pirang lagi.
sejak pertama kali bertemu pandang dengan Menma, Itachi tidak pernah tau bahwa sesungguhnya bocah itu bersurai secerah matahari, barulah ketika Menma menunjukkan foto keluarga nya ketika ia berkunjung ke rumah, ia sadar bahwa Menma dan Naruto -adiknya- tidak bisa di bedakan selain dengan tinggi badan.
"aku tidak mau punya mata seperti ayah dan adik ku!" katanya lagi.
hanya itu alasannya? Itachi harus mengakui bahwa Menma adalah bocah nekat yang selalu melakukan sesuatu dengan alasan yang tidak selalu bermutu.
"ck, itukan identitas keluarga mu."
iris onyx milik bocah itu berputar malas kemudian ia kembali fokus dengan mainan mobil nya yang sangat keren, baru dibelikan oleh ayahnya kemarin dan ia dengan sengaja membawa nya ke sekolah untuk di pamerkan meskipun nyatanya hampir semua teman sekelasnya memilikinya juga, minus Menma yang memang tidak tertarik dengan mainan berbentuk otomotif.
"justru itu Itachi! aku tidak mau terlihat seperti Namikaze! kau tau tidak? sekarang sedang marak penculikan! kau tidak takut di culik karena para paman jahat itu tau kau berasal dari keluarga kaya?" tanya nya penasaran.
Menma mengerti memang bahwa sikap tenang adalah ciri khas seorang Uchiha. tidak ada Uchiha yang banyak bicara kecuali Shisui, itulah mengapa sempat terpikir oleh otak cerdasnya bahwa Shisui-Nii Chan adalah anak pungut namun untungnya segera di bantah oleh Itachi yang membela sepupunya. padahal sebenarnya Itachi sempat terpengaruh juga dan menjadi bertanya-tanya, apakah Shisui benar sepupunya?
"itulah fungsi supir yang mengantar dan menjemput mu sekolah. ayah bilang, jangan keluar dari gerbang sebelum kau melihat mobil keluarga datang. makanya harus ingat-ingat bentuk, merek dan plat mobil nya." Itachi menjelaskan.
"he? jadi kau menghapalkan deretan angka yang memusingkan yang ada di depan dan belakang mobil?"
yang Menma maksud mungkin plat kendaraannya dan Itachi menganggukkan kepala sebagai jawabannya.
"aku bahkan ingat semua plat mobil milik keluarga ku, type nya dan juga mereknya. misalkan Mitsubisi Pajero milik ayah yang biasanya di gunakan ketika ia keluar kota, type nya wagon dan nomor nya adalah 399 lalu mobil yang biasa menjemput ku adalah Honda Civic, type nya adalah Sedan dan nomornya 523...."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SECRET (Narusaku)
Fiksi PenggemarHaruno Sakura gadis berprestasi di sekolahnya dimintai tolong untuk menjadi guru les privat pemuda bernama Namikaze Naruto sang berandalan sekolah yang punya segudang Rahasia. Rahasia apa? ⚠️Versi Revisi dari FFn⚠️ start from 16 May 2019-