Si Biang Kerok Yang Barbar dan Aneh

3.7K 584 27
                                    

Raka duduk didalam kelasnya. Ia membuka buku paket matematikanya dan mempelajari ulang materi yang sudah diterangkan oleh guru. Sudah satu bulan sejak masa MOS berakhir, ia kini duduk dikelas unggulan yang bersebelahan dengan kelas gadis barbar yang aneh itu.

Sejak kejadian digudang waktu itu, Raka semakin tidak mau berdekatan dengan anak perempuan yang selalu merecoki hari-harinya sejak masuk ke sekolah menengah pertama. Terlebih, ia mempunyai Hobi aneh dengan tingkah laku yang sangat barbar.

"Psst! Psst!"

Kan! Baru diceritakan, sudah muncul gadis aneh yang kini sudah berdiri didepan jendela kelasnya! Raka langsung mendengus, karena ia memang duduk dikursi pojok yang berdekatan langsung dengan jendela kelasnya.

"Ceilah! Sombong amat jodoh!" Teriak Ale dari luar jendela.

Raka menghela nafasnya mendengar teriakkan kencang dan suara cempreng gadis itu. Ia tidak memperdulikan tatapan dari teman-teman sekelasnya yang sudah menahan tawa mereka dari tempat duduknya masing-masing.

"Baa!!!" Kejut Ale tiba-tiba.

Raka langsung terlonjak dari tempat duduknya. Ia mengumpat kecil karena terkejut, ketika gadis itu tiba-tiba muncul dan berteriak tepat didepan wajahnya. lalu, ia menatap tajam gadis yang bernama Ale itu. Dan juga, ia bertanya-tanya didalam hati, sejak kapan gadis aneh itu sudah duduk di kursi Yoga disebelahnya.

"Heh! Anak kecil gak boleh ngumpat! Nanti dimarahin mami!" Teriak Ale.

Lalu, ia mengambil penghapus yang ada dimeja Raka dan mengusapnya dibibir laki-laki itu.

"Lo gila?!" Kesal Raka.

Ale langsung meletakkan kembali penghapusan itu. Ia melingkarkan satu tangannya dikursi belakang Raka dan tersenyum manis menatap laki-laki yang membuatnya suka pada pandangan pertama sejak mereka bertemu.

"Iya, tapi gak banyak kok. Sedikit aja." Jawab Ale.

Raka memejamkan matanya menahan kekesalannya. Ia langsung mengambil Headset nya yang ada didalam tas. Lalu, ia mengambil ponselnya dan memutar musik dari ponsel itu dam memasangkan Headset tadi di kedua telinganya.

Ale memanyunkan bibirnya melihat Raka mengabaikannya. Ia langsung menarik satu tali Headset laki-laki itu dan memasangkannya disatu telinganya.

"Lagunya enak. Judul lagunya apa?" Tanya Ale.

Raka melirik Ale, ia kembali melanjutkan mengerjakan soal yang ada di buku paket matematikanya.

"Seberapa pantas." Jawab Raka.

"Hah?" Kaget Ale.

"Judulnya."

"Ooo, siapa penyanyinya?"

Raka tidak membalas pertanyaan Ale lagi. Ia malah hanyut dalam dunianya sendiri, tanpa perduli dengan kehadiran gadis itu.

"Ih! Kok lo-"

"Raka."

Ale langsung menoleh kesamping. Ia mengernyitkan keningnya ketika melihat seorang gadis yang sudah berdiri disebelahnya dan memanggil Raka.

Raka yang sedang menulis, menghentikan tangannya dan melihat orang yang memanggil namanya. Ia langsung melepaskan Headset yang masih terpasang disatu telinganya. "Kenapa, Tari?"

Gadis yang bernama Tari itu tersenyum. Ia melirik Ale sebentar dan kembali melihat Raka yang kini sudah duduk menyandar didinding yang ada di sampingnya.

"Nanti, pulang sekolah jadikan? Tanya Tari.

Raka melirik Ale sebentar. Lalu, ia menganggukkan kepalanya dan menjawab pertanyaan Tari.

My Ale! (Side Story Of Raka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang