Yuk ... Dimulai lagi. Bisa kasih 1000 vote? VOTE YEE BUKAN KOMEN... Aku langsung update bab 1.
BTW, gimana semalam? panas dingin enggak baca Dara sama Dante. Xixixi..
Sengaja aku posting jam yah 12 malem di karyakarsa, biar lebih mendalami.
Eh, gimana?
Pokoknya bab-bab mature macem itu yang akan banyak sekali nantinya, hanya ada di Karya karsa yaa..
Dan buat kalian yang kemarin ketinggalan beli paketan, yuk kumpulin 10 orang di sini, aku akan buka paketan baru buat Dante. Minimal 10 orang ya. karena enggak bisa dibawah itu.
Tapi kalau enggak sampai 10 orang, aku pas aja. Udah begini aja buat aku udah cukup. Jadi yang belum kebeli paket, harus beli satu persatu babnya.
INGET YA, CERITA INI 21+ TAPI BAGIAN 21+NYA HANYA ADA DI KARYAKARSA... XIXIXI
----------------------------------------
Mungkin inilah kesalahanku, berharap lebih padahal sejak awal kamu selalu memperingatiku untuk tahu diri.
Menghitung hari demi hari yang sudah berhasil dia lewati seorang diri, akhirnya tepat diwaktu satu bulan setelah kepergiannya dari Jakarta menuju tempat ini, daerah Kalibening, Salatiga, akhirnya harapan yang sebelum-sebelumnya sudah ia lepas, satu persatu mulai dia rangkai kembali untuk menjadi sebuah goals besar dalam hidupnya.
200 juta? Siapa yang tidak berharap lebih atas uang tersebut? Setelah bekerja keras selama sebulan pada waktu itu, hingga dia mengalami sakit yang luar biasa tidak bisa dia tahan, baik fisik ataupun hatinya, akhirnya hari ini berhasil menuju titik terang. Di mana sebuah pesan mengatakan bila mereka akan bertemu kembali.
Dante Chesario, pria itu akhirnya menyusulnya ke Salatiga setelah sebulan ini benar-benar tidak memberikannya kabar apapun. Dengan alasan ingin membayar hutang, Dara menyetujui waktu janjian yang sudah ditentukan melalui isi pesan singkat tersebut.
Besok. Sama seperti tanggal dirinya di PHK dari perusahaan terbesar se- Asia yang bergerak di bidang forwading agent, Dara akan menemui pria itu.
Dan mengenai kelanjutan dari hubungannya dengan Dante Chesario, Dara benar-benar tidak ambil pusing. Yang dia perlukan kali ini adalah uang laki-laki itu. Karena jujur saja, dia sudah tidak sanggup bekerja sebagai petani. Bukan karena kerasnya pekerjaan petani, melainkan telinganya terlalu sakit mendengarkan nasihat dari para orang-orang berumur mengenai status dirinya yang masih melajang diusia 31 tahun.
Apalagi dikondisi perkampungan seperti tempatnya sekarang tinggal, perempuan yang belum menikah diatas 25 tahun seolah menjadi aib untuk keluarga. Karena dari semua tetangga yang Dara lihat, rata-rata perempuan usia belasan tahun sudah dinikahkan oleh kedua orangtua mereka. Hingga dia tidak perlu heran lagi, bila ada perempuan seusianya namun sudah menjadi nenek satu orang cucu.
Oleh karena itu, ketika Dara berhasil mendapatkan bayarannya 200 juta, mungkin setengahnya akan dia tinggal untuk kebutuhan orangtua serta adiknya di rumah. Sedangkan sisanya, Dara akan pakai untuk kembali ke Jakarta. Entah dia akan berjualan dengan modal dari uang tersebut, ataukah Dara akan kembali mencari pekerjaan di kota metropolitan itu. Yang jelas itulah planning yang bisa dia rancang.
Akan tetapi, bila akhirnya planning tersebut tidak bisa dia laksanakan, Dara benar-benar tidak menyiapkan langkah apapun untuk menghadapi kerasnya kondisi kedepannya.
"Mungkin kalau gagal dapat uang, gue akan nikah. Dan jadi istri petani tua di sini. Atau ... mungkin aja DIA mau nikahin gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
SPOSAMI! DANTE
RomancePerkara uang 100 Juta, aku pikir kami akan terikat dan menjadi dekat setelahnya. Namun nyatanya tidak. Setelah membaca-baca berbagai macam berita, akhirnya aku sadar, salah satu negara di dunia ini yang mayoritas pendudukanya terlambat menikah adala...