hei, ketemu lagi! maap gais, aku gantungin begini. hidupku riwehh banget nih😭😭😭 makasih yaa buat yang masih munggu, lop yuu♡
/visualnya mirip pikiw banget ygy😩
...
Mata Zweitson membela lebar begitu melihat siapa yang hadir untuk menjemput Lucky. Dia segera meraih lengan Shane dan menggenggamnya erat.
Menyadari perubahan ekspresi ibunya, Shane mengernyit bingung, dia ikut menatap ke arah kedatangan alpha yang menjemput Lucky.
"Yah, kok om Piki?! Daddy sama Papa mana?"
Alpha itu Fiki, dia mendekati putra sulung dari kakaknya. "Bokap-bokap lo pada sibuk, gue yang dikira kurang kerjaan disuruh jemput lo. Sini buru—"
Ucapannya tercekat begitu dia menatap sosok yang amat dia rindukan bertahun-tahun lamanya. Tatapan mereka terkunci satu sama lain, sebelum diputus Zweitson yang beranjak pergi dengan menarik pemuda manis seumuran Lucky itu. Fiki tentu tidak bisa diam saja, dia melangkah secepat mungkin dan menahan lengan Zweitson.
"Son?! Ini beneran lo, Zweitson!" pekik Fiki semakin mengeratkan genggamannya.
Zweitson mencoba melepaskan diri, membuat Shane bingung dengan skenario di hadapannya.
"Mama kenal pamannya Lucky?" tanya Shane polos.
Tatapan Fiki segera mengarah padanya, apa dia memanggil Zweitson dengan sebutan Mama? Perasaannya segera terasa bercampur aduk begitu menatap netra kecoklatan milik Shane, dia seolah dapat melihat dirinya sendiri di dalam anak ini.
"Son, kita perlu bicara!" tegas Fiki dengan alpha tone nya.
Zweitson tak hanya diam saja, dia memberontak dan tentunya dengan tenaga yang tidak sepadan dengan Fiki.
"Ga ada yang perlu kita bicarakan, Tuan Muda Christovel. Kami permisi." Zweitson menarik paksa lengannya, masa bodo dengan memar yang tercipta di sana.
Shane hanya mengikuti langkah cepat ibunya ke dalam mobil, dia masih bingung kenapa ibunya menolak berbicara dengan pamannya Lucky, kenapa dia jadi buru-buru begini, dan kenapa pria alpha itu sangat memaksa ingin berbicara pada ibunya?
"Om kenal Mamanya Shane?" tanya Lucky mendekati pamannya yang masih menatap kepergian Zweitson dan Shane.
"Namanya Shane? Anak dari Zweitson?"
"I-iya, om. Kenapa emang?"
"Ga apa, cuma urusan masa lalu. Yuk pulang."
Fiki beranjak ke arah mobil, Lucky masih mencerna keadaan, tapi memilih bodo amat saja.
-
T
api pada akhirnya Lucky masih memikirkan apa yang terjadi diantara pamannya Fiki dengan ibu dari gebetannya. Dia duduk di salah satu bangku panjang di sisi kolam renang sekolahnya sambil menatap lurus ke arah Shane yang menyendiri di ujung sana. Hari ini dia mendapat pelajaran olahraga yang entah bagaimana bisa terjadwal bersamaan dengan kelas Shane.
Jika dilihat lebih seksama, wajah Shane memang terlihat mirip dengan Fiki, namun bisa saja itu sebuah kebetulan bukan? Atau mungkin saja kesengajaan?
"Masa iya Shane anak haram Om Fiki?" gumam lirih Lucky masih mengawasi Shane.
Tak beberapa lama kemudian, Jake hadir dan mendekat ke arah Shane. Bagaimana Lucky bisa melupakan jika Shane dan Jake itu satu kelas?
Seketika mood Lucky jadi berantakan. Apalagi dengan Jake yang mulai menggoda Shane, bahkan berani mengusap pucuk kepala omega manisnya berulang kali. Lucky tidak bisa diam saja.
Dia berlari ke arah Shane disusul dua antek-anteknya. Begitu sampai, kerah kaos olahraga Jake segera dia cengkram.
"Jangan lo berani buat nyentuh omega gue!" pekik Lucky.
Jake menyeringai. "Omega lo? Emang udah lo tandai? Shane aja risih sama lo, jangan halu, Tuan Muda. Dia lebih nyaman sama gue."
"Semua orang juga tau gue ngejar Shane selama ini, lo jangan coba nikung ya!"
"Nikung? Emang gue balapan motor?" Jake terkekeh pelan, setiap gadis dan omega cukup terpesona dengan itu, namun bagi Lucky itu sangat menyebalkan.
"Selama di tubuh Shane belum ada alpha mark, semua masih sah sah saja."
"Dan gue alpha yang akan naruh tanda gue di tubuh Shane! Lo yang harus nyerah dan pergi!"
"Lo salah pesaing, gue bakal menandai Shane lebih dulu dari lo."
"Oh, mau taruhan?"
"Kenapa nggak?! Kita bertaruh siapa yang lebih dulu pacarin Shane, nanti yang kalah harus sepongin yang menang, deal?"
Lucky terlihat agak terlonjat, Jake menyeringai.
"Kenapa? Lo takut kalah? See, siapa petarung yang sesungguhnya?"
Lucky berdecak. "Siapa takut?"
— bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Submissive Alpha
FanfictionTentang putra sulung Ricky dan Fenly, Lucky Christ Zakno yang selalu berselisih dengan alpha dari kelas lain, Jake Sergevy. Serta sosok misterius seorang Shane Aulia.