Ada dua macam orang dengan kekayaan berlimpah. Pertama, mereka yang terlihat norak dengan memamerkan harta milik mereka demi mendapat pengakuan bahwa mereka kaya. Kedua, mereka yang tanpa perlu menunjukkan apapun orang-orang sudah tahu bahwa mereka kaya. Menjadi orang kaya yang seperti apa adalah pilihan masing-masing, dari situlah akan terlihat mana orang kaya yang berkelas, mana yang tidak.
Lalu, di manakah Bae Suzy termasuk? Golongan pertama atau golongan kedua? Tanpa perlu berpikir panjang, orang-orang pasti setuju jika Suzy masuk ke golongan kedua.
Gadis bersurai cokelat itu adalah sosok ideal yang seringkali terasa tak nyata. Terlahir dari keluarga kaya raya membuat Suzy terbiasa hidup serba berkecukupan sejak kecil. Meskipun begitu, bukan berarti ia menjadi gadis manja yang hanya berpangku tangan dan menikmati hasil kerja keras orang tuanya. Sejak lulus SMA, ia melanjutkan pendidikannya di bidang bisnis dan manajemen alih-alih menuruti cita-cita masa kecilnya yang ingin menjadi seorang pengacara. Hal itu didasari oleh permintaan orang tuanya agar ia membantu mengurus cabang bisnis keluarga yang telah menjamur di mana-mana.
Tidak ada yang tidak tahu betapa besarnya bisnis kuliner keluarga Bae. Berawal dari sebuah kedai ayam kecil bernama Julyu Chicken yang dimulai oleh kakek Suzy, kini berdirilah Julyu Group yang menaungi Julyu Chicken dan Julyu Resto. Julyu Resto menghadirkan berbagai menu khas Korea Selatan dengan sajian mewah, sementara Julyu Chicken tetap menjadi gerai yang menyajikan berbagai olahan ayam dengan harga terjangkau. Kedua bisnis ini memiliki cabang di berbagai kota yang selalu ramai. Julyu Resto memiliki target pasar para selebritas dan orang-orang berada, sementara gerai-gerai Julyu Chicken selalu menjadi tempat singgah untuk perut-perut lapar dengan dana terbatas, mulai dari warga lokal hingga wisatawan mancanegara. Tahun ini, gerai Julyu Chicken telah mulai merambah ke beberapa pusat perbelanjaan di luar negeri, sementara Julyu Resto mulai membuka cabang baru di kota besar lainnya.
Ya, dari besarnya bisnis yang dikembangkan keluarga Bae, bisa terbayang betapa bau uang menguar kuat saat anggota keluarga itu melintas di hadapan kita.
Dengan segala yang dimilikinya, Suzy bisa saja menonjolkan diri dengan memakai barang-barang mewah, menghamburkan uang dengan berlibur ke berbagai negara, atau melakukan hal-hal menyenangkan yang bisa menghabiskan uang jutaan dalam semalam. Namun, Suzy tak pernah melakukannya. Sebisa mungkin, ia membuat sedikit orang saja yang tahu bahwa ia putri keluarga Bae. Sebagai sosok penting yang memegang salah satu cabang bisnis keluarga di Kota Seoul, Suzy memilih untuk tidak pernah menunjukkan sosoknya di hadapan orang banyak. Putri ketiga keluarga Bae ini tak pernah bekerja di bawah sorot lampu seperti anggota keluarganya yang lain. Gadis itu baru akan muncul di hadapan banyak orang saat kehadirannya benar-benar dibutuhkan.
Keinginan Suzy untuk tidak terlalu diekspos itu seringkali membuat koleganya penasaran seperti apa sosok pemimpin yang membawahi cabang Julyu Chicken dan Julyu Resto di Kota Seoul itu. Percayalah, sekali melihatnya, siapapun akan terpana. Wajahnya cantik jelita dengan paras ideal. Segala yang melekat padanya selalu terlihat mahal. Ia selalu bisa menempatkan diri. Saat harus serius, maka pancaran wibawanya mampu membuat semua orang tunduk. Saat bersantai, ia bisa membaur dengan siapapun karena pribadinya yang menyenangkan. Tidak banyak yang bisa bertemu langsung dengannya, tetapi, sekali bertemu, dapat dipastikan pesona Suzy akan terus membekas dalam ingatan.
Semua terlihat sempurna memang, tetapi, ada hal-hal tertentu yang membuat kehidupan sebagai keluarga konglomerat tak sepenuhnya menyenangkan. Sama seperti kakak-kakaknya, sejak kecil, Suzy hidup dengan berbagai aturan. Segala hal yang dilakukan harus menunjukkan kelasnya sebagai anak konglomerat, mulai dari tutur kata hingga sikap. Sebuah didikan bagus yang terasa menyiksa, tetapi berhasil membentuk Suzy menjadi sosok elegan seperti saat ini.
Kelas sosial begitu berarti bagi keluarga Bae. Orang tua Suzy mengizinkan anak-anak mereka berteman dengan siapa saja, tetapi tidak memperbolehkan untuk terlalu dekat dengan mereka yang status sosialnya lebih rendah. Alasannya jelas, mereka ingin pergaulan anak-anaknya tetap terjaga. Selain itu, semakin banyak kedekatan dengan keluarga orang-orang penting, maka bisnis mereka akan lebih mudah berkembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LATIBULE (Lee Seung Gi x Bae Suzy)
Fanfiction[LENGKAP] Bae Suzy, putri ketiga keluarga Bae, salah satu keluarga konglomerat yang eksistensinya sangat diperhitungkan di Korea Selatan, mulai menyadari bahwa hidupnya hanya mengikuti aturan yang dibuat oleh keluarganya. Keinginan untuk memberontak...