060

8.6K 289 1
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Kini Zara dan Farhan sedang berada di sebuah taman yang jaraknya tak jauh dari komplek rumah Zara.

"Masih pusing kepalanya?" Tanya Farhan sembari menyelipkan sejumput rambut Zara ke telinga.

Gadis itu mengangguk lemah, "Dikit."

Farhan tersenyum tipis, "Nggak apa-apa, semua pasti akan baik-baik aja."

"Lo mau healing kemana, hm? Gue turutin semua kemauan lo." Tawar Farhan.

"Ke gramed ayo! Pengen beli novel keluaran terbaru." Ajak Zara semangat.

◈ ━━━━━━━ ⸙ - ⸙ ━━━━━━━ ◈

Kini mereka telah berada di sebuah gramedia yang terletak di tengah kota.

Gadis itu kembali bersemangat, ia terus menelusuri rak-rak buku untuk mencari novel yang ia suka.

"Udah dapet?" Tanya Farhan.

"Eum udah!" Jawab Zara semangat.

"Dua?"

"Kenapa? Kebanyakan ya?" Zara mencibirkan bibirnya.

"Ya kurang lah sayang! Lo kayak apa aja sama gue. Ambil lagi gih sesuka lo, bila perlu borong sama gramed-gramednya." Ucap Farhan dengan entengnya membuat Zara memutar bola mata malas.

Sudah menjadi kebiasaan Farhan ketika menyuruh Zara membeli sesuatu tidak boleh dikit.

Akhirnya Zara menurut lalu mengambil 5 jenis novel dengan genre berbeda.

"Kurang, ambil lagi!" Tegas Farhan semakin membuat Zara kesal.

"Ish! Ini udah banyak loh, emang mau berapa lagi?" Omel Zara heran.

Dengan santainya Farhan mengambil 10 novel dengan genre berbeda lalu membantu Zara membawanya ke meja kasir.

"Totalnya semua satu juta enam ratus empat puluh ribu rupiah." Ucap sang gadis kasir.

Farhan mengeluarkan kartu debitnya lalu memberikan ke gadis kasir itu.

Setelah semua selesai mereka memutuskan untuk makan di cafe di seberang jalan.

"Pasta sama coklat hangat, lo mau apa Zar?"

"Steak daging sama cappucino dingin."

Saat sedang menunggu tiba-tiba Zara merasa ingin ke toilet, "Emm, aku ke toilet sebentar ya?"

"Gue antar."

"Udah, kamu di sini aja, bentar doang kok."

"Yaudah, hati-hati."

Zara pun berjalan mendekati salah satu barista di situ, "Toilet sebelah mana Mas?"

"Di sana Mbak." Barista itu menunjukkan toilet yang berada di ujung.

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang