24. Gara-gara lagu Lingsir wengi

2.5K 143 9
                                    

Haii Readers 👋🏻

Happy reading yah 🥰
______________________________________

        Kini Alika sudah berada di rumahnya, badan Alika masih terasa lemas, energinya seperti terkuras semua. Alika baru pertama kalinya merasakan itu.

"Tadi itu Kerasukan atau apa yah, tapi menurut aku kalau kerasukan itu kita ngga tau kejadiannya, lahh aku kok tau semuanya. Jadi apa dong namanya?" ujar Alika pada diri sendiri yang kini sedang tiduran di kamarnya.

"Eh tapi kok kak Bian bisa ngeluarin sosok itunya yah, terus tadi juga sifatnya berubah banget kan biasanya suka bercanda tapi tadi kek tegas banget." ucapnya sambil melihat langit-langit kamarnya.

"Udahlah mending tidur, besok kaya tadi lagi ngga yah. Semoga aja ngga." ucap Alika lalu dia tertidur.

Skip Pagi

Hari Sudah mulai pagi, kini Alika sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah. Alika berjalan menuju dapur untuk melihat apakah ada cemilan untuk di makan atau tidak, karena Alika lebih suka memakan makanan ringan dari pada makanan berat ketika pagi hari, dan kebetulan di dapur terdapat roti dan selai. Jadi Alika hanya memakan itu saja,entahlah Alika saat ini ingin nyemil saja. Setelah selesai Alika langsung mengambil tasnya lalu keluar rumah jangan lupakan pintunya di kunci terlebih dahulu, setelah itu Alika berjalan ke jalan raya menunggu angkot lewat. Beberapa menit kemudian angkot pun datang dan Alika segera naik angkot tersebut.

"Huhft perasaan Alika kok ngga enak terus yah kaya sesek terus panas gitu dadanya." batin Alika yang kini sudah berada didalam angkot.

"Depan pak berhenti" ucap Alika ketika sudah sampai didepan sekolahnya, lalu Alika turun dan membayar ongkos kepada supir angkotnya.

Setelah selesai Alika langsung berjalan masuk kesekolah dan berjalan di koridor untuk menuju kelasnya, di setiap perjalanan banyak bisik-bisik dari murid-murid yang sudah berangkat dan bergibah di depan kelasnya. Salah satunya mereka yang sedang duduk berdua di depan kelas sambil gibah pagi-pagi.

"Eh eh itu kan orangnya yang kemarin katanya kerasukan?"

"Iyah katanya sih dia yang kerasukan, tapi ngga tau sih bener engganya."

"Ihhh serem yah, baru pertama kali disini ada yang kerasukan."

"Iyah dari dulu kan ngga pernah yah denger orang kerasukan baru kali ini kita denger ada orang kerasukan."

"Gimana yah rasanya orang kerasukan? Dari dulu gua ngga pernah deh kerasukan atau pingsan gitu."

"Yeeee kampret nih anak pengen banget Lo kerasukan, dikira enak kali yah, terus kalo Lo mau pingsan tinggal jatuh aja kaya orang pingsan udah ngga perlu repot-repot."

"Isss ngga gitu juga bego."

Alika menghiraukan mereka, toh yang ngejalanin Alika, terserah mereka mau ngomongin Alika apa. Alika terus saja berjalan ke kelasnya lalu sesampainya di kelas Alika berjalan ke bangkunya dan duduk. Kelasnya masih terasa sepi karena sekarang masih terlalu pagi, sudah menjadi kebiasaan Alika berangkat sekolah pagi-pagi. Kini Alika menelusupkan kepalanya ke lipatan tangannya sambil menunggu bel masuk. Dari pada melamun pagi-pagi kan, mending tidur dulu.

"Ka Alika bangun bentar lagi bel." ucap Phitaloka dengan menggoyangkan bahu Alika, Alika yang terusik pun mulai terbangun.

"Loh udah banyak orang aja, perasaan tadi masih kosong." ucap Alika setelah sadar.

ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang