Last Flashback.
Joanna langsung berbalik memasuki gerbang setelah melihat Jeffrey yang ternyata masih menunggunya dan tengah berbincang dengan satpam. Sebab pria itu memang cukup pandai berbicara dan sudah pasti dia tengah berusaha melobby agar diizinkan memasuki gerbang. Mengingat si satpam baru ini tidak tahu jika Jeffrey adalah alumni di sana.
Joanna kembali memasuki kelas dan berdiam diri di sana cukup lama. Hingga teman-temannya pulang semua dan hanya tinggal dirinya saja.
"Joanna, aku salah apa? Coba jelaskan. Aku janji akan memperbaikinya."
Jeffrey tiba-tiba saja memasuki kelas Joanna. Tentu saja setelah keadaan kelas sepi agar tidak ada yang menginterupsi perbincangan penting mereka.
"Ibuku melarangku berpacaran denganmu. Katanya, kamu hanya akan memberi pengaruh buruk. Dan aku rasa itu memang akan terjadi padaku jika aku terus mempertahankan hubungan ini denganmu."
Joanna langsung berdiri dari duduknya. Kembali memakai tas ransel yang sebelumnya dilepas. Membuat Jeffrey langsung mengepalkan kedua tangan karena marah.
"Hanya karena itu? Joanna, kamu tahu aku akan melakukan apapun untukmu! Merubah diri untuk menjadi lebih baik, OKE! Tapi aku butuh waktu, tidak bisa langsung---"
"Hanya katamu? Jeffrey, sejak awal aku sudah mengatakan kalau hal seperti ini pasti akan terjadi. Orang tuaku pasti akan melarangku berpacaran denganmu jika tahu tabiat burukmu selama ini. Tapi apa usahamu? Merokok di belakangku. Minum-minum tidak kenal waktu. Dan kemarin, aku tidak yakin kamu bisa menahan diri untuk tidak menyentuh dua perempuan itu!"
Joanna langsung menyeka air mata yang tiba-tiba membasahi pipinya. Kecewa, kecewa dengan Jeffrey yang ternyata tidak bisa dipercaya. Tidak bisa berubah menjadi orang yang lebih baik seperti apa yang telah dijanjikan.
"Kita putus saja. Aku jelas lebih memilih Ibuku daripada kamu yang masih bukan siapa-siapaku."
Joanna langsung pergi, meninggalkan Jeffrey yang semakin diliputi rasa sakit hati. Karena telah dicampakkan seperti ini. Padahal, dia merasa sudah berkorban banyak selama ini.
Dua tahun kemudian.
Setelah putus dari Jeffrey, Joanna sudah tidak bermain sosial media lagi. Dia juga tidak lagi berteman dengan teman-teman Jeffrey. Termasuk Mawar yang merupakan saudaranya sendiri.
Iya, Joanna lebih memilih kuliah di Jawa Timur. Bukan di Jakarta seperti apa yang dulu dikatakan pada ibunya. Dia juga mulai rajin belajar hingga sering tidak tidur malam.
Bahkan, Joanna sering mimisan karena bisa tahan belajar selama 12 jam tanpa jeda. Membuat tubuhnya sering pegal-pegal dan selalu meminta pijat teman sekamarnya.
"Coba buat Fecebook lagi! Kudengar Jeffrey sudah kaya saat ini. Kalau pulang bawa ducati!"
Seru Delima, teman sekamar Joanna, sekaligus teman SMAnya. Tidak heran jika dia sering update tentang Jeffrey yang sering kali mendapat banyak like dan komentar ketika memosting foto di akun sosial media.
"Untuk apa? Aku sibuk, tidak ada waktu untuk berhaha-hihi dengan orang-orang yang tidak berkontribusi apa-apa di hidupku!"
Delima menyerah dan langsung menggulingkan badan di atas ranjang. Kembali memainkan ponselnya. Mengabaikan Joanna yang saat ini masih berkutat dengan debit kredit pada mata kuliah akuntansi biaya.
2. 30 AM
Joanna baru saja menutup bukunya. Lalu bejalan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar. Menyeka hidungnya yang lagi-lagi mengeluarkan darah ketika dia kelelahan.
Bagus! Mimisan lagi! Kamu sudah seperti mahasiswa yang pintar sungguhan saat ini!
Batin Joanna sembari membasahi wajah dengan air dingin. Lalu memakai skincare malam sebelum tidur sampai pagi.
Namun sayang, rencana hanya tinggal rencana. Karena nyatanya, Joanna tidak bisa tidur karena merasa pusing di kepala. Hingga membuatnya iseng membuat akun Fecebook baru seperti apa yang Delima sarankan.
Joanna sengaja memasang foto terbaik yang dipunya. Ketika dia memakai hoodie coklat dengan rambut panjang yang digerai asal. Dia juga menggunkan liptint warna coral yang membuatnya terlihat seperti anak gaul sungguhan. Padahal, Joanna hanya mahasiswa kuper di kelasnya. Sebab selalu duduk di depan padahal sudah memakai kacamata.
Joanna tertidur satu jam kemudian. Bangun ketika matahari telah bersinar. Membuatnya bergegas mandi dan bersiap kuliah. Mengabaikan pesan yang baru saja masuk di akun Facebook barunya.
Joanna kuliah dari pagi hingga sore. Kemudian mengerjakan tugas kelompok hingga malam hari. Membuatnya merasa lelah sekali dan ketiduran di atas ranjang tanpa mandi.
Delima yang melihatnya hanya bisa terkekeh geli. Heran juga dengan semangat Joanna yang begitu menggebu ini. Karena Delima memang tipe mahasiswa yang lebih santai dalam mengikuti perkuliahan sehari-hari.
1. 30 AM
Joanna bangun karena merasa lapar. Membuatnya langsung membuat mie instant di magic jar yang ada di dalam kamar. Sebab takut keluar kamar.
Ketika menunggu mienya matang, Joanna membuka kembali akun Facebooknya. Dia terkejut ketika melihat Jeffrey yang telah mengirim permintaan pertemanan dan mengirim pesan padanya.
Jeffrey Iskandar
Kata Mawar kamu kuliah di Malang, ya? Kenapa tidak di Jakarta? Padahal aku bisa membiayai kuliahmu di Jakarta sampai wisuda.Bukan urusanmu.
Lagi pula, aku tidak semiskin itu sampai-sampai butuh orang asing untuk membiayai kuliahku.Hahahaha.
Teman-temanku yang kuliah di sini bahkan tidak ada yang memiliki pekerjaan tetap. Mereka masih menjadi penganggaruan. Kalah dariku yang hanya lulusan SMA. Lagi pula, kamu perempuan. Untuk apa kuliah kalau akhirnya akan menjadi ibu rumah tangga?Siapa bilang aku akan jadi ibu rumah tangga? Aku tidak akan menikah apalagi memiliki anak.
Lihat saja, aku akan lebih sukses darimu yang sekarang!
Mentang-mentang sudah beruang, jadi bisa merendahkan orang seenaknya!
Baru jadi supir saja bangga!
Apalagi kalau sudah jadi bos sungguhan!
Mungkin itu kepala akan lepas dari badan!Tanpa menunggu balasan Jeffrey, Joanna langsung menghapus akun Facebooknya lagi. Enggan berurusan dengan Jeffrey apalagi dengan laki-laki yang sama lagi.
Ya. Saat itu Joanna dan Jeffrey masih sama-sama labil. Mereka tidak sadar jika ketikan mereka dapat menyakiti orang lain.
Padahal, niat awal Jeffrey memang baik. Karena dia ingin mendekatkan diri lagi. Namun tetap saja, caranya salah dan justru membuat Joanna murka hingga menutup akses agar dirinya tidak bisa masuk ke dalam hidup si wanita lagi.
Kalian relate sama konflik Joanna & Jeffrey di cerita ini?
Tbc...