"Bumi seakan-akan tak pernah memberi celah untuk bahagia."
16 tahun yang lalu...
Keadaan rumah sakit Antonio tepatnya diruang persalinan sedang ramai dikarenakan ada gadis SMA sedang melahirkan, Sedangkan keluarga nya tidak ada satu pun yang terlihat mengunjungi gadis yang sedang mempertaruhkan nyawa demi melahirkan bayi mungil tersebut.
"Pak, bagaimana ini?." Ucap seorang ibu-ibu yang sudah berkepala dua itu.
"Bapak juga bingung bu. Tidak ada satu pun keluarga nya yang datang ke sini." Bapak-bapak itu tampak menghela nafas kasar.
Ceklekk...
"Permisi Pak,Bu atas keluarga pasien?." Ucap dokter tersebut
"I,iya dok? ada apa ya?." Ucap Bapak dan Ibu tersebut
"Selamat ya Pak,Bu sekarang anda sudah sah menjadi Kakek dan Nenek. Kalau begitu saya permisi dulu dan tolong lunasi biaya administrasi tersebut." Kemudian dokter pergi meninggalkan kedua pasutri tersebut
"Duh pak,bagaimana ini? Ibu ngga ada uang untuk biaya administrasi." Ucap ibu-ibu tersebut
"Tenang bu, Bapak akan cari uang untuk biaya administrasi." Ucap bapak tersebut sembari tersenyum kepada sang istri
"Ya sudah pak,hati-hati di jalan ya."
"Iyaa bu."
🌷🌷🌷🌷🌷
Bapak-bapak tadi terlihat mengunjungi sebuah rumah di perdesaan untuk meminta bantuan pada teman nya.
Tokk tok tokk.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, Ya Allah mansyur? sudah lama kamu tidak berkunjung ke sini, silahkan masuk." Ujar pria tersebut.
"Sudah ji,saya ke sini ada tujuan khusus untuk meminta pertolongan kepada mu." Dari sini pembicaraan mulai serius
"Maksud kamu bantuan seperti apa sur? kalau saya bisa bantu insyaalllah saya bantu." Ucap pak aji
Pak mansyur tampak menghela nafas nya
"Jadi begini ji, Tadi aku bertemu seorang gadis di tepi jalan hendak melahirkan,lalu gadis tersebut saya bawa ke rumah sakit dan akhirnya dia melahirkan di rumah sakit, akan tetapi saya tidak ada uang untuk membayar administrasi tersebut jadi.."Pembicaraan nya langsung di potong oleh pria tua yang bernama Pak Ali "Ekhem. Sepertinya saya tau maksud kamu? saya sepertinya bisa membamtu." Pak mansyur yang mendengarnya tampak senang.
"Benarkah Pak? Apa anda bisa membantu biaya administrasi tersebut?." Ucap Pak Mansyur.
Kemudian Pak Ali tampak menyiyakan pertanyaan Pak Mansyur
"Tetapi ini semua tidak gratis."
Kemudian Pak Mansyur dan Pak Aji tampak berfikir"Tidak gratis? jadi saya harus menebus dengan apa kebaikan anda Pak?."
"Serahkan bayi tersebut kepada saya!."
Degg..
"T-tapi kenapa Pak?." Tanya pak Mansyur
"Karena saya tidak punya anak dan sudah di vonis mandul karena kerusakan pada sistem reproduksi." Pria tua tersebut berbicara dengan sangat lirih. "Sebaik nya kau pikirkan dulu imbalan untuk saya ini,semoga yang kau pilih adalah pilihan terbaik."
"Kalau begitu saya terima penawaran anda."
🌷🌷🌷🌷🌷
"Eughh..." Wanita di ruang serba putih tersebut tampak mengerjabkan mata beberapa kali, Dia melihat ke sekeliling sedang berada di mana dia? Saat dia tersadar bahwa perutnya sudah tidak buncit lagi.
"A-apa ini?! Kenapa perutku rata?" Wanita tersebut terlihat bingung,hingga sesekali tampak menjambak rambutnya.
Ceklekk
Pintu tampak terbuka dan menampilkan dua orang pasutri yang tampak cemas melihatnya.
"Nak, Kamu sudah bangun?." Ucap Bu Ani
"KALIAN SIAPA! PERGI KALIANN! KALIAN KEMANA KAN ANAK SAYA!." Ucap wanita di brankar rumah sakit tersebut
"Tenang nak, Kamu harus bisa ikhlaskan anak kamu... Dia sudah tenang di pangkuan sang pencipta."
Deggg.
Bagai di sambar petir, lidah nya terasa kelu
"Gakk! gakk mungkin! Kalian pasti becanda kan! Anak saya ga mungkin meninggal! Kalian pasti bohong hikss." Wanita tersebut tampak menangis histeris karena tidak percaya bahwa anak nya telah meninggalkan nya secepat ini.
"Yang sabar ya nak." Ucap kedua kedua pasutri tersebut.
"Maafkan saya, Ini semua salah saya."
🧚🧚🧚🧚🧚🧚
disuatu tempat...
Oekk Oekk
"Liat bu, Cantik sekali bayi ini." Ucap bapak-bapak tersebut
"Iya pak cantik sekali." Ibu itu tampak mengecup pipi bayi mungil tersebut.
"Sebaiknya kita kasih nama apa ya Bu?" Bu Arsy tampak bersuara.
"Bagaimana kalau Nadhifa Bintang Leura ?."
"Boleh juga pak, Nama nya cantik seperti paras nya..."
"Iya Bu, Semoga saja saat dia besar namanya mencerminkan sifatnya ya"
"Amiin..."
🧚
Hai guys
ini cerita pertama aku, semoga kalian suka ya...
cerita ini aku ambil dari beberapa kejadian di dekat ku..maaf juga kalau banyak typo,maklum lah aku masi author amatiran
semoga kalian suka yaa
papaii🤗Jangan lupa untuk vote dan komen yaaaa
