Part 6 : milad

13 3 0
                                    




𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚☺




keesokan paginya, aku bangun lalu aku merasa aneh hari ini, Kenapa orang-orang pada aneh lantas aku menanyakan pada sahabat ku Aisyah Ama zila.

hah..di sana mereka baru ketemu nih aku tanya langsung aja pada mereka hehe.

"assalamu'alaikum"

"wa'alaikumussalam" jawab mereka.

"ini ada apa sih?"

"oo, itu beberapa santri lagi mempersiapkan kejutan hehe buat Gus Adam malam ini"

"oo, aku kira apa"

"iya, yaudah deh kita mau pamit dulu assalamu'alaikum"

"iya, wa'alaikumussalam"

tak berapa lama ada santri Putra yang datang menghampiri ku, kenapa ya ada apa ya? hmmmm.. yaudah deh tunggu dia tanya ada apa.

"assalamu'alaikum" ucap orang itu.

"wa'alaikumussalam, ada apa ya? Afwan" jawab ku.

"Afwan saya di suruh umi untuk panggil kamu, umi suruh kamu ke dapur pondok" ucap nya.

"oo, yaudah deh oo iya nama kamu Wahyu kan? temen nya Adam?"

"iya, yaudah aku pamit dulu assalamu'alaikum" ucap Wahyu.

"wa'alaikumussalam"

dia pun pergi, yaudah deh aku mau pergi dulu ke dapur soalnya kan umi tadi panggil aku, tapi aku heran Kenapa ya aku di panggil.

sesampainya di dapur umi lalu aku menghampiri umi dan bertanya kenapa dan ada apa.

"assalamu'alaikum umi"

"wa'alaikumussalam nak"

"Afwan ada apa ya umi panggil Nisa?"

"kamu bisa gak bantu umi untuk masak tumpeng untuk milad nya Adam"

"bisa umi, insyaallah"

"yaudah nih, nah itu mereka udah datang bahan-bahan nya"

dan ternyata zila dan Aisyah belanja tadinya makanya mereka pamit, mungkin juga kita akan bantu masak tumpeng bareng umi.

"assalamu'alaikum umi, ini bahan-bahan nya udah kita beli" ucap zila dan Aisyah.

"wa'alaikumussalam, iya nak makasih ya"

"iya sama-sama umi"

"yaudah zila dan Aisyah bisa kan bantu umi masak sama Nisa?"

"insyaallah bisa umi" jawab mereka kompak.

"yaudah, umi atur dulu bagian-bagian dan tingkatan tumpeng nya dan lauk nya"

"iya umi" ujar kita bertiga.

"ok, umi nanti yang masak lauk-pauk nya, seperti ayam rendang, telur rebus, sayuran, dan sedangkan kalian nanti masak nasi tumpeng nya, kita buat sekitar tiga tingkatan ya satu persatu tingkatan nya"

"ok umi siap"

lalu umi memasak lauk-pauk nya, sedangkan kita nasi tumpeng nya, Alhamdulillah satu tingkatan udah selesai tinggal dua lagi.

zila meletakkan yang kedua, dan tinggal satu lagi, dan yang terakhir adalah Aisyah meletakkan tingkatan yang terakhir.

Alhamdulillah nasi tumpeng nya udah jadi, tinggal lauk-pauk nya, aku melihat seperti sudah selesai, kami pun meletakkan lauk-pauk nya.

lalu kami menyusunnya dan menghiasi tumpeng nya, beberapa jam menghiasinya Alhamdulillah udah selesai, akhirnya.

lalu umi menyimpan tumpeng nya, nanti setelah ba'diyah isya nanti baru di keluarkan nasi nya.


********

malam harinya, sekitar Ba'diyah isya, para santri berkumpul ada beberapa yang di tugaskan untuk mematikan listrik seluruh pondok, dan ada beberapa yang memanggil Gus Adam untuk ke aula.

listrik pun di matikan, tiba-tiba Gus Adam datang keheranan, lalu aku dan umi menghampiri Gus Adam dengan membawa nasi tumpeng nya, pas sudah sampai ke Gus Adam listrik di hidupin lagi, tak lupa aku dan umi menyanyikan lagu milad untuk Gus Adam.

"selamat hari milad semoga dapat Rahmat dari Allahhu Ahad..... dan seterusnya" ucap aku dan umi, dan para santri pun mengikuti nya.

"umi, Nisa, ada apa nih?" tanya Gus Adam kebingungan.

"selamat milad ya sayang" ucap umi untuk Adam.

"oo, Adam pikir GK ada yang ingat, bahkan Adam pun lupa kalo hari ini adalah hari milad nya Adam hmmmmm.... makasih ya umi dan Nisa, dan makasih ya untuk seluruh santri yang udah nyiapin semuanya" ucap Adam sambil terharu.

para santri juga pun terharu, umi memeluk anaknya yaitu Adam, sambil terharu, sedih juga sih saking sibuknya Gus Adam sampai lupa milad nya, untung umi ingat kalo anaknya milad.

aku juga senang bisa bantuin umi masak tumpeng nya, apalagi bantu semuanya semoga aja Gus Adam dapat istri yang bisa membahagiakan dia, dan selalu ada untuk nya aamiin.

"Abi sini dulu" ucap Adam pada pak kiyai.

"iya nak"

Adam pun menyuapi umi nya, lalu dia juga menyuapi Abi, terlihat dari wajahnya Pak kiyai umi dan Adam sangat bahagia, tak berapa lama Adam bersujud di kaki kedua orang tuanya.

yaitu Pak kiyai dan umi, seperti Adam adalah anak yang patuh kepada kedua orang tuanya, dan dia sangat mencintai kedua orang tua nya,

setelah itu Adam menciumi tangan kedua orang tuanya sambil meminta maaf kepada kedua orang tuanya.

"umi, Abi kalo misalnya Adam banyak salah sama umi dan Abi Adam minta maaf ya"

"iya nak, kami maafin kok, Abi dan umi juga minta maaf kalo kita sering marah-marah ke kamu atau ada salah sama kamu ya Adam"

"iya umi, Adam udah maafin semua nya kok, Adam tahu umi dan Abi pasti begitu demi kebaikan Adam" jawab Adam menangis.

tak berapa lama Adam menangis dia lalu berkata.

" yaudah para santri boleh kok makan nasi tumpeng nya, aku bagiin aja deh biar semuanya kebagian"

Adam pun memotong nasi tumpeng nya menjadi beberapa bagian, lalu dia membagikan nya kepada seluruh santri.

termasuk seluruh santri putri juga, semua santri sangat senang hari ini, ya iyalah kan dapat makan gratis kan enak hehe.

kami semua makan bersama-sama, semua santri ada beberapa yang ngobrol dan ada beberapa yang mengucapkan selamat hari milad untuk Gus Adam.

Alhamdulillah deh acara milad nya Gus Adam hari ini lancar aku senang banget.

19/05/2022

𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠.......

𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐡𝐚𝐫𝐞 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡🥰

𝐬𝐞𝐞 𝐲𝐨𝐮 ❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KETIKA CINTA BERTASBIH [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang