Kekuatan terbesar yang menjadi keunggulan Decode Security selain masalah proteksi adalah kemampuan mereka dalam menangani pemberitaaan. Karena itu DS sering menjadi musuh besar bagi media-media besar. DS selalu berhasil meredam berita besar. Sementara media berusaha menjatuhkan keluarga Decode dengan mengumpulkan berbagai masalah yang timbul baik oleh tindakan agresif anggota keluarga maupun keputusan-keputusan manajerial.
Masalah mengenai wanita yang digendong Arthur Decode dari rumah sakit sampai saat ini tidak diketahui identitasnya. Bahkan jejaknya pun tidak ada yang tahu. Selintingan mengasumsikan keluarga Decode sudah menyembunyikan wanita itu. Media lain memberitakan lebih jauh bahwa wanita itu disembunyikan karena sedang mengandung anak hasil hubungan gelap Arthur Decode. Sebagian lain memberitakan bahwa ada foto pernikahan diam-diam antara Arthur Decode bersama wanita itu dipulau pribadi milik Decode. Sementara yang lain masih terus menggali fakta mengenai sosok misterius yang tidak tertangkap kamera itu.
Mata Adriana membulat membaca beragam headline mengenai dirinya. Bahkan dia sampai tidak berkedip ketika ada headline yang menyebutkan bahwa sosoknya sudah menjalani proses pergantian identitas sehingga tidak dapat dilacak lagi.
Sesungguhnya Adriana benar-benar tidak menyangka hidupnya akan bergulir sejauh ini. Bila sebelumnya dia berhasil lari dari tanah kelahirannya agar terhindar dari masalah disana maka situasinya sekarang tidak jauh berbeda. Dia pun masih terus dicari-cari karena keterlibatannya dengan sosok kaya raya bernama Arthur Decode.
Padahal sejak keluar dari rumah sakit, Adriana tidak pernah bertemu lelaki itu. Adriana merasa sudah memakan janji yang sama dua kali. Mereka hanya bertemu untuk waktu yang amat singkat dan takkan pernah berada dalam satu ruangan yang sama lagi. Adriana tidak dapat melawan. Karena hidupnya sangat teratur sejak keluar dari rumah sakit. Dia bahkan memiliki pengawal pribadi dan diperlakukan layaknya anggota keluarga kaya itu.
Syaratnya hanya satu. Tidak bertemu dengan Arthur Decode.
Adriana mencoba membiasakan diri dengan keadaan meski tetap saja jauh didasar hatinya dia amat cemas. Dia selalu diliputi rasa tidak aman. Perasaan asing selalu menyerangnya kala malam tiba. Ingatannya pada orangtua dan adiknya masih terbayang-bayang. Sementara dikota asing itu, tidak ada yang bisa diajak berkomunikasi dengan panjang. Karena memang benar, tidak ada yang dikenalnya secara dalam. Siapapun juga.
Ferrel, pengawal lelaki itu pun tidak lagi terlihat sejak mereka sama-sama di rumah sakit. Seakan dunia memang tidak mengijinkan mereka untuk bersama. Tapi Adriana tetap merindukan Arthur. Rindu bicara dengan lelaki itu, rindu akan kata-kata singkat lelaki itu. Entahlah, seakan kata-kata itu addalah mantra yang dapat dipegangnya. Bila dunia menjadi tidak dapat dipercayai maka Arthur adalah kebalikannya. Dia butuh bertanya apa yang harus dilakukannya. Tetapi Adriana tahu itu mustahil.
"Nona mau bertemu dengan Nyonya Monalisa?"
Adriana mengangkat kepala dari bantal mendengar nama itu. "Siapa itu?"
Dila, pengawal pribadi utusan DS untuk menemani Adriana tersenyum diambang pintu kamar.
"Ibu tuan Arthur."
Dahi Adriana berkerut. "Bukankah aku simpanan Arthur, yang tidak boleh bertemu dengan anaknya. Kenapa Ibu Arthur ingin bertemu denganku?"
Dila terkekeh. "Mungkin karena anda memang calon potensial pengganti Nyonya Monalisa, kelak."
Adriana menggeleng. "Kau sudah gila. Aku mustahil bersama Arthur, Dil. Lihat saja sekarang, sudah hampir tiga bulan dan aku bahkan tidak tahu kabarnya. Keputusanku mengikutinya sepertinya memang tidak tepat. Karena aku hanya bisa mendengar tentangnya dari berita-berita aneh di internet itu."
Dila mengangguk setuju, "Itu artinya anda memang menyukai tuan Arthur bukan?"
Adriana menggeleng. "Bukan suka seperti yang kaupikirkan, demi Tuhan. Aku masih tidak yakin dengan keadaan ini Dil. Kau tahu kan cerita hidupku, siapa yang akan percaya dengan apa yang kualami sekarang. Orang-orang akan menganggapku gangguan jiwa malah."