Jonathan merupakan Direktur di perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan. Menjadi Direktur di usianya yang baru menginjak 32 bukannya hal yang mudah baginya. Banyaknya relasi yang ia bangun menciptakan peluang baginya menjadi orang kepercayaan di perusahannnya saat ini.
Tak hanya itu, beberapa juga ada yang tak suka terhadap Jonathan. Mereka fikir lelaki itu pasti pintar mencari perhatian kepada rekan rekannya.
Dering telepon berbunyi, Jonathan yang masih fokus memeriksa berkas di tangannya, kini beralih mengangkat telepon di depannya.
"Ya. Langsung masuk ke ruangan saya saja. Saya memang sudah ada janji dengan Ibu Amelia." Tukas Jonathan menutup teleponnya saat ini.
Di kantor, Jonathan tetap memanggil orang lain dengan awalan pak atau ibu sebagai ucapan hormat karena mereka memang memiliki jabatan yang tinggi.
Tokkk Tokkk
"Permisi pak, ini ada ibu Amelia." Ucap sekretaris pribadi Jonathan.
Jonathan menatap tak percaya wanita di depannya.
Dengan rok span di atas lutut berwarna hitam, kini penampilan Amelia terlihat menggiurkan hatinya yang saat ini tengah berantakan karena beberapa proyek yang gagal.
Lelaki itu berdiri dan menghampiri perempuan dengan pakaian yang membentuk tubuhnya di depan ruangannya.
"Mari bu silahkan duduk." Jonathan mempersilahkan Amelia untuk duduk di sofa ruangannya.
Melihat Jonathan yang sudah menerima tamunya saat ini, sekretarisnya pun berinisiatif untuk keluar dari ruangannya.
"Kalau begitu, saya permisi ya, pak."
Jonathan duduk di kursi kerja, sedangkan Amelia duduk di hadapannya sembari menjelaskan berbagai prospek berkas yang ia bawa.
Semua berjalan lancar, pertemuan antara Amelia dan Jonathan yang semula membahas anggran proyek pembangunan aman tak terkendala. Sampai dimana tiba-tiba Jonathan merasa ada sesuatu yang bergerak di pusat tubuhnya.
Ia tentu saja tak bodoh, akan tetapi Jonathan pura pura menunduk seakan melihat benda apa yang menganggunya.
"Maaf Jo. Saya enggak sengaja, sudah kebiasaan kalau di ruangan, saya duduknya selonjoran begitu" Amel pura pura panik begitu wajah Jonathan kembali dari bawah sana.
Jonathan menyeringai begitu mendengar penjelasan Amel yang ia rasa tak masuk akal. "Tapi ibu nyaman duduk kayak tadi? Kalau nyaman gapapa bu." Ia menggantungkan kalimatnya. "Tapi saya yang enggak nyaman."
Lelaki itu berdiri dan duduk di atas meja yang ada di hadapan Amelia saat ini. Tubuhnya membungkuk seolah akan mencium aroma tubuh menggoda wanita di depannya.
"Ibu tau kan lelaki paling tidak bisa di pancing? Dan saya rasa, saya terganggu begitu ibu memancing saya dengan kaki kanan ibu tadi."
Biarpun dalam dirinya memberontak ingin di puaskan, Jonathan tetap bersifat profesional memanggil Amelian dengan embel-embel 'Ibu'.
Sudah lama Jonathan mengincar wanita di hadapannya, tapi itu semua gagal karena Amelia sudah mempunyai suami yang bernama Yudha. Yudha sendiri jarang menggauli Amelia karena pekerjaannya yang banyak menghabiskan waktu di udara. Ya, Yudha merupakan seorang pilot dengan jam yang cukup tinggi.
Amelia sendiri berusia 33 Tahun, Wanita dengan tinggi 170 itu pun berdiri dan merapatkan tubuhnya di dada bidang Jonathan. Payudara besarnya tentu saja bersentuhan dengan tubuh lelaki tersebut. AC di ruangan itu seolah tak berfungsi karena gejolak panas dalam diri Jonathan.
Full content bisa ke privatter aku: https://privatter.net/p/8858649
Atau ke karyakarsa untuk aksess konten tanpa password: https://karyakarsa.com/icedchocomilk/rapat-penting-156849?ref=346705
Untuk akses password privatter, kalian bisa ke:
https://trakteer.id/icedchocomilk/showcase/rapat-penting-SA0bFTbc
Give me a feedback please
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Фанфикa part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer