Sambil berjalan menuju kantornya, Naruto terus merenungi keadaannya saat ini yang benar-benar lemah.
"Jika aku tidak dapat menggunakan chakra selama sisa hidupku, haruskah aku berhenti menjadi hokage?" ucap sang Hokage dalam benaknya. "Atau apakah cukup damai sehingga negara tidak akan ada pemberontakan dan tetap kuat." Lanjutnya bergumam sambil melihat orang-orang berlalu lalang"... kedua opsi itu tampak sama buruknya" ucapnya lagi.
Naruto mengalihkan pandangannya, melihat ke arah anak-anak yang sedang bermain bersama sembari tertawa riang tanpa beban.
"Masih banyak hal yang ingin aku lakukan sebagai hokage -dattebayo"
Akhirnya, setelah tidur lama, malam berubah menjadi fajar, dan dia pergi ke kantor hokage lebih awal, dia bangun pagi untuk membersihkan cuciannya dan pulang di siang hari. Saat dia membuka pintu depan, sandal asing berbaris rapi di teras.
"Hinata?" bingung Naruto "sendal itu terlalu besar untuk ukuran kaki Hinata, lalu siapa?" gumamnya.
Himawari, yang mendengar suara sang ayah, langsung melompat dari ruang tamu.
"Papa ー! Selamat Datang!"
"Oh, Himawari. aku pulang"
"Oh- uh, kami kedatangan tamu. Aku menggambar ini untukmu" ungkap Himawari sembari menunjukkan hasil lukisannya.
Itu adalah gambar kasar dari Potret Himawari dan Hinata digambar dalam nuansa pastel lembut. Sangat bagus bahwa Naruto, yang tidak memiliki jiwa seni juga bisa mengerti.
"Sepertinya ada tamu ... tapi siapa?" tanya Naruto pada Himawari.
Naruto berbalik ke pintu ruang tamu di belakang lorong. Wajah Sai dan Inojin muncul di benaknya, tetapi sandal di beton itu milik seorang wanita.
"Cepat pergi ke ruang tamu! Tamu itu sedang menunggumu, papa! "
"ah..."
Saat lengannya ditarik ke ruang tamu, matanya langsung membelalak karena terkejut.
"Ya ampun, kamu jauh lebih lambat dari yang aku kira" ucap sang tamu.
Duduk di meja ruang makan sambil menyeruput teh, rambutnya hitam mengilap dan jatuh tepat di pinggang, dia adalah.... Orochimaru!
"Selamat datang, kau terlihat sibuk seperti biasa. " Orochimaru berbicara, suaranya serak seperti ngengat lewat, dia meminum teh dari cangkirnya tanpa suara.
"Hah?" Naruto mengusap matanya, bertanya-tanya apakah dia sedang berhalusinasi. Namun, yang terlihat di hadapannya ini adalah kenyataan yang tidak diragukan lagi. Orochimaru duduk sambil minum teh di ruang keluarga Uzumaki.
"Naruto-kun, selamat datang " ucap Hinata pada Naruto sambil tersenyum dia berdiri di ruang makan.
"Orochimaru-san membawakan strawberry zenzai, sangat enak. Apakah kamu mau..? "
"eh- Hinata ... Orochimaru ada di ruang tamu kita?! ..."
"Ya, dia baru saja mampir." Hinata terlihat tenang berbeda dengan Naruto yang panik.
"Aku juga terkejut, tapi dia membantuku bermain dengan Himawari, karena aku punya banyak pekerjaan rumah untuk dilakukan. "
"hah? Apa dia datang untuk menemuiku?" bisik Naruto pada Hinata agar tak didengar oleh Orochimaru.
"ya.. dia mencari kawan lamanya, katanya" timpal Hinata.
"memangnya kami memiliki hubungan seperti itu-dattbayo?"
Meskipun Naruto kebingungan, Hinata menyiapkan teh dan stroberi zenzai di atas meja sambil berkata,
"Aku akan pergi berbelanja untuk makan malam, jadi jaga rumah ya!" Dia meninggalkan ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT KECIL ✔
FantasiaFANFICTION (Uzumaki Naruto & Uzumaki Hinata) Disclamer: Masashi Kishimoto/Mikio Ikemoto Pair: Naruto, Hinata, All character of Boruto: Naruto Next Generation In the village of Konoha . Cerita ini menceritakan tentang kehidupan Naruto dan Hinata set...