Bab-- Tiga Puluh

11 1 0
                                    

23 April 2021, aku menghampri ruangan ibu Wulan, sekaligus berharap beliau akan memberikan acc untuk skripsiku, agar aku bisa mengikuti ujian komprehensif pada bulan Mei ini, kalau masih revisi juga, tamatlah riwatku.

“Ini Bu, hasil revisi skripsinya,” ucapku.
“Sudah diperbaiki?,” tanya beliau.
“Sudah Bu,” jawabku.
“Kok, hurufnya masih ada yang tidak sesuai dengan format penulisan,” ucap beliau.
“Bagian mana Bu?,” tanyaku.
Eehhh... rasanya otakku sudah mulai panas, salah satu huruf saja bisa gagal mendapatkan acc darinya, entah kapan skripsiku akan sempurna tanpa ada kesalahan sedikitpun.
“Ini,” tunjuk beliau mengunakan pena yang ada di tanggannya.
“Oohh, iya Bu, lupa,” jawabku.
“Kamu perbaiki ya,” ucapnya.
“Nay, revisi lagi Bu?,” tanyaku.
“Iya,” jawabnya.
“Kapan Bu, Nay bisa bimbingan lagi?,” tanyaku.
“Kalau kamu bisa memperbaikinya sekarang, silahkan diperbaiki, kalau sudah selesai silahkan menghadap Ibu lagi,” ucap beliau.
“Baik, Bu, Nay izin keluar,” ucapku.
Aku langsung memperbaiki skripsiku yang di coret oleh ibu Wulan, aku tidak mau menunggu besok, besok, dan besok, pokoknya hari ini aku harus mendapat acc, gumamku dalam hati. Pukul, 15:00 WIB, aku kembali menuju ruangan ibu Wulan, dengan membawa hasil revisi skripsiku yang baru.
Tok.. Tok.. Tok..
“Masuk,” ucapnya.
“Terima kasih Bu,” ucapku.
“Gimana skripsinya sudah diperbaiki?,” tanya ibu.
“Sudah Bu,” jawabku.
“Sini, Ibu periksa, Ibu ngga mau kalau ada yang salah, meskipun sedikit,” ucapnya.
“Ini Bu,” ucapku sembari meletakkan satu map kuning yang berisi skripsiku.
Dag .. dig .. dug .. kalau saja beliau mendengar detak jantungku, apa mungkin beliau akan luluh dan langsung memberiku acc, tanpa mengoreksi skripsiku lagi, hmm aku rasa hanya halu saja.
“Nah ini... baru bagus,” ucapnya.
“Acc Bu?,” tannyaku sembari tersenyum.
“Sebentar, Ibu akan teliti lagi,” ucap beliau.
“Baiklah, Bu,” ucapku sembari tertunduk.
Jangan sampai Ibu wulan menemukan kesalahan di skripsiku, jika iya, maka skripsiku akan di coret lagi, gumamku dalam hati.
“Sudah bagus kok, Ibu acc, silahkan lanjutkan ujian komprehensif,” jawab beliau.
“Terima kasih Bu,” ucapku sembari tersenyum.
Aku langsung menyalami tangan beliau, lalu pergi dari ruangan beliau dengan bibir yang tersenyum, susana hatiku saat ini tidak bisa digambarkan, aku bahagia banget, akhirnya skripsiku dari bab satu sampai bab lima selesai.

Me And Blue Campus (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang