2

164 33 1
                                    

Hide tidak pernah mengalami masalah seperti ini, sejujurnya. Tidak pernah menghadapi orang yang malah mengabaikannya sepenuhnya, bahkan tanpa berkata sepatah katapun sedari tadi. Dan tidak menatapnya!

Apalagi, sedikit aneh, sosok itu mengenakkan penutup mata putih disebelah mata kirinya. Dia membuka kacamatanya, bahkan tanpa meliriknya. Memulai pembicaraan, dia memakan sup bebek pesanan miliknya tanpa banyak kata.

Astaga, dia tidak dihargai!

Hide tau, kalau makanannya enak, tapi setidaknya. Lelaki ini, bisa dong berkomentar?!

Hide yang seorang Most Wanted, dan semua orang mengejarnya. Dan kini, lelaki yang penampilan sama sekali tidak menarik dan cenderung biasa bahkan jelek ini. Malah mengabaikannya, entah kenapa Hide merasa kesal. Padahal hide termasuk lelaki tampan, menurut semuanya!

Bahkan, Hide saja yang merasa aneh. Apa dia sakit? Sedari tadi, Hide merasa detak jantungnya berdebar setiap kali didekatnya?

Lihatlah, Kaneki biasa saja!

Hide meletakkan sumpitnya, kalau begini dia yang harus memulai pembicaraannya. Kalau tidak, ini akan canggung!

Hide mengenakkan jaket orange kesayangannya sesuai dengan karisma cerahnya. Dia meletakkan tangan kanannya diatas meja, dan tangan kirinya memegangi headsetnya.

Dengan senyum memikatnya, "Kaneki. Apa kau suka musik? Kau tau, aku suka mendengar semua lagu. Seru, dan-"

"Maaf, tapi tidak. Menurutku, musik itu terlalu membosankan dan tidak berguna." Seru Kaneki, berkomentar dengan singkat.

Tapi sanggup membuat Hide tidak bisa berkata-kata, Hide menutup mulutnya dengan kesal. Apa tadi, dia hanya salah lihat? Orang ini sama sekali tidak memiliki daya tariknya!

Kenapa dia berdebar?

Tanpa sadar, Hide berdecak, dan memiringkan wajahnya diatas telapak tangan kirinya menahan pipi kirinya. Bahkan rasa kue sus isi semangkanya terasa tidak berselera. Menyebalkan sekali.

"Kau bosan, kan bersamaku?" Seru Kaneki. Hide mengalihkan tatapannya kearah Kaneki yang dengan tenang masih memakan makanan yang dihidangkan, jemari kanannya mengusap helaian rambut hitam yang sedikit terjatuh pelan dibawah telinganya. Terlihat, anggun.

Deg!

"T-tidak!" Sontak Hide berteriak, dia salah bicara.

Kaneki hanya tersenyum tipis, tapi itu tidak membuat Hide senang. Senyuman itu seperti menyembunyikan semua rasa sakit dibaliknya, seakan dia berusaha melarikan diri dari hide dan menghilang dalam dunianya sendiri tanpa ada yang tau, setidaknya seperti itu.

"Aku tau, semua orang memperhatikanmu, Hideyoshi. Kau pasti terkenal dimanapun kau berada. Tidak akan sama sepertiku." Seru Kaneki, dia menarik tisu dan membersihkan lembut bibirnya yang bernoda.

Kaneki berdiri dari kursinya yang berlawanan dari Hide, dia hanya terus berjalan melewati Hide. Sembari kata itu lalu terngiang lagi, tanpa berbalik seolah tau apa yang dipikirkan oleh semua orang akannya.

"Maaf, karena telah membuang waktumu untuk orang yang tidak pantas sepertiku."

Deg!

Hide hanya membeku terdiam ditempatnya, bahkan pada saat langkah kaki itu menghilang ditengah di kerumunan orang. Apa, yang dilakukannya?

Cih, apa yang salah?

Hide mengangkat teleponnya yang berdering, terdengar suara temannya yang berbicara.

"Ah maaf hide! Aku ternyata ditipu, ternyata gadis itu tidak beneran menemuimu. Maaf ya karena membuang waktumu!"

Klik

Dating App (HideKi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang