Di bawah gemerlap lampu Bar Luna berjalan di kerumunan orang yang sedang berdansa, mencari sahabatnya di sana.. luna malam ini terlihat sangat cantik memakai gaun merah menyala dengan rambut panjangnya yang berwarna coklat di gerai menutupi pundak sebelah kanan sementara pundak sebelah kiri di biarkan terekspos begitu saja menambah kesan anggun dalam dirinya sehingga banyak pasang mata yang melihat ke arahnya, luna yang di tatap seperti itu merasa risih,,
Kira kira seperti ini penampilan Aluna anggap saja itu warna merah menyala
"Luna,,,, ?!! Astaga akhirnya kamu datang juga lun, ku kira kamu tidak akan datang" ucap Sherly sambil memeluk lalu cipika cipiki
" Ya pasti datang lah Sher,, kamu itu sahabat aku masa iya aku tidak datang di acara spesial kamu, Oh ya, yang lain kemana ?" Tanya Luna
"Tuh..!!" Tunjuk sherly ke arah meja pantry dimana teman2nya sedang berkumpul dan memesan minuman. pun Luna mengikuti arah yang di tunjukan Sherly
"Yuk kita samperin mereka" ajak Sherly lalu menggandeng tangan Luna dan di balas anggukan oleh Luna
"Hai,,," sapa Luna
"Maaf ya aku terlambat, tadi di jalan agak macet" ucap Luna namun tidak ada respon apapun dari teman-temannya. Mereka terpesona oleh kecantikan sahabatnya termasuk Xaviero yang memang sangat mencintai Luna."Woooooooooiii malah pada bengong kesambet nanti baru tau rasa" teriak Sherly mengagetkan para sahabatnya hingga tersadar.
"Eh Lun, tumben kamu dandan secantik ini sampai kita pangling melihatmu yang sangat cantik bak putri dewi yunani" rayu Gaston sambil tersenyum menggoda
"Ah kamu kan memang mata keranjang setiap melihat wanita cantik saja langsung melotot mata kamu sampai tidak berkedip" sindir Sherly
"Sudah sudah... ayo kita duduk dulu" Ucap Luna menjadi penengah bagi Sherly dan Gaston, karena ia hapal betul jika Sherly dan Gaston bagai Tom and Jerry kalau sudah berdebat.
"Lun, kamu mau pesan minuman apa ?"Tanya Xaviero
"Mocktail saja, terima kasih" ucap luna yang di balas anggukan oleh Xaviero lalu memanggil sang bartender untuk membuat pesanan Luna
Di saat mereka sedang berkumpul tiba-tiba luna merasa mual, ingin memuntahkan seluruh isi dalam perutnya dan dia pun pamit lalu bergegas berlari menuju toilet sambil menutup mulutnya yang sudah tidak tahan ingin muntah namun di tengah perjalanan menuju toilet dia tidak sengaja menabrak seseorang
"Bruk...!!!!
"Aduh.." rintihan Luna sambil memegang kepalanya yang terasa nyeuri karena menabrak dada bidang kokoh orang yang ada di hadapan-nya, kemudian dia meminta maaf sambil mendongakan kepalanya karena tingginya yang hanya sebahu laki laki itu.
"Maaf tuan, saya tidak senga,,,,," ucapanya melambung di udara, ia malah tercengang melihat seorang laki laki berparas Tampan, hidung mancung, rahang tegas di tumbuhi bulu-bulu halus dan bibir tipis yang seksi bak jelmaan dewa yunani.
"Astaga,,, apakah dia manusia atau pangeran dari luar angkasa" ucap Luna dalam hati
"Cuupp..."
Setelah beberapa saat tercengang dia tersadar ketika merasakan sesuatu seperti benda kenyal mendarat di bibirnya"Sudah puas memandangi wajah tampanku nona ,,?" Tanya erick jhonson tersenyum menyeringai lalu berlalu begitu saja meninggalkan Luna yang masih tercengang di tempatnya sambil memegang bibirnya yang di cium pertama kali oleh laki-laki yang bahkan tak di kenalnya hingga tepukan di bahunya mengagetkannya..
"Ada apa Luna ?" Tanya Xaviero bingung
"Ah tidak tidak,, aku hanya...." berfikir alasan apa yang akan ia jelaskan pada Xaviero yang kini menunggu jawaban Luna
"Hanya tidak sengaja menabrak seseorang tadi" ucap Luna tersenyum kikuk
"Oh,, ya sudah kamu mau ke toilet ?" Tanya Xaviero yang di balas anggukan oleh Luna
"Mau aku antar ?" Tawarnya yang langsung di plototi oleh Luna"Hahahhahaa... aku becanda Lun, becanda" lalu berlalu begitu saja sambil tertawa cekikikan karena berhasil menggoda Luna
Luna yang merasa kesal ulah Xaviero yang menggodanya langsung pergi ke toilet, setelah kebutuhannya di toilet selesai, dia mencuci tangannya di wastafel lalu bercermin membenahi penampilanya namun tiba tiba bayangan ciuman tadi terlintas di pikirannya,,
"Dasar Baji**an, berani-beraninya dia mengambil ciuman pertamaku, mentang mentang Tampan seenaknya saja pada wanita" kesal Luna sambil mengelap bibirnya yang tadi di cium laki laki asing,, kemudian mengambil gincu berwarna merah muda dan memakainya. Setelah di rasa penampilannya lebih baik dia langsung keluar menghampiri dimana para sahabatnya berkumpul
Sementara di sisi lain Erick jhonson dan Asisten pribadinya atau tangan kanannya menghampiri sepupunya yang sedang duduk di bangku pojok sambil minum.
"Hai baby,, Maaf aku terlambat datang" ucap Erick sambil menarik Sherly ke dalam dekapannya lalu mencium kepala adik sepupu kesayangannya
"Tidak masalah kak, kakak sempat datang kesini saja aku sudah senang,, akhir-akhir ini kakak selalu sibuk dengan pekerjaan di kantor sehingga jarang menemuiku lagi" ucap Sherly merasa sedih karena dulu sebelum Erick menggantikan posisi orangtua Erick di perusahaan, Erick selalu menyempatkan menemuinya bahkan sering mengajaknya jalan atau sekedar menonton film, tapi sekarang keadaan sudah berubah,, sehingga dia hanya bisa menghela napas pelan.
"Maafkan aku baby, pekerjaanku di kantor banyak yang harus segera aku selesaikan, aku janji ketika pekerjaanku selesai dan aku ada waktu luang, aku akan mengajakmu berlibur ke suatu tempat" janji Erick pada sepupunya
"Benarkah,,,????" Tanya Sherly girang merasa sangat bahagia akhirnya bisa berlibur bersama kakak sepupunya lagi
"Tentu baby!" jawab Erick
"Baiklah aku tunggu janjimu kak.." ucap Sherly
"Ok baby!" balas Erick dengan tersenyum manis
Setelah berbincang-bincang dengan sepupunya tiba tiba bayangan gadis cantik tadi muncul begitu saja di benaknya apalagi dengan kurang ajarnya dia mencium bibir ranum gadis itu, ntah mengapa saat pertama kali melihat wajah gadis itu debaran jangtungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, dia tidak pernah merasakan ini sebelumnya hingga tanpa sadar dia mencium bibir ranum gadis kecil itu.
"Cantik dan manis!" ucapnya sambil memegang bibirnya tersenyum geli.
"Siapa gadis kecil itu?" Pertanyaan yang ada di benaknya, rasa penasarannya semakin meningkat. Saat tengah asyik dengan lamunannya dia mendengar Sherly menyapa seseorang
"Hai Lun,, kenalkan ini kakak sepupuku, yang sering aku ceritakan padamu, Erick Jhonson" ucap Sherly mengenalkan sepupunya.
Luna yang tak menyadari siapa di samping Sherly lalu menengok dan betapa terkejutnya dia melihat orang yang tadi mencuri ciuman pertamanya adalah sepupu sahabatnya sendiri."Ka.. kamu,,,?" Ucap Luna syok, sedangkan Erick tersenyum puas!
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Sang Cinta Pertama
RomanceWarning!! Content hanya untuk 21+ Aluna Adipta Lewis mengurung diri di kamarnya setelah mendengar bahwa seseorang yang sangat di cintainya yang tak lain adalah mantan kekasihnya yang baru putus denganya 2 bulan lalu telah bertunangan dan akan melang...