jaemin itu anak yang tidak diinginkan. ia pun selalu diabaikan oleh kedua orang tuanya, dan tidak pernah sekali pun merasa dikasihi maupun dicintai. hingga pada suatu hari, jaemin diculik oleh orang yang tidak ia kenali. dirinya disekap di sebuah ruangan kecil dan sempit berbentuk kubus. ruangan itu sangatlah kecil. di dalamnya hanya terdapat sebuah kursi yang tengah jaemin tempati dalam keadaan yang terikat.
pencahayaan ruangan tersebut hanya berasal dari jendela yang berada di belakangnya. oleh karena itu, ketika malam datang, tempat itu menjadi cukup gelap dan hanya berandalkan pada cahaya rembulan dan lampu remang di jalanan.
akan tetapi, jaemin merasa lebih bahagia berada di tempat sempit tersebut daripada ia tinggal di rumah yang besar dengan keluarga yang begitu dinginnya terhadapnya. sejak tinggal di ruangan sempit itu, jaemin merasa seperti ia dicintai dan diharagi oleh orang yang menculiknya--huang renjun, seorang pemuda sebatang kara yang putus sekolah dan bekerja sebagai paruh waktu di sebuah minimarket.
alasan kenapa renjun menculiknya, karena ia terobsesi pada sosok na jaemin yang setiap hari datang berbelanja di minimarket tempat ia bekerja. renjun itu sangat terobsesi dengan sesuatu yang lucu. dan jaemin termasuk dalam kategori tersebut.
semakin sering ia melihat jaemin, semakin besar rasa obsesinya hingga memutuskan menculik jaemin dan mengurungnya di dalam ruangan sempit di berada di rumahnya. ruangan itu sengaja dibuatkan renjun khusus untuk jaemin.
obsesi renjun tak hanya sampai pada menyukai hal yang lucu saja, melainkan ia juga sangat senang merusak sesuatu yang lucu. setiap pulang kerja, renjun akan masuk ke dalam ruangan sempit tempat ia mengurung jaemin, kemudian menyiksanya dengan berbagai cambukan dan mencumbuinya hingga puas.
jaemin yang baru pertama kali mendapatkan sentuhan dan kekerasan mengartikan aktivitas renjun yang menyiksa dirinya menjadi sebuah afeksi atau kasih sayang. ia merasa senang dengan renjun yang setiap harinya mendatangi dirinya dan menyiksa dirinya--yang jaemin artikan sebagai mencurahkan kasih sayang.
tak hanya mencambuk dan mencumbu jaemin, renjun juga seringkali membawa hadiah berupa vibrator dan alat sex lainnya--yang diartikan jaemin sebagai hadiah untuk menemani jaemin. ia merasa semakin dicintai oleh renjun. sedangkan renjun, ia tampak menikmati aktivitas merusak tubuh jaemin. diusapnya lembut kulit jaemin yang kini penuh lebam. tampak begitu cantik.
untuk makan sehari-hari jaemin, renjun tentu saja memberikannya makanan yang cukup. sedangkan untuk urusan mandi, renjun telah menyediakan bak yang cukup di luar ruangan--tepat di samping pintu ruangan tempat ia mengurung jaemin.
ia akan mengikat jaemin di kursi, lalu membuka lebar pintu ruangan tersebut. ia kemudian mengambil air menggunakan gayung, dan mengguyur tubuh telanjang jaemin. ia juga tak lupa untuk menyabuni rambut serta sekujur tubuh jaemin.
untungnya, ruangan sempit tersebut memakai kabin yang biasa dipakai di dalam toilet dan memiliki lubang tempat air mengalir, yang memang sengaja dibuat oleh renjun demikian. renjun itu anak yang pintar, dan ia tidak asal-asalan dalam membangun ruangan sempit tersebut.
jaemin tak pernah memakai pakaian. ia selalu telanjang. oleh karena itu, disamping ia merusak jaemin, renjun juga sekaligus menghangatkan tubuh jaemin dengan menyalurkan cairan hangatnya di dalam lubang jaemin tiap kali ia mencumbunya.
renjun juga sering memeluk tubuh jaemin dan mencium bibir mungil jaemin. terkadang ia akan menjilati sekujur tubuh jaemin dan tersenyum puas ketika mendengar ringisan yang keluar dari mulut jaemin ketika renjun secara sengaja menekankan lidahnya dan menjilat kasar luka di tubuh jaemin.
keduanya kini saling melengkapi. jaemin dengan rasa haus akan perhatian dan kasih sayang; sedangkan renjun dengan obsesinya dalam merusak suatu hal yang lucu.
jaemin pun tidak pernah keluar dari ruangan sempit tersebut. bukan hanya karena renjun tidak menginginkanya, namun dari jaemin sendiri tidak menginginkannya. jaemin akan merasa dirinya dibuang dan tidak lagi dicintai, jika renjun mengeluarkannya dari ruangan sempit itu dan berhenti menyiksanya.
"jangan tinggalkan aku."
"aku tidak akan meninggalkanmu, nana. dan kamu juga tidak akan pernah bisa meninggalkanku. karena kamu ada milikku seutuhnya. milikku."
--THE END--
KAMU SEDANG MEMBACA
stockholm syndrom
Fanfiction[renjun×jaemin; oneshot; b×b🔞] jaemin tak butuh siapapun, selain huang renjun. ©flxmingooo, mei 2022 200522