✳️14✳️

1.1K 101 4
                                    



"Yo Aki apa kabar?" Sapa Hoshino sambil menepuk bahu Aki cukup keras

"Ryo-chi sakit" Ucap Aki sambil menghindari pukulan Hoshino

Hoshino terkekeh lalu duduk di samping Aki, "bibi memberikan ceramah terpanjang yang pernah aku dengar"

"Diam lah"

"Apa Haru-nii mengancam mu sampai - sampai kau ikut pulang dengannya? "

Aki melirik Hoshino malas, "dia marah, bahkan aku disuruh berhenti dari pekerjaanku"


"Tidak aneh si, padahal ia berharap kau hadir di pernikahannya" Ucap Hoshino santai


Aki mengambil cangkir teh nya lalu menyesap nya pelan, ia memandangi pantulan wajahnya yang ada pada air teh yang ada di cangkirnya.

"Aku juga ingin datang tapi...."

"Ya ya terserah dirimu saja, Hana bahkan kesal karena kau tidak datang"


Aki hanya diam enggan menjawab, satu hari sebelum pernikahan Haru mendatanginya lalu memintanya untuk datang. Saat itu Aki hanya diam saja melihat undangan yang ada ditangannya dan tidak berniat untuk menatap Haru. Haru mengatakan jika dia tidak akan memaksa namun ia sangat mengharapkan kehadiran seluruh keluarganya pada hari bahagianya. Setelah itu Haru pergi tanpa berbalik lagi untuk melihat Aki.


Aki sempat mengurung dirinya karena merasa bersalah tidak datang pada hari bahagia kakaknya dan itu juga menjadi alasan dia enggan untuk kembali ke rumahnya ataupun bertemu Haru.

"Dan juga jika kau ingin bertemu dengan orang yang menyelamatkanmu aku bisa mengantarkan mu ke markasnya" Tawar Hoshino sembari menatap Aki

"Kau tau markas Haru-nii?"

"Tentu saja tidak" Ucapnya ringan

Aki memutar bola matanya malas, ia mengambil cemilan yang ada didepannya lalu memakannya dengan ganas karena melampiaskan kekesalannya pada biskuit tak bersalah.

"Jika kau mau nanti aku tinggal tanyakan pada Haru-nii lagi pula Ken-san pasti tidak akan masalah jika diundang kemari"

"Ken-san? "

"Orang yang menyelamatkanmu, sebenarnya pekerjaannya di depan komputer namun saat itu para petarung sedang tidak ada jadi dia yang turun untuk melindungi mu"

Hoshino melirik kearah Aki yang masih menatapnya seperti ingin mengeluarkan pertanyaan - pertanyaan lain.

"Haru-nii sudah tau bahwa komplotan teroris itu akan menyerang gereja, namun karena kurangnya informasi kejadian itu akhirnya terjadi dan membuat orang tak bersalah menjadi korban"


Aki terdiam lalu menundukkan wajahnya, "Haru-nii pikir mereka akan menyerang ketika salah satu petinggi negeri akan mengadakan acara pernikahan putrinya di gereja itu namun perkiraannya salah. Siapa yang tau bahwa mereka akan menyerang para jemaat yang taat itu? Tidak ada yang tau" Lanjut Hoshino

Him is mine [Harudai][END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang