4.

172 34 6
                                    

"Anak muda bangunnya siang mulu, sawahnya udah abis tuh dimakanin burung" sindir Ibu Taehyun. Wanita paruh baya dengan beberapa kerutan diwajahnya itu sedang asik memasak.

"Dokter Ryujin mana buk?" tanya Taehyun, mengabaikan ucapan ibunya yang sudah kesian kalinya beliau ucapkan hanya untuk Taehyun.

"Ya dipuskesmas, ikut dokter Ryujin sama dipuskesmas. Katanya kemarin lagi kurang tenaga bantu-bantu disana" Taehyun tidak tertarik. Puskesmas adalah tempat yang paling ingin ia hindari sekarang.

Selain karna banyak orang yang sudah pasti membuat Taehyun pusing disana ada dokter Kai yang sangat ingin Taehyun hindari.

Taehyun sadar jika dia tidak boleh terjerat akan pesona calon suami orang itu. Apalagi Kai sempat mengatakan jika dia tidak memiliki pacar, Taehyun jadi semakin yakin untuk menghindar sekarang.

"Taehyun kamu teh ga bosan? Kita kepuskesmas aja yuk" Sunoo sedang mencoba membujuk Taehyun. Mereka berdua kini sudah ada disawah.

"Kamu aja sana, aku gamau ke puskesmas" tolaknya. Taehyun sudah meneguhnya hatinya. Dia tidak boleh ke puskesmas selama dokter Kai bekerja disana.

Sunoo menghela nafasnya, bosan dengan aktifitas mereka yang begini-begini saja. Apalagi mengusir burung bukan lah hobi Sunoo, dia hanya mengikuti kemana pun Taehyun pergi.

Sunoo lalu memutuskan untuk pergi sendirian, tapi baru satu petak sawah yang Sunoo lewati ia malah tergelincir. "Taehyuuuun!!" teriaknya.

Taehyun yang semula fokus memperhatikan sawahnya kini menoleh dan melirik pada sumber suara, ada tangan Sunoo melambai-lambai disana.

"Haduh" ucapnya sesaat lalu bergegas menghampiri Sunoo yang sudah terduduk.
"Kok masi duduk, berdiri cepat jorok itu" Sunoo menatap tangan Taehyun dan Taehyun dengan senyum getir.

"Kaki aku kayanya patah deh" Taehyun jelas kaget, wajahnya yang awalnya ketus kini berubah khawatir. Dia lalu memeriksa kaki Sunoo dan menemukan luka kebiruan disana.

Taehyun menyentuhnya pelan. "AHHHHHHH SAKIT SAKIT SAKIT!!!" Sunoo memukul tangan Taehyun dan cemberut karna jujur ini sangat sakit bahkan hanya disentuh sedikit.

Taehyun lalu berjongkok membelakangi Sunoo. "Ayo naik, kita kepuskesmas" ucapnya, akhirnya keduanya pergi kepuskesmas. Seperti ajakan Sunoo sebelumnya sayangnya bukan untuk mampir melainkan mengantar Sunoo yang terluka.

Ini jam 1 siang, Puskesmas sepi, hanya ada dua orang warga yang sedang cek kesehatan disana.

Dari kejauhan Kai sudah melihat Taehyun yang menggendong Sunoo, sementara Sunoo terlihat meringis dipundak Taehyun karna kesakitan.

"Dokter tolongin Sunoo dok!!" teriak Taehyun, beruntungnya Kai langsung sigap menuntun Taehyun untuk menurunkan Sunoo ditempat tidur.

"Sunoo kenapa?" sambil mencoba memeriksa, Kai bertanya meminta penjelasan lebih rinci perihal kejadian yang membuat kaki Sunoo retak.

Ya, kaki Sunoo bukan patah melainkan retak yang mengharuskan Sunoo menggunakan gips dan tongkat sebagai alat bantu jalan.

Taehyun duduk dikursi disebelah tempat tidur Sunoo, menatap teman baiknya itu dengan wajah kusut. "Kamu bikin khawatir aja, makanya jalan tuh pake mata jangan bengong" ucap Taehyun.

Disebelah Taehyun ada Kai yang memperhatikan kedua teman baik ini dengan senyum yang mengembang.

"Taehyun bisa ikut saya sebentar?" tiba-tiba Kai berbicara. Jantung Taehyun tiba-tiba berdetak tidak karuan, usahanya selama seminggu menghindari Kai malah berakhir seperti ini.

Kai yang menunggu reaksi dari Taehyun mengintip sedikit kearah Taehyun. Lalu menepuk pundaknya pelan.

Taehyun kemudian berdiri dan mengikuti Kai keluar ruangan, bibirnya ia gigit kecil karna merasa gugup. Apa yang ingin Dokter Kai katakan padanya?

i wanna be with u - ningtyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang