Colaboration with abangcendol
***
Jam pelajaran yang kosong membuat Tzuyu lelah hanya melamun di kelas. Jeongyeon sibuk bermesraan dengan Momo, sementara Chaeyoung dan Dahyun sedang melanjutkan lagu buatan mereka sendiri. Dan itu membuat Tzuyu hanya duduk kebosanan.
Ia beranjak dari duduknya, lalu memutuskan untuk pergi ke halaman belakang sekolah. Berharap bisa nyantai di bawah pohon yang rindang itu sampai pelajaran selanjutnya dimulai. Kalo ketiduran yaudahlah ya. Namun belum sampai ke sana saat ia melintasi lorong sekolah, pikirannya membisikkan anjuran untuk mendatangi perpustakaan. Jadi ia memutuskan berbalik arah pergi ke perpus saja.
Setelah melepas alas kaki, Tzuyu berjalan dengan perlahan ke dalam perpustakaan. Karpet vinyl maroon menyapa pemandangan matanya untuk pertama kali saat ia masuk ke dalam.
"halo mbak, komik detektif conan ada gak ya?" tanya Tzuyu kepada penjaga perpustakaan.
"ada neng, rak ketiga sebelah kanan dari pojok belakang" balas penjaga perpustakaan.
"oke, terimakasih" Ujar Tzuyu sambil tersenyum manis.
Melenggang melewati siswa-siswi yang juga sedang di perpustakaan, Tzuyu bergegas menuju rak yang sudah disebutkan penjaga tadi. Namun, sebelum ia sampai di sana, matanya menangkap sosok yang ia kenali. Dan sosok itu sedang memanjat di rak buku agar tangannya dapat menggapai buku paling atas. Bukan Dahyun dan Chaeyoung yang pendek itu, tapi ini---
"AWAS!" jerit Tzuyu sambil berlari ke arah orang tersebut, dan menahan rak yang akan menimpa badan sosok itu.
'brugh!'
Terdengar suara benturan yang cukup keras, namun bukan dari orang yang akan tertimpa, melainkan dari kepala Tzuyu. Posisi Tzuyu saat ini merentangkan tangannya ke depan dan berhadapan dengan orang tadi.
"Aduh" Ringis Tzuyu sambil menahan rak tersebut, tadi kepalanya sempat menghantam rak di bagian depannya, sehingga menimbulkan efek nyeri yang luar biasa.
"Sana, minggir. biar gua benerin dulu ini raknya" Ucap Tzuyu pada Sana di depannya yang masih terkejut dengan kelebatan adegan barusan.
"k-kamu, gapapa?" Sana tak memedulikan ucapan Tzuyu, malah mengkhawatirkannya.
"ya kenapa-napa lah, minggir dulu. nanti ketiban baru tau rasa lu" keluh Tzuyu, dan Sana pun mengangguk.
Tzuyu membenarkan posisi rak buku yang hampir terjatuh tadi, membereskan beberapa buku yang jatuh. Setelah selesai ia langsung meninggalkan Sana tanpa permisi satu kata pun, berjalan kearah rak tempat ia mencari buku favoritnya. Namun, langkahnya gontai. Kepalanya begitu nyeri dan pusing, membuat Tzuyu hanya berdiri sambil memegang kepala.
"Tzu, u okay?" Tanya Sana lagi dengan khawatir yang ternyata sudah di sampingnya.
Tzuyu hanya mengangguk kecil tapi Sana langsung tau dia tak baik saja. "sini, duduk dulu"
Tzuyu pasrah saja diseret Sana menuju tempat membaca lesehan, ia juga ikut duduk ketika tangannya ditarik. Sana menyentuh lebam membiru yang ada di dekat pelipis Tzuyu, sambil meringis membayangkan betapa sakitnya luka tersebut.
"k-kamu minum ya? pasti pusing banget. aku beliin teh manis anget ya?" Tanya Sana sambil mengusap kepala Tzuyu dengan lembut, merasakan sensasi lembut dan wangi shampoo Tzuyu yang merebak ke indra penciumannya. Padahal saat ini ia sudah berusaha mengesampingkan rasa sukanya demi menjaga Tzuyu, tapi gagal juga.
Tzuyu hanya menggeleng lemah, wajahnya berubah pucat akibat sakit kepala yang masih menghantamnya. Ia menyenderkan punggungnya, lalu memejamkan mata. Sana masi menatap Tzuyu dengan khawatir yang tak habis-habisnya, merasa bersalah dengan apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Above | Jeonghyo
Fanfic"kamu tau gak? awan awan apa yang nyenengin? awana be with you forever xixixi" *** "udah sana Jeongyeon! jangan gangguin gua!" *** Masa SMA akan agak garing jika tidak ada bumbu-bumbu cinta di dalamnya. Itulah yang mereka lakukan, terjebak di dalam...