10

541 54 3
                                    

"Pak Mund...?" panggil Off begitu Ia mendudukan tubuhnya kesofa ruang tengah. yang dipanggil segerah mendekat, membungkuk hormat pada Off kemudian berdiri dengan sikap siap mendengarkan perintah sang Tuan.

"siapkan makan malam yang special, karena aku ada janji makan malam dengan seseorang malam ini, aku ingin makan malam di taman samping" jelas Off seraya melepas jas dan dasinya.

"baik Tuan" jawab Pak Mund

"apa ada lagi yang lain Tuan?" tanya Pak Mund sopan

Off terlihat berpikir "dimana Gun?" tanya Off acuh

"Gun belum pulang sekolah Tuan" jawab Pak Mund

"sudah Jam berapa ini? kenapa dia belum pulang? minta seorang supir untuk menjemputnya, cepatlah!!" pintah Off agak marah

"baik Tuan, saya permisi" jawab Pak Mund dan segerah melaksanakan tugasnya. belum juga Pak Mun keluar untuk meminta seorang supir menjemput Gun, anak itu sudah lebih dulu nongol.

"kau baru pulang?!" tanya Off tajam begitu melihat Gun memasuki mansionnya. Gun menunduk hormat padanya.

"maaf Tuan, Gun tadi mampir ketoko buku" jawab Gun pelan.

Off berjalan mendekatinya, dengan cepat diraihnya tangan Gun lalu ditariknya anak itu untuk mengikutinya. Gun tak bereaksi apa-apa, dia masih cukup terkejut dengan apa yang dilakukan Off padanya. Off mengajak Gun untuk keruang tengah mansion.

"dengar Gun! baru minggu lalu kau pulang dengan keadaan babak belur, apa kau mau aku menjemputmu dengan keadaan tak bernyawa?" tanya Off sarkas. Gun menggeleng kuat.

"Tuan jangan bicara seperti itu, Gun takut" ucapnya dengan suara lirih

"kau tahu bahwa kau takut, lalu kenapa kau berkeliaran seenak jidatmu??" tanya Off

"maafkan Gun Tuan, tapi Gun tidak sendiri, phi New dan phi Oab menemani Gun" jawab Gun

"Oab?" tanya Off curiga, matanya menyipit memandang Gun yang jauh lebih pendek darinya.

"kakak kelas Gun disekolah" jawab Gun pelan

"aku tahu,,, pria yang mengajakku berkelahi di mall itukan?" tanya Off memastikan. Gun mengangguk

"kau dekat dengannya? kau bilang dia selalu membullymu?" Off masih curiga dengan motif kedekatan Oab dan Gun

Gun mengangguk pelan "hmmm sebenarnya.... phi Oab.... " Gun meremat jemarinya, pipinya merona merah, dia agak malu untuk mengatakan yang sebenarnya pada Off.

"menyukaimu?" tanya Off tepat sasaran

Gun segerah mendongkak menatap Off, tertepatan dengan Off yang sengaja menunduk untuk menggoda Gun. wajah merona Gun seperti candu tersendiri untuk Off. tinggal berapa centi lagi ujung hidung keduanya hampir bersentuhan. untuk beberapa detik berikutnya, Off hanya bisa terdiam menatap damba pada sepasang mata Indah dibawahnya itu, sedangkan Gun, anak itu terlalu terkagum-kagun pada ketampanan Off. 

pelan Off berjalan mendekati Gun, searah dengan Gun yang berjalan mundur tanpa memutuskan tautan tatapan mereka berdua, dilangkah ketiga mereka, kaki Gun mencapai sofa, karena tidak adanya persiapan menahan diri, Gun ambruk kesofa dan langsung disusul Off menindihnya. keduanya masih saling dengan posisi saling menatap.

Off tiba-tiba menunjukan smirk devilnya, membuat Gun meneguk kasar salivahnya. Off merendahkan kepalanya bermaksud mengerjai Gun dengan membuat gerakan seakan ingin mencium Gun, namun sekelebat bayangan dirinya yang mencium Gun dan mengira Gun adalah Nathan tiba-tiba saja muncul dalam kepalanya, terputar begitu jelas, bagaimana dia menangis dengan sejuta kerinduannya dan mengecup bibir Gun dengan lembutnya dan penuh perasaan. 

K E Y B O A R D [offgun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang