ch 12

345 31 1
                                    

"ini gue beneran harus kerumah bright?" batin Gulf di perjalanan menuju rumah Bright

Gulf menghentikan langkahnya membuat Bright ikut terhenti

"kenapa?" tanya Bright

"g-gue kayanya pulang aja deh kasian bunda sendirian di rumah hehe"

Bright yang melihat Gulf langsung tau bahwa Gulf sedang gugup, Bright tersenyum

"sekali sekali main kerumah gue, gue tau yang lo pikirin tenang ga bakal gue apa-apain" ucap Bright tersenyum menggoda

"ap-apasih gue ga mikir apa apa kok, gausah sok tau" ketus Gulf

"iya yaudah ayo bentar aja, ntar abis tu lo pulang gpp" ucap Bright sambil menggandeng tangan Gulf

Rumah Bright...

"ngapain berdiri disitu? sini masuk duduk dulu" ucap Bright menyadarkan Gulf yang masih diam berdiri di depan pintu

"lo beneran dirumah sendiri? gaada pembantu gitu?" tanya Gulf sembari berjalan masuk kedalam rumah

"buat apa pembantu gue bisa ngapa-ngapain sendiri, mau minum apa?"

"o-ohh... emm teh anget dong" jawab Gulf yang mendapat anggukan dari Bright lalu pergi ke dapur

tak butuh waktu lama untuk membuat teh didapur, Bright kembali ke ruang tamu memberikan minum untuk Gulf

"minum dulu" ucap Bright sambil menyodorkan gelas pada Gulf

"ga lo masukin obat aneh aneh kan?" tanya Gulf menaikkan satu alisnya

"obat apaan sih engga anjir suudzon mulu lo" jawab Bright sambil mendudukkan dirinya disamping Gulf

"ya siapa tau lo masukin obat perangsang, lo kan sangean" jawab Gulf sembari meneguk tehnya

"engga tuh! siapa bilang??"

"gaada sih, cuma gue liat dari kelakuan lo ke gue waktu pertama kali kita ketemu menurut gue lo sangean"

"i-itu gue..." ucap Bright gugup

"YA KANNN NGAKU LO" ledek Gulf

"gue gemes banget waktu ngeliat muka lo merah gara-gara gue" ucap Bright dengan suara beratnya lalu perlahan mendekatkan diri menjejeri Gulf

"ah i-itu bukan gara-gara lo kok gue kepanasan hehe iya kepanasan jadi muka gue merah" jawab Gulf canggung

"mau liat lagi?" tanya Bright mulai mendekatkan badannya dengan badan Gulf membuat suhu badan keduanya memanas

"liat apa?" tanya Gulf

Gulf belum mengerti maksut Bright namun Gulf menyadari atmosfer disekelilingnya dan juga suhu tubuhnya sedikit panas, gerah pikirnya

"bri jangan deket deket gerah nih gue" lanjut Gulf namun tak dihiraukan oleh Bright

Bright belum menjawab pertanyaan Gulf malah membuka kancing bajunya satu persatu

"anjir lo ngapain buka baju briiii"

"gue juga gerah" entah sejak kapan suara Bright memberat begitu juga dengan nafasnya dan matanya yang mulai sayu saat menatap Gulf

Gulf yang sedari tadi ditatap oleh Bright seperti itu merasa sedikit merinding, Gulf menggeser duduknya sedikit menjauh dari Bright namun Bright tak tinggal diam, Bright semakin mendekati Gulf

"bri jangan macem-macem ya lo, gue gebuk ubun ubun lo sampe otak lo mlorot mau?!" ancam Gulf namun apalah daya itu hanya membuat Bright semakin gemas dibuatnya

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang