Happy Reading and Enjoy~
"A-aku akan hiks ... me-mengabdi padamu hiks se-seumur hidup."
Arthur tersenyum. Lelaki itu mendekat untuk memberi kecupan ringan di dahi Nathalie.
"Terserah apa pun itu. Aku hanya berharap kau baik-baik saja dan lukamu mengering."
"Se-sebenarnya kenapa? Kenapa kau ba-baik padaku?"
Nathalie mengepalkan tangannya. "Aku ti-tidak memberikan keuntungan apa pun, malah ak-aku menyusahkanmu. Ja-jangan begini. Ku mohon ..."
Wanita itu mengalihkan pandangannya ke arah Arthur, menatap kelaki itu dengan mata berkaca-kaca.
"Jangan membuatku ber-harap padamu. Ja-jangan berbuat baik tanpa alasan. Le-lebih baik kau memukulku atau hiks mengatakan niatmu yang se-sebenarnya."
Niat yang sebenarnya?
Mendadak kepala Arthur menjadi kosong. Ia sama sekali tidak mengharapkan apa pun dari Nathalie. Kesan pertama saat melihat adalah rasa kasihan dan juga rasa takjub. Karena dari sekian banyak budak, hanya Nathalie yang menunjukkan reaksi. Lalu tujuannya berubah, ia menjadi ingin melindungi gadis lemah ini.
Makin ke sini tujuannya berubah lagi, ia ingin merawat Nathalie dengan baik. Setelah gadis itu sembuh dari trauma dan masa lalunya yang menyeramkan, ia akan melepaskan Nathalie dari status budaknya. Ia akan membiarkan Nathalie menjalani kehidupannya layaknya manusia normal pada umunya.
Slave Bird, budak bebas yang terbang seperti burung.
Arthur ingin membebaskan Nathalie dari sangkarnya. Untuk sekarang, apa pun yang akan dikatakannya akan terdengar seperti lelucon. Apalagi Nathalie selalu menerima penyiksaan dan juga niat jahat dari orang secara terang-terangan. Tentu saja menerima kebaikan orang lain tanpa alasan membuatnya kebingungan.
Arthur membelai lembut rambut Nathalie.
"Aku berbuat baik bukan tanpa alasan. Dan aku membelimu untuk kepentingan pribadiku. Nathalie dengar, di dunia ini ada orang-orang yang membeli budak untuk menemani keseharian mereka. Tidak semua budak diperlakukan secara kasar sebagaimana yang sering kau alami. Tidak apa-apa berharap, bersandarlah padaku. Karena kau milikku, aku harus menjagamu dengan baik."
Nathalie menggenggam tangan Arthur dengan erat. "Ku mohon, jangan bu-buang aku, Tuan."
"Tidak akan. Hentikan panggilan tuan itu karena aku tidak menyukainya."
"Tapi ..."
Apa tidak apa-apa seperti ini? Arthur sudah sebaik ini padanya, apakah boleh memperlakukannya dengan tidak sopan seperti ini. Sebelumnya ia juga memanggil Arthur tanpa embel-embel "tuan". Itu karena Arthur yang memerintahkannya dan itu juga terjadi saat dirinya hidup seperti robot. Sekarang ia sudah mengingat sebagian dari masa lalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slave Bird
Romance"Aku memberimu kebebasan untuk mencintaiku, karena itulah tugasmu sebagai budak. Tapi ingat, jangan mengharapkan yang sebaliknya. Karena aku akan memberikanmu apapun itu, selain cinta." Nathalie berharap ia bisa melakukan hal itu, tapi nyatanya tida...